16 🌷

2.8K 277 13
                                    

Minggu pagi di hari libur. Jendral dan anggota One Dream berencana ke markas mereka lagi setelah sudah setahun lebih markas itu tak pernah di kunjungi lagi karena kesibukan mereka masing-masing. Nathan dan Hengki juga ikut, baby Nay dan baby Han sengaja di titipkan pada kakek mereka.

*Baby Nay anaknya MaHeng, Baby Han anaknya GuanSya.

Mereka memesan makanan dan minuman dan menyantapnya di ruang tamu sambil menonton kartun di televisi. Mereka menonton Upin&Ipin, awalnya para dominan ingin menonton film action saja tapi mereka terpaksa mengalah pada ketiga sub yang tengah hamil itu.

Saat makanan mereka mulai habis, Marvel, Jendral dan GALA masuk ke dalam studio dan mulai latihan seperti biasa. Mereka merasa sedikit kaku karena tidak memegang alat musik selama setahun lebih ini.

"Wahh gila, gw jadi pengen manggung lagi" ucap Gala setelah memukul snare drum nya.

"Gw juga kangen manggung tapi di tahan dulu lah Gal setelah Aca lahiran" ucap Marvel yang di angguki Jendral.

"Gw udah siapin lagu buat comeback kita nanti, tahun depan bakalan ada reuni di sekolah dan kita bisa bawain lagu baru kita lagi nanti" ucap Jendral.

Gala dan Marvel hanya mengangguk, kemudian mereka melanjutkan latihannya, setelah satu jam lebih mereka keluar dan melihat ke tiga suami cantik mereka sudah tertidur.

"Gw ga bisa liat yang kayak gini bang, Gal" ucap Jendral

"Gw juga Jen, Aca makin gemesin kalau lagi tidur kayak gitu" ucap Gala

"Sama Gal, Hengki pengen gw gigit kalau udah tidur pulas kayak gitu" kata Marvel.

Mereka bertiga memutuskan untuk memindahkan suami mereka ke dalam kamar.

Jendral dengan perlahan mengangkat tubuh suaminya supaya tidak mengganggu tidurnya, saat sampai di kamarnya, ia langsung membaringkan Nathan ke atas kasurnya lalu menutupi tubuh suaminya dengan selimut.

"Cantik banget si sayang, gimana aku ga jatuh cinta setiap liat kamu kalau kamu gini" ucap Jendral sambil mengusap pipi cimol milik suaminya.

"Suami cantiknya mas" Jendral tersenyum lalu mengecup kening Nathan.

Saat ingin berbaring di samping suaminya Jendral mengelus perut Nathan dan kaget saat merasakan tendangan kencang dari calon anaknya.

Jendral yang awalnya ingin berbaring mengurungkan niatnya, ia duduk sambil mengusap-usap terus perut suaminya.

Jantungnya berdebar dengan cepat saat merasakan tendangan dari dalam perut suaminya lagi.

Jendral tersenyum, matanya berkaca-kaca saat pertama kali merasakan tendangan dari caloh buah hatinya.

"Sayang? Kamu denger Daddy kan?" Bisiknya pada perut Nathan.

Satu tendangan lagi dari dalam sana membuat Jendral mengulum senyum nya lalu mengusap perut Nathan dengan penuh kasih sayang "Anak pinter, udah bisa respon Daddy ya hmm? Daddy jadi pengen cepat-cepat gendong kamu sayang" ucapnya sambil gemas sendiri, ia bahkan ingin menggigit sesuatu untuk melampiaskan kegemesannya itu.

Awalnya Jendral merasa khawatir karena bayinya belum pernah menendang saat ia menyentuh perut Nathan padahal usia kandungannya sekarang sudah memasuki 6 bulan tapi betapa bahagianya ia sekarang saat merasakan tendangan yang kencang dari buah hatinya.

Jendral tak jadi tidur, ia lebih memilih untuk mengajak calon buah hatinya untuk berbicara, ia senang saat bayinya merespon ucapannya dengan tendangan.

Saat sekita tiga puluh menit berbincang dengan bayinya Jendral panik saat tak ada respon tendangan dari dalam perut Nathan lagi, ia dengan reflek membangunkan Nathan karena panik.

"Sayang... Sayang.... Bangun!" Ucapnya sambil menggoyangkan badan Nathan, Nathan yang merasa terganggu terpaksa bangun dan ikut panik melihat suaminya yang tampak pucat karena panik.

"Kenapa mas?" Panik Nathan, bahkan nyawanya belum terkumpul ia langsung bangun dan duduk.

"Itu,,,, tadi kan aku ngobrol sama baby kita dia nendang kan tapi setelah tiga puluh menit lebih baby ga respon mas lagi, baby gapapa kan sayang?" Tanya Jendral membuat Nathan menganga.

"Mas pikir baby bakalan gerak terus gitu? Baby juga perlu istirahat mas, gw melulu mesti gerak dan respon mas" ucap Nathan dengan sedikit mengomel.

"Tunggu... Kamu udah tau kalau baby bisa nendang?" Tanya Jendral

Nathan mengangguk mantap "tau lah, orang baby sering nendang sejak sebulan lalu" jawab Nathan

"Kamu kok ga kasi tau mas?"

"Mas kan ga nanya!"

"Ya tetap aja kamu harus ngasi tau mas, mas udah khawatir loh Karna mas pikir baby belum pernah nendang" ucap Jendral sedikit tidak terima karena Nathan tak memberitahunya saat pertama kali baby menendang.

"Mas marahin aku?"

"Enggak sayang, hey kenapa nangis? Mas ga marahin kamu" Jendral panik sendiri saat Nathan menangis, suaminya memang jadi sangat sensitif saat kehamilannya ini.

"Tadi mas bentak aku, aku takut" ucap Nathan

"Mas minta maaf, mas ga marah, maafin mas ya udah buat kamu takut" Jendral memeluk Nathan untuk menenangkannya.

"Mau eskrim" ucap Nathan dalam pelukan Jendral.

"Sekarang?"

Nathan mengangguk.

Jendral melepas pelukan mereka lalu tersenyum "Ayo beli eskrim"

Nathan mengangguk lagi, ia terlebih dahulu masuk ke kamar mandi untuk mencuci mukanya, setelah itu mereka pergi ke supermarket untuk membeli eskrim.

Sebelum ke supermarket Jendral sudah mengirimkan pesan di grup chatnya karena Marvel dan Gala tampaknya juga tertidur karena kamar mereka di kunci saat Jendral ingin pamit duluan.

🌷🌷🌷

Sebelum pulang Jendral membawa Nathan ke atas bukit, tempat dimana mereka jadian waktu itu.

Nathan sangat senang di ajak Jendral ke bukit ini, menikmati angin sepoi-sepoi di sore hari sambil memakan sosis bakar mereka berdua bernostalgia saat pertama kali ke bukit ini.

"Inget ga waktu itu mas bawa kembang api?" Tanya Nathan

"Inget, kamu seneng banget pas liat kembang apinya, waktu itu senyuman kamu hampir buat mas kena serangan jantung" jawab Jendral

Nathan memukul pelan lengan suaminya dengan wajah yang memerah "Denger tuh dek, Daddy kamu gombalin papa" ucapnya pada sang buah hati

"Daddy ga gombal dek, senyuman papa kamu emang buat Daddy lemah"

Nathan memalingkan wajahnya karena malu, melihat itu membuat Jendral mengacak-acak rambut Nathan dengan gemas.

"Kamu makin cantik kalau lagi tersipu kayak gitu, jangan dulu ya, disini banyak orang, mas ga tahan buat ga nyium kamu" ucap Jendral

Nathan membulatkan matanya, ia melihat ke wajah Jendral "suara kamu kenceng banget, kalau ada orang yang denger gimana?" Nathan melihat sekitar, dimana pasangan muda mudi yang sibuk dengan kesibukan mereka masing-masing "Ga bakalan ada yang denger, dan kalau ada yang denger pun ga masalah, kita kan udah nikah, ya kan dek?" Jendral mengelus perut Nathan lalu di balas tendangan oleh bayinya seolah mendukung ucapan sang Daddy.

"Nah Dedek aja setuju"

Untuk kali ini saja Nathan hanya mengangguk lalu menyandarkan kepalanya di bahu Jendral sambil mengunyah sosis bakarnya.

Mereka bahkan mengalahkan kebucinan para muda mudi yang ada di atas bukit itu juga.

Tbc.

Me, You And MayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang