12. Business Card

3.1K 171 18
                                    

"Hey, kau terlihat tidak bersemangat." Bryan heran melihat perubahan pesat yang terjadi pada Queen semenjak malam itu.

Queen tersenyum tipis, "entahlah. Aku juga tidak mengerti apa yang terjadi padaku."

"Kau bisa ceritakan masalahmu padaku, aku janji akan selalu ada untukmu." ucap Bryan.

"Jangan pernah berjanji, kalau pada akhirnya kau tidak bisa menepati."

Bryan terkekeh, "aku tidak mungkin tidak menepati janjiku."

"Sky, apa kau pernah jatuh cinta?" tanya Queen tiba-tiba.

"Semua orang tentu pernah jatuh cinta."

Queen berdecih, "perbedaannya adalah apakah cinta itu terbalaskan atau tidak,"

"Karena semua cinta pasti tersampaikan, tapi belum tentu terbalaskan." lanjut Queen.

"Oh, jadi, wanita cerewet ini sedang patah hati?" goda Bryan.

"Patah hati? Wow! Tidak mungkin seorang Queen Anastasia patah hati." Queen terkekeh geli.

"Akhirnya kau bisa tertawa, meskipun sedikit." ucap Bryan lega.

"Terima kasih, Sky." ucap Queen tulus.

"Untuk?"

Queen mengalihkan pandangannya lalu tersenyum, "Aku di sini sendiri, jauh dari orang tuaku, jauh dari keluargaku. Aku senang mempunyai dirimu, di sini."

"Kau tidak perlu berterima kasih, Queen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tidak perlu berterima kasih, Queen. Aku juga senang menjadi temanmu, meskipun pertemuan pertama kita sangat aneh." Bryan terkekeh geli mengingat awal mula pertemuan mereka.

"Sky, sampai kapan kita berpura-pura menjadi sepasang kekasih?"

Pertanyaan itu sukses membuat Bryan sedikit kecewa, entah apa yang membuatnya merasa kecewa.

"Entahlah, Queen. Kita harus benar-benar berakting layaknya pasangan pada umumnya di hadapan semua orang."

Queen mengerutkan keningnya, "tunggu, jangan bilang--"

"Ya. Semua orang sudah tahu kalau kita adalah sepasang kekasih. Kau tahu sendiri kan, latar belakang keluargaku. Jadi, aku mohon, jangan marah. Kau boleh menyalahkanku, kau boleh memukulku, kau--"

"Tidak, Sky. Aku tak apa."

"Ini bagus." gumam Queen. Ah, dia tentu bisa memanfaatkan keadaan ini untuk melihat reaksi Sean, kan? Dia akan berusaha membuat Sean cemburu habis-habisan, meskipun itu belum tentu terjadi. Tapi, apa salahnya mencoba?

"Kau tidak marah?" tanya Bryan mencoba meyakinkan.

Queen menggeleng, "tidak, Sky. Pasti mom Isabel yang membuat semua orang tahu, kan?"

Bryan mengangguk.

"Itu artinya mom Isabel menyetujui hubungan kita." ucap Queen.

"Ah, kau benar, Queen." Bryan sumringah.

Revenge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang