5. Dasar Cupu

1.8K 186 5
                                    

Semenjak Marsha berjalan bareng dengan Zee tadi. Dirinya menjadi senyum-senyum sendiri. Indah yang menjadi teman bangku nya Marsha pun bingung akan sikap Marsha senyum-senyum tidak jelas. Mungkin setelah pelajaran selesai ia akan menanyakan nya pada Marsha.

Selang beberapa menit bell istirahat pun terdengar. Itu artinya pembelajaran di hentikan dan mempersilahkan siswa-siswi untuk beristirahat.

"Sha, kamu kenapa sih senyam-senyum ga jelas dari tadi" Indah membereskan buku-bukunya ke dalam tas seraya menoleh ke arah Marsha.

"Ngga papa. Pengen senyum aja. Emang ngga boleh ya" Marsha membalas dengan senyum yang tertahan.

"Bolehh sih.... Ah udahlah. Kita ke studio musik aja yuk"

Marsha tentunya sangat senang mendapat ajakan dari Indah. Ini bisa menjadi kesempatan nya bertemu dengan Zee . Tanpa berpikir panjang Marsha akhirnya menerima ajakan dari Indah.

Marsha dan Indah memilih untuk mengobrol satu sama lain sepanjang jalan.

"Jadi lo bener-bener ngga pernah pacaran sha? " Tanya Indah setelah mendengar penuturan Marsha kalau dia tidak pernah yang namanya pacaran dengan siapapun itu.

Marsha tersenyum lalu menggeleng "Ngga ndah. Bagi aku pacaran cuma buang-buang waktu aja. Maka dari itu ngga pernah pacaran"

Indah manggut-manggut mendengar penuturan Marsha "Kalo tertarik sama orang, pernah ngga? " Tanya Indah sekali lagi.

Marsha lagi-lagi menggeleng. "Ngga juga.Menurut aku yang menarik hanya nilai tinggi. Ngga ada yang lain"

Indah yang mendengarnya sungguh terheran-heran "Bisa gitu yaa.. "

"Ya gitu"

Keduanya sama-sama tertawa dengan langkah yang terus terayun menuju ruang musik. Kala mereka hendak berbelok kanan. Marsha tak melihat ada orang jadinya menabrak seseorang. Marsha langsung tertunduk kala melihat orang yang ia tabrak tempo lalu di depan perpus.

"Lo lagi lo lagi! Lo ada masalah apa sih sama gue. Hah! Demen banget nabrak gue. Dasar cupu!" Dia kini menarik dagu Marsha dengan kuat supaya menatap nya. Marsha sedikit meringis karena kuku seniornya itu menancap pipinya.

"N-ngga ka. M-maafin aku. Aku ngga sengaja" Kata Marsha terbata-bata. Sementara Indah hanya mampu menundukkan kepalanya ke bawah. Tak berani menatap tiga kaka kelasnya di depannya.

"Udahlah cel. Kita udah di tungguin bu Melody ini. Cepet ah" Desak Teman nya. Membuat nya menatap tajam Marsha.

"Inget ya cupu..urusan kita belum selesai" Setelahnya ketiga nya berjalan meninggalkan Marsha dan Indah.

Indah menghela nafas nya lega "Akhirnya mereka pergi juga"

Indah beralih menatap Marsha yang masih menunduk. Ia menjadi merasa bersalah ketika dirinya tidak bisa membela Marsha tadi.

"Sha.. Maafin aku yah, aku ngga bisa mbelain kamu tadi.. Aku juga takut sha sama mereka" Indah menyentuh pundak kanan Marsha. Marsha pun sontak menatap Indah dari samping dan tersenyum.

"Ngga papa kok. Aku ngerti.. Kalo boleh tau, kamu tau siapa mereka? " Marsha tiba-tiba menjadi penasaran dengan seniornya itu. Mungkin dengan ia bertanya pada Indah, rasa penasaran nya terjawabi.

Indah menarik tangan Marsha agar duduk di kursi besi yang terletak di lorong yang lumayan sepi. Indah menghela nafas nya terlebih dahulu sebelum menjelaskan semuanya.

"Yang kamu tabrak tadi itu namanya ka ashel. Dia terkenal dengan kekejamannya dengan murid disini. Dia sering bully murid yang biasanya hanya mengandalkan beasiswa dan murid cupu, semua orang takut sama dia, kecuali Ka Zee dan teman-temannya" Penjelasan Indah membuat Marsha mengangguk paham.

Sweet Nerd [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang