18. Next To You

3.1K 169 18
                                    

Terbangun di pagi hari di samping seorang pria bukanlah hal yang diinginkan Queen. Apalagi dalam keadaan naked.

Queen menatap horor punggung kekar teman tidurnya semalam. Ah, bukan hanya teman tidur, mereka lebih dari itu. Meskipun mabuk, Queen ingat dengan jelas wajah pria itu dan juga bagaimana ekspresi pria itu setelah mendapat pelepasannya semalam. Wait! Pelepasan? Pria itu tidak menggunakan pengaman semalam. God! Queen menyesal datang ke club seorang diri.

Pergerakan kecil pria itu membuat Queen langsung membalikkan badannya.

"Kau sudah bangun?"

Suara pria itu membuat bulu kudu Queen meremang. Apalagi saat tangan pria itu memeluk tubuh polosnya. Damn!

"Aku tahu kau sudah bangun. Bagaimana tidurmu?" tanya Sean.

"Kenapa kau bertanya kalau sudah tahu jawabannya?"

"Jawablah pertanyaan dengan jawaban, bukan pertanyaan!" bisik Sean.

"Singkirkan tanganmu dari pinggangku!" ujar Queen sembari berusaha melepaskan diri dari kungkungan Sean.

"Tidak mau! Jangan terus bergerak atau kita akan berakhir seperti semalam!"

Damn! Queen merasakan milik Sean menyentuh kulit punggungnya.

"Jauhkan itu dariku!" pekik Queen.

"Apa?"

"Milikmu. Jauhkan milikmu dariku!"

Sean tersenyum geli, "bahkan kau sudah menyentuhnya dengan tanganmu semalam."

Queen meneguk ludahnya, kenapa Sean harus mengatakannya? Queen malu sekali.

"Aku bahkan tidak mampu mengimbangimu, Queen. Kau terlalu agresif." bisik Sean.

"Aku terkejut kau masih perawan." lanjutnya.

Queen bahkan baru ingat kalau dia masih perawan. Berarti, Sean adalah orang pertama yang berhasil memasuki dirinya.

"Sea, aku harus pulang." Queen beranjak turun dari tempat tidur dan membawa serta selimut tebal yang menutupi tubuh polos mereka.

"Hey, hey! Bagaimana denganku?" pekik Sean. Queen menoleh dan mendapati Sean berusaha menutupi miliknya menggunakan bantal.

"Aku tidak peduli, urus saja sendiri." ucap Queen tak acuh lalu mengambil dressnya yang teronggok di lantai.

"Queen!" panggil Sean. Queen hanya diam dan berusaha mengenakan dressnya di balik selimut.

"Queen!"

"Ap--What?! Kembalikan, Sea!!" pekik Queen yang melihat Sean mengayun-ayunkan celana dalamnya sembari tersenyum miring.

"Sea!!! Ku mohon, kembalikan!!" ucap Queen memelas. Dia harus bertingkah manis pada Sean atau dia akan membiarkan Queen keluar dari sini tanpa menggunakan celana dalam.

"Come here, babe! Come on!" goda Sean sembari memutar-mutar celana dalam Queen di udara.

"Sea, lempar!"

"Apa?"

"Itu!"

"Apa?"

"Milikku!!"

"Apa?"

Queen kesal, Sean mempermainkannya. Queen menjatuhkan selimutnya ke lantai lalu berjalan pelan mendekati Sean.

"Sea, kembalikan milikku!" bisik Queen sensual. Sean mengerang merasakan bibir Queen menelusuri lehernya.

"Ini, ini, ku kembalikan. Berhenti!"

Revenge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang