Bryan hanya bisa terdiam dan menahan amarah ketika melihat Sean sedang bercanda tawa dengan Queen. Ya, Queen masih di rumah sakit dan orang pertama yang diingatnya adalah Sean. Disusul dengan beberapa orang lain. Tetapi Bryan, Queen sama sekali tidak mengacuhkannya.
Bukan tidak mengingat sama sekali, tetapi, ingatan Queen terhenti pada saat dia pertama kali bertemu dengan Bryan. Setidaknya itulah yang harus Bryan terima untuk saat ini.
Angel yang duduk di kursi rodanya hanya bisa tersenyum miris. Sean, pria idamannya, terlihat sangat bahagia. Matanya berbinar. Sejak dia mengenal Sean, tidak pernah Angel dapati kebahagiaan yang begitu nyata di wajah Sean.
"Sean, aku senang kau datang hari ini." Queen tersenyum tipis.
Sean terkekeh, "kau semakin terlihat cantik saat merasa senang. Aku akan selalu datang kapanpun kau mau. Aku ada di sini."
Bryan menatap dua insan itu nyalang. Ekspresinya tidak bisa berbohong, meski dia sudah berusaha untuk memyembunyikannya.
"Perutku sudah semakin besar. Ini anak kita, kan?"
Sean terlihat berpikir sejenak, lalu tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Queen.
Queen meraih tangan Sean dan meletakkannya di atas perutnya yang tertutupi selimut. "Menurutmu, anak kita perempuan atau laki-laki?"
"Eh, belum saatnya kita membicarakan ini. Kau istirahat saja ya." Sean menarik tangannya seraya merapikan selimut Queen.
Queen menahan tangan Sean, "jangan pergi, Sean. Aku mau kau tetap di sini."
Sean menoleh ke arah Bryan, seperti meminta persetujuan. Bryan hanya terdiam, tidak menampilkan gestur apapun.
"Aku akan datang lagi besok. Untuk saat ini, Bryan akan menjagamu."
Queen mengerutkan dahinya, "Bryan? Kenapa bukan kau?"
"Ada sesuatu yang harus aku lakukan. Kita akan berjumpa lagi besok, okay? Selamat tidur." Ucap Sean lalu beranjak mendekati Angel dan mendorong kursi rodanya ke arah ranjang Queen.
"Aku pulang dulu." Pamit Sean.
Queen mengangguk, "baiklah. Aku tidak sabar menunggu hari esok."
Bryan duduk di samping ranjang Queen setelah Sean dan Angel keluar dari ruangan ini. Queen tidak melihatnya sama sekali, dia hanya menatap langit-langit.
"Queen, bagaimana keadaanmu?" Tanya Bryan.
"Aku baik-baik saja, terima kasih."
"Apa kau tidak mengingatku sama sekali?"
Queen terdiam, mencoba mengingat kenangan bersama pria yang saat ini menemaninya. Tapi, yang terjadi adalah rasa nyeri di kepalanya.
Bryan mencoba menenangkan Queen, "sudah, tak apa. Jangan terlalu memaksakan diri. Istirahatlah, Queen!"
Setelah agak tenang, Queen mulai memejamkan matanya dan mulai memasuki dunia mimpi.
◾️◾️◾️
Yeaay, aku coba untuk rajin menulis lagi, semoga bisa konsisten 😁
Doakan aku yaa 🫶🏻
Terima kasih bagi yang sudah berkenan membaca ceritaku ✨️Bonus...
Sean & William
Pasti tahu dong Sean yang mana? Hihi
Bryan
Queen
26/06/23
22:43
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge
Romance-SEQUEL MY NAUGHTY BILLIONAIRE- [Adult Story] Kehidupan berubah menjadi rumit semenjak kedatangan seseorang yang datang dari dendam masa lalu. *** DISARANKAN UNTUK MEMBACA MY NAUGHTY BILLIONAIRE TERLEBIH DAHULU, KARENA CERITA INI BERHUBUNGAN. ©2018