8. Lapangan Basket

1.6K 210 7
                                    

Hari ini Marsha kembali bersekolah masih dengan penampilan yang sama dan dia masih menggunakan bus jika berangkat. Kini Marsha tengah di kelas bersama Indah seperti biasa. Kelasnya tengah melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasa.

Setelah empat jam, jam istirahat pun akhirnya tiba. Karena Marsha masih takut bertemu Ashel dan dua temannya itu, ia memutuskan untuk berada di kelas saja bersama Indah.

Keduanya kini asik mengobrol seraya memakan bekal yang mereka bawa. Indah sangat bersyukur karena dari kejadian itu, Marsha tidak mengalami trauma.

Indah menghela nafasnya "Sha, aku mau ke studio sebentar. Mau ngasih jatahnya oniel. Kamu ikut ngga?" menggeleng Marsha tersenyum dan menggeleng.

"Kamu aja ya ndah. Aku di sini aja" Jawab Marsha.

Indah menyentuh tangan Marsha "Sha, aku tau kamu ngindarin ka zee karna ancaman ka ashel kan. Kamu ngga usah takut sekarang. Karena Zallox sekarang bakalan bela kamu apapun yang terjadi. Jadi jangan takut buat deket lagi sama ka zee"

Marsha hanya menanggapi nya dengan anggukan. Setelahnya Indah melanggang pergi meninggalkan Marsha di kelas. Dan Marsha memilih untuk melanjutkan makannya yang masih tersisa.

"Haii.. "

Marsha hampir tersedak karena kedatangan Ashel di kelasnya. Marsha memilih menunduk sekarang. Ia sudah pasrah jika Ashel membully nya lagi. Dia benar-benar pasrah.

Ashel memilih untuk duduk di kursi sebelah Marsha "Ngga perlu nunduk, gue ngga mau bully lo. Gue kesini mau minta maaf. Gue tau kelakuan gue kemaren tuh udah keterlaluan. Gue minta maaf ya sha"

Marsha mendongak dan menatap Ashel yang berada di sebelahnya. Apakah ia tidak salah dengar?. Seorang Ashel yang terkenal angkuh dan sombong, meminta maaf padanya.

Ashel menepuk pundak Marsha "Heii.. Jangan bengong. Di maafin ngga? "

Marsha mengangguk cepat "Di maafin ka.. Bahkan dari kemaren udah aku maafin "

"Okeyy makasih.. Jadi, kalo lo ketemu gue atau kathrin dan Chika. Lo ngga usah takut. Karna kita ngga bakal macem-macem lagi" Ucap Ashel.

Marsha tersenyum manis "Iya ka.. Makasihh yah"

Ashel membalas senyum Marsha. Setelah nya ia pamit pada Marsha untuk kembali ke kelasnya. Ashel langsung merubah wajahnya menjadi datar kala melihat Adel tersenyum ke arahnya saat di Koridor.

"Puas lo udah ngehancurin harga diri gue! " Sentak Ashel. Adel hanya terkekeh dan merangkul pundak Ashel.

"Gue bukan ngehancurin pe'a. Tapi ngajarin lo buat bertanggung jawab apa yang lo buat kemaren. Kelakuan lo salah, jadi lo harus minta maaf dong" Adel menatap wajah Ashel yang ternyata sudah memerah.

"Tapi tetep aja! Gue ngerasa rendah banget minta maaf. Seumur-umur gue baru minta maaf sama orang" Ashel menekuk wajahnya menjadi kesal.

Adel mengusap kepala Ashel "Tapi gue bangga sama lo. Sebenarnya lo baik kok, tapi ketutupan aja sama sif-mmppff"

Ucapan Adel langsung terpotong karena bekapan dari Ashel. Ashel melepas bekapannya "Bisa diem ga lo"

Adel tersenyum dan mengangguk "Iya iya sayangku.. Aku diem" Pipi Ashel langsung memanas karena mendengar ucapan Adel. Dia langsung memanglingkan wajahnya, karena ia yakin wajahnya sekarang menjadi merah.

"Ciee blushing.. " Adel menusuk-nusuk pipi Ashel.

"Ihh adel.. ngeselin.. " Rengek Ashel.

Adel terkekeh geli "Mending kita ke privat room gue"

Sweet Nerd [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang