18. Perawat kawai

1.2K 161 8
                                    

"Chik, kita diem aja kaya gini kaya orang dungu tau ngga, masa cuma karna omongan Zee kita jadi berhenti bully orang, emang lo ngga pengen punya kacung lagi" Kata Kathrina.

Chika menoleh ke arah Kathrina, kebetulan mereka tengah berada di jembatan penyeberangan gedung. Semenjak Ashel untuk berhenti menjadi temannya kini hanya Kathrina lah yang menjadi teman nya.

"Ya di bilang pengen, pengen banget gue, tapi ya gue takut zee tambah ilfil sama gue" Kalimat yang di lontarkan Chika membuat Kathrina bertawa pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya di bilang pengen, pengen banget gue, tapi ya gue takut zee tambah ilfil sama gue" Kalimat yang di lontarkan Chika membuat Kathrina bertawa pelan.

"Yaelah chik, ilfil nya zee sama lo tuh udah over jadi ngga bisa nambah lagi, jadi lo berbuat baik pun dia ngga akan noleh ke arah lo" Perkataan Kathrina langsung mendapatkan tatapan sinis dari Chika.

"Ga usah di perjelas babi" Sarkas Chika.

Kathrina kembali teringat pada Ashel, teman yang sudah menemani nya semenjak kelas 10 namun karena dia memilih untuk berhenti menjadi ratu bully, ia menjadi enggan berteman lagi dengannya apalagi Ashel sekarang sudah tak punya keluarga melainkan menumpang pada Adel.

Ia mengetahui semua itu karena saat dirinya dan Chika mendapat kabar bahwa Ashel di rawat dengan segera mereka berdua langsung menuju tempat dimana Ashel di rawat dan di situlah mereka mengetahui semuanya.

"Kita bisa ngga yah chik berdua doang tanpa Ashel, kaya kurang lengkap banget tanpa Ashel" Kathrina melipat tangannya di depan dada nya seraya pandangan memandang ke arah taman yang berada di bawah.

"Stop nyebut jalang itu di depan gue, udah muak gue sama dia, memang seorang pengkhianat kaya dia seharusnya ngga ada di sekitaran kita"

"Lo benci sama Ashel gara-gara dia sekarang satu atap sama Adel atau dia bisa akrab sama Zee sekarang? "

"Dua-duanya! Gimana gue ngga benci sama dia, dia ngerebut apa yang awalnya milik gue! " Sungut Chika.

Kathrina terkekeh pelan kemudian melempar pandangan pada taman yang ada di bawah sana.
"Masih ada Ara chik, dia selalu ada di belakang lo"

Tatapan Chika berubah sinis pada Kathrina, biasa-bisanya sahabatnya malah membicarakan tentang Ara.

"Kenapa jadi Ara deh" Ucap Chika dengan nada malas.

Kathrina beralih menatap Chika "Sebenarnya perasaan lo sama Zee itu udah hilang semenjak lo mutusin pacaran sama Ara, dari apa yang gue liat, lo cuma pengen perhatian Zee ke lo balik lagi kaya dulu. Cuma itu chik. Gue heran deh sama lo, Ara itu apa sih kurangnya"

Chika mengerutkan keningnya berpikir, sejauh ini sebenarnya Ara sangat baik kepadanya, dia tak pernah kasar kepadanya, selalu menuruti apa yang ia mau. Ara tidak ada kurangnya.

"Dia kurang nya dii.. " Chika menggantung ucapannya untuk mencari kalimat yang tepat menjawab ucapan Kathrina tadi.

"Tuh kan lo ngga bisa jawab, dia ngga ada kurangnya kan" Sahut Kathrina.

Sweet Nerd [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang