13. Maafin ya

1.4K 214 6
                                    

Adel menggigit resah kukunya kala menunggu kelas Ashel dan juga Chika bubar. Adel belum mendapatkan maaf dari Ashel, maka dari itu dia menunggu di depan kelas Ashel.

Semenit Adel berdiri disana, akhirnya kelas Ashel bubar juga. Alih-alih Adel menghampiri Ashel, tetapi gadis itu langsung pergi tanpa melihat Adel. Baru saja ia hendak mengejar Ashel, Chika malah menghampiri nya.

Dengan gummy smile nya Chika menyapa Adel. "Hai adell"

Adel tersenyum kikuk, tetapi matanya melirik Ashel yang masuk ke dalam toilet. Adel harus menyusul gadis itu, sebelum itu ia akan memberikan alasan pada Chika.

"Del, kita pulang sekarang atau nanti" Mendengar ucapan Chika, Adel langsung menoleh ke arah Chika.

" Chika ke parkiran dulu yah, adel pengen ke toilet dulu" Kata Adel

"Aku tungguin deh"

"Jangann, takutnya lama, kamu ke parkiran aja, oke"

Adel mengusap kepala Chika dengan senyuman manis nya. Chika yang tidak menaruh curiga pada Adel akhirnya mengangguk patuh dan selanjutnya berjalan meninggalkan Adel untuk menuju parkiran.

Melihat punggung Chika uang tak lagi kelihatan membuat Adel bernapas lega, tanpa mengulur waktu Adel berlari kecil menuju toilet. Di sana ia langsung mendapati Ashel tengah mencuci tangannya.

"Shel.. "

Ashel diam tak menggubris suara Adel. Dia tetap fokus mencuci tangan nya di wastafel dan tak memperdulikan keberadaan Adel. Gadis tinggi itu langsung membalikkan badan Ashel untuk menghadap nya.

"Apaan sih! " Kata Ashel ketus seraya melepaskan tangan Adel dari pundak nya. Tatapan Ashel benar-benar tajam, membuat Adel sedikit takut.

"Shel, plis maafin gue. Gue udah jelasin semuanya kan, gue-"

"-stop. Penjelasan lo menurut gue basi, jadi gue ngga percaya. Minggir, gue mau pergi" Ashel menyingkirkan badan Adel yang menghalangi jalannya dan setelahnya dia melangkah pergi.

Adel tentu tak diam saja, dia masih belum tenang kalau Ashel memaafkannya. Di tahan nya tangan Ashel yang hendak keluar dari toilet membuat Ashel berdecak kesal lalu membalikkan badan nya menghadap Adel.

"Gue bakal ganti nonton bioskop itu buat kita fulltime jalan bareng, gimana" Adel menggigit bibir bawahnya dan sangat berharap tawarannya di terima oleh Ashel.

Ashel tidak menjawab, ia menghempaskan tangan Adel lalu berjalan cepat keluar dari toilet meninggalkan Adel disana. Di Koridor Adel tidak menyerah untuk mengejarnya.

Ashel berpikir kalau Adel bertemu dengan Chika, pasti Adel akan berhenti mengerjarnya. Ashel berganti haluanb ke arah parkiran, karena ia yakin temannya itu ada di sana.

Benar dugaan Ashel, Adel langsung berhenti mengejar Ashel dan dia memilih untuk menghampiri Chika yang sudah berdiri di samping motor Adel.

Ashel melirik Zee yang baru saja datang dan menaiki motornya. Tanpa berpikir panjang ia menghampiri gadis tomboy itu guna ingin memanasi Adel.

Zee menghela nafasnya berat kala melihat Ashel di depannya. Baru aja ia sangat bersyukur karena Ashel sudah tak lagi menganggu nya, namun sepertinya itu tidak berlaku sekarang.

"Zee, plis anterin gue sampe halte depan aja, kali ini plis bantuin gue" dari nada bicara Ashel dan wajah Ashel terlihat serius membuat zee sedikit bingung, tak biasanya Ashel begini.

"Azizi plis tolongin gue, gue jamin ini terakhir kali nya lo di samperin gue" Mendengar keyakinan dalam pembicaraan Ashel, zee akhirnya mengangguk lalu menggunakan helm nya dan ia menaiki motor sport nya, yang di ikuti oleh Ashel.

Sweet Nerd [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang