33.

98 9 2
                                    

Queen menatap ranjang bayi yang ada di kamarnya dengan penuh haru. Sudah tiga bulan sejak sang bayi lahir. Bayi mungil yang berjenis kelamin perempuan itu sungguh menyita perhatian semua orang.

Untuk sementara, Queen dipindahkan ke rumah utama keluarga Hernandez. Alasannya adalah agar Queen lebih mudah untuk diawasi atau dirawat. Mama Bryan tidak tega jika Queen harus bersusah payah sendiri di apartement.


Meski tinggal serumah, Queen dan Bryan tidur di kamar yang berbeda, tetapi sebelahan. Bryan ingin membiarkan Queen fokus kepada sang bayi tapi dia juga tidak ingin jauh dari wanita yang dicintainya itu. Bryan ingin selalu menjaga Queen dan juga bayinya.

Kondisi kesehatan Queen juga sudah mengalami kemajuan. Perlahan dia sudah mulai mengingat orang-orang terdekatnya.

Queen perlahan turun dari tempat tidurnya dan berjalan pelan menuju ke ranjang bayi. Diamatinya wajah sang bayi yang terlihat sangat damai saat tertidur. Queen tersenyum lalu membenarkan posisi selimut si bayi. "Sayang, aku sangat bahagia sejak kau hadir."

Tok tok!

Belum sempat Queen menjawab, pintu tiba-tiba terbuka dan seorang laki-laki berpakaian casual berdiri di depan pintu sambil membawa nampan berisi makanan.

"Halo, sayang! Kau melewatkan sarapanmu, jadi aku membawanya ke kamar."

Queen tersenyum tipis, pandangannya beralih ke bayinya lagi. "Aku sedang menghabiskan waktu bersama Beatrice, Bry."

Bryan meletakkan nampan di atas nakas lalu berjalan mendekat ke arah Queen. Bryan memeluk Queen dari belakang, mengendus lehernya.

"Lihatlah bayi kita! Dia terlihat sangat cantik, sama sepertimu."

Queen terkekeh, dia membalikkan badan dan melingkarkan lengannya ke leher Bryan. "Apa kau sudah sarapan, Bry?"

Bryan mengangguk, "sudah, sayang."

"Baiklah, sekarang giliranku." Queen menyeringai.

Bryan yang mengerti maksud Queen langsung menggendongnya di depan. Bibir mereka mulai menyatu, jemari Queen bergerak lembut membelai rambut Bryan.

Bryan berjalan perlahan menuju ke ranjang dan menurunkan Queen di sana. Pria itu mengelus kemaluan Queen dari luar celana tidurnya. Queen melenguh, bibirnya mencoba menggapai bibir Bryan. Bryan tersenyum di sela ciuman mereka. "Kau sangat agresif, sayang. Aku ingin memasukimu, tapi aku tidak ingin menyakitimu."

Queen mengangguk mengerti, bibirnya sama sekali tak mau lepas sedetikpun dari bibir Bryan, "Aku merindukan ini."

Bryan menghentikan ciuman mereka, "merindukan apa?"

"Merindukanmu, merindukan sentuhanmu, merindukan kita." Jawab Queen yang berhasil membuat Bryan tersenyum.

"Apa kau sudah mengingat semuanya, sayang?"

Queen terlihat bingung. Belum sempat dia menjawab pertanyaan Bryan, mereka dikagetkan dengan suara tangisan Beatrice.

"Aku akan menenangkannya." Bryan menggendong Beatrice dan menimang-nimangnya. Bryan beberapa kali mengecup pipi bayi mungil itu.

Dalam sekejap, tangisan Beatrice mulai berhenti. Beatrice terlihat sangat nyaman dalam gendongan Bryan.

"Kau hebat, Bry! Beatrice sepertinya menyukaimu."

"Tentu saja, Queen. Beatrice adalah putriku, kesayanganku."

Ku harap begitu, batin Queen.

◽️◾️◽️

Sean POV

Aku datang ke rumah keluarga Hernandez pagi ini. Aku bahkan melewatkan sarapanku karena ingin segera bertemu Queen dan Beatrice.

Sebelum menuju kamar Queen, aku pergi ke dapur untuk mengambil makanan. Aku tahu, Queen pasti melewatkan sarapannya. Dia sering melakukan itu semenjak kehadiran Beatrice.

Aku bersenandung sembari melangkah menuju kamar Queen dengan sebuah nampan berisi makanan. Aku melihat pintu kamarnya sedikit terbuka. Aku berhenti di depan pintu karena mendengar suara orang lain di dalam.

Aku memutuskan untuk mengintip. Sial! Dua manusia yang berada di dalam sedang berciuman. Aku yakin pria itu adalah Bryan. Bahkan Queen mengatakan bahwa dia merindukan semua hal tentang Bryan. Brengsek!

Untunglah tak lama kemudian perhatian mereka teralihkan kepada Beatrice. Aku berhutang padamu, nak!

Segera, aku berbalik dan melangkah menuju dapur untuk mengembalikan nampan itu. Setelahnya, aku pergi meninggalkan rumah keluarga Hernandez. Aku bisa gila jika terlalu lama berada di sana.

◽️◾️◽️

Terima kasih sudah membaca ❤️

18 Juli 2023
23:17

Revenge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang