5 🌷

2.4K 288 29
                                    

Delapan bulan berlalu tapi Nathan tak kunjung hamil, mereka sudah mengikuti program kehamilan tapi tak satupun yang berhasil. Itu membuat Nathan stres akhir-akhir ini.

Jendral sebenarnya tak masalah dan tak menuntut Nathan untuk hamil, tapi Nathan selalu merasa kurang karena dirinya tak bisa memberikan Jendral keturunan.

"Papi, Ayah sama Jendral kemana?" Nathan bangun agak siang karena habis dinas malam semalam, ia putuskan untuk bertanya pada salah satu maidnya "Bi, liat papi, ayah sama mas Jendral ga?" Tanya Nathan

"Mereka ke rumah sakit, tuan. Katanya tuan Hengki mau lahiran" jawab maid itu dengan sedikit penekanan di akhir kalimatnya.

Mendengar itu Nathan segera berlari keatas untuk bersiap ke rumah sakit, ia menggunakan motornya supaya bisa tiba lebih cepat.

Bibi tersenyum miring melihat Nathan mengendarai motornya dengan kecepatan penuh.

🌷🌷🌷

Setibanya di rumah sakit, Nathan langsung bertanya ke resepsionis dimana ruang bersalin dan menanyakan dimana ruang inap Hengki.

Resepsionis itu menjawab kalau Hengki sudah melahirkan tiga puluh menit yang lalu dan memberitahu Nathan dimana kamar inap nya.

Nathan pun pergi ke ruangan VVIP 1 untuk melihat sahabatnya itu.

Dengan senyuman lebar Nathan melangkahkan kakinya menuju ruangan Hengki.

Nathan melihat kamar nomor 11 yang sedikit terbuka, ia mengintip dan melihat semuanya ada di dalam.

Entah kenapa jantungnya berdebar sangat cepat karena bahagia sahabatnya sudah lahiran.

Tapi, sebelum melangkah masuk ia mendengar perkataan Marvel pada Jendral yang kebetulan duduk di dekat pintu jauh dari orang tua mereka yang duduk di samping box bayi.

"Lo kapan nyusul Jen? Hengki udah lahiran tapi Nathan belum hamil juga" tanya Marvel

"Ga tau bang, mungkin belum rejeki gw sama Nathan" jawab Jendral seadanya

"Lo ga mau nyari ibu atau papa pengganti?" Tanya Marvel

Deg,,,

Kaki Nathan melemas mendengar perkataan Marvel.

"Maksud Lo?" Jendral sedikit tidak terima dengan pertanyaan yang baru saja Marvel lontarkan.

"Ya ibu atau papa pengganti, gw ngasi saran ini demi kebaikan Nathan juga Jen, dia stres banget gw liat sampe kurus kayak sekarang.
Emangnya Lo kuat liat suami Lo begitu? Kata Hengki Nathan sering banget nangis tengah malam karena itu"

"Ga gitu juga bang, gw juga ga nuntut Nathan buat hamil cepet kok, gw sayang sama Nathan, gw juga ga kuat liat dia kayak sekarang ini tapi gw bakalan berusaha buat hibur dia" ucap Jendral

"Yaudah deh Jen, gw bantu do'ain aja semoga Nathan dalam waktu dekat ini bisa hamil, dan maaf ya kalau saran gw tadi itu nyinggung Lo"

"Santai bang, gw tau kok kalau lo ga bermaksud nyindir"

Setelah mendengar perkataan Marvel tadi Nathan langsung pulang, ia menangis sambil membawa motornya. Ucapan Marvel terus menghantuinya dan terus ia dengar, Nathan membuang barang-barang yang ada di meja riasnya lalu menutup kedua telinganya karena ucapan Marvel tadi selalu terngiang-ngiang.

Me, You And MayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang