10 🌷

2.5K 256 29
                                    

Setelah positif hamil, Nathan sangat berhati-hati pada kandungannya, ia tak ingin calon bayinya kenapa-kenapa. Jendral menugaskan maid khusus untuk mengurus kebutuhan Nathan dan itu sudah pasti bukan bibi Mia.

Setiap hari, jika Nathan membutuhkan bantuan atau ingin mengerjakan sesuatu, ia selalu di bantu oleh bibi Ana. Maid yang sudah bekerja 3 tahun untuk keluarga Albian.

Meskipun belum begitu lama, Ana di percaya karena dia anak dari teman lama Ayah Yuda.

"Tuan muda ngapain?" Tanya Ana, melihat Nathan berada di dapur sendirian.

"Saya mau buat mie, bi. Jangan bilang siapa-siapa ya" bisik Nathan

"Ga bisa tuan, nanti tuan besar sama tuan Jendral marah kalau tau tuan muda makan mie instan" ucap bibi Ana, ia menumpahkan mie yang ada di mangkuk.

"Yah, yah, tapi saya pengen banget makan mie" Nathan mempoutkan bibirnya, ia mengusap perutnya lalu berbicara pada calon anaknya "Aegi jangan sedih ya, kita ga boleh makan mie instan dulu" Ucapnya sambil memanyunkan bibirnya.

Melihat tingkah majikannya yang sangat menggemaskan membuat Ana gemas. Ia putuskan untuk membuatkan mie homemade untuk sang majikan. Nathan bersorak dalam hati, meskipun bukan mie instan tapi setidaknya ia makan mie.

Setelah kurang lebih satu jam, mie nya sudah matang. Ana menyajikan mie itu lalu memanggil Nathan untuk mencicipi.

"Gimana tuan?" tanyanya

"Emmm, enak banget. Kok ini mie nya warna hijau?" Tanya nya

"Saya campurin bayam ke adonan mie nya makanya hijau, tuan" Jawab Ana.

"Kamu mau? Ini masih banyak, saya ga bisa habisin sendiri"

"Ga usah tuan, saya udah makan tadi" tolak Ana dengan halus.

"Aegi, lihat, bibi Ana ga mau makan sama kita" Nathan lagi-lagi berbicara dengan calon anaknya, membuat bibi Ana luluh dan ingin makan bersama Nathan.

Meskipun tidak sopan makan dengan majikan tapi, ini keinginan Nathan sendiri. Jadi, tidak apa-apa.

Sementara di ujung pintu dapur, Miara meremas bajunya karena cemburu melihat kedekatan Nathan dengan Ana.

"Seharusnya yang makan bareng Nathan itu gw, bukan Lo, Ana!" Ucapnya sambil meremas bajunya.

🌷🌷🌷

Jendral menelpon Nathan terlebih dahulu sebelum meninggalkan kantornya. Ia menanyakan suami cantiknya ingin di bawakan apa, dan Nathan memilih tempe mendoan dan mochi.

Jendral menenteng kantong plastik yang berisikan pesanan Nathan, ia berjalan dengan semangat ke kamarnya dengan sedikit bersiul.

Jendral tersenyum melihat suaminya sedang membaca majalah sambil mengelus perutnya yang masih rata.

"Selamat sore sayangnya Daddy" Jendral mengecup perut Nathan yang sedikit terbuka.

"Mas ngagetin aku aja" Nathan meletakkan majalah yang sebelumnya ia baca, lalu membuka dasi dan jas suaminya.

"Mas mandi dulu gih, mas bau matahari, aku ga suka" ucap Nathan sambil meletakkan pakaian kotor Jendral ke keranjang cucian.

"Ini pesanan kamu, mas mandi dulu. Tunggu Daddy ya sayang" lagi-lagi Jendral mengecup perut Nathan.

"Cih, udah mulai lupa sama suaminya"

Me, You And MayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang