19. Tell Him The Truth!

3K 158 14
                                    

Tiada hari tenang setelah orang misterius itu datang ke dalam kehidupan Queen. Rasanya semua rahasia yang dia simpan rapat-rapat selalu bisa diketahui oleh orang misterius itu. Bahkan fotonya di ranjang bersama Sean, Queen tidak bisa memikirkan darimana orang misterius itu mendapatkannya.

Jika akhirnya begini, Queen lebih memilih untuk berdiam diri saja di apartemen malam itu. Menghabiskan waktunya di kamar atau menyelesaikan pekerjaannya.

Queen hanya takut, Isabella yang begitu memercayainya akan langsung membencinya begitu melihat foto itu. Tidak ada yang bisa disangkal, jelas sekali wajah dua orang yang ada di foto itu. Ya, dirinya dan Sean.

Queen juga tak habis pikir, kenapa Sean tidak membawanya pulang saja? Atau membiarkannya tidur di kamar itu tanpa menyentuhnya sama sekali? Kenapa Sean harus melakukan itu?

Sekarang, bukan hanya Bryan dan Isabella yang Queen khawatirkan, tapi juga Angel. Entah bagaimana perasaan wanita itu bila mengetahui kejadian ini. Kekasihnya tidur dengan wanita lain. Ya Tuhan, Queen merasa menjadi wanita yang sangat jahat.

Queen menjadi paranoid, dia mengamati sekeliling kamarnya. Takut-takut ada kamera tersembunyi di sini.

"Aku tidak akan bisa tidur malam ini, orang misterius itu menakutiku." ucap Queen lalu mencari nomor ponsel Bryan.

"Sky!"

"Ya, sayang. Tolong dengarkan penjelas--"

"Kemarilah! Aku takut tidur sendiri, kau harus menemaniku!"

"Takut? Kenap--"

"Sudahlah, jangan banyak bertanya! Cepat kemari kalau kau ingin aku memaafkanmu!"

Queen langsung memutuskan panggilan secara sepihak dan berencana melemparkan ponselnya ke atas ranjang. Tapi sebuah pesan masuk membuat Queen mengurungkan niatnya.

From: Unknown Number

Just tell him the truth! Sebelum dia mengetahuinya dari orang lain. Be honest, bitch!

◽◾◽

Queen langsung berlari dan memeluk Bryan begitu pria itu masuk ke dalam apartemennya.

"Ada apa? Apa yang membuatmu takut?" tanya Bryan lembut. Pria itu membelai rambut kekasihnya, memberikan rasa nyaman dan aman.

"Aku merasa ada yang mengikutiku." Queen semakin mengeratkan pelukannya.

"Dimana? Kapan?"

"Tadi, setelah aku pulang belanja dari minimarket yang tidak jauh dari sini." Queen berbohong, memang. Tapi bagaimana cara menjelaskan pada Bryan bahwa ada orang gila yang terus menerornya melalui pesan singkat? Bryan pasti akan menertawainya.

"Tidak ada siapa-siapa di sini, hanya ada kau dan aku." Bryan mencoba menenangkan.

Queen mengangguk. Bryan menggendong Queen ke dalam kamar lalu menjatuhkannya ke atas ranjang.

"Sekarang, tidurlah! Aku tidak akan tidur sampai kau terlelap. Kau aman bersamaku."

Queen tersenyum tipis, Bryan baik sekali padanya. Sekali lagi, Queen menyesali apa yang terjadi bersama Sean.

"Sebenarnya aku belum mengantuk, tetaplah di sini. Jangan pergi ke mana pun!" Queen menarik Bryan agar berbaring di sampingnya.

"Aku bahkan belum melepas sepatuku Queen." Bryan terkekeh geli.

"Ah, kalau begitu biar aku saja." Queen beranjak ke ujung ranjang lalu melepas sepatu Bryan dan meletakkannya di bawah ranjang.

"Queen, I miss you." bisik Bryan sembari menarik Queen ke dalam pelukannya.

Revenge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang