36| IKATAN

13.3K 943 57
                                    


Cinta sejati adalah ketika kamu dan dia dipertemukan, lalu dipisahkan tapi semesta membuatmu kembali lagi bersatu ------ CINTA said.


"Rakha!"  Mala reflek memeluk Rakha. ENtah mengapa Mala merasa rindu dengan Rakha yang seperti ini. Dua orang siswa disampingnya pura-pura tak meihat. Mereka berusaha menahan senyum. (Mau komen juga takut sama Rakha kan? jadi lebih baik diam)

"Lepas!" Ucap Rakha. Mala mendongakkan wajahnya. Lalu membuat jarak. Antara dirinya dan Rakha.

"Rakha masih marah!" Mala menunduk. Hatinya terasa sakit. Kepalanya terasa berat. Pandangannya semakin mengabur. Setelah itu Mala tidak ingat apa-apa.

"Mala!" untung Rakha segera menangkapnya. Jadi MAla tidak sampai terjatuh. Rakha membopong Mala dan membawanya ke UKS.

"La bangun!" Rakha sebenarnya hanya menggoda Mala tadi. Bagaimana mungkin dia bisa marah lama-lama dengan gadis itu.

Rakha meletakkan Mala di brankar. Meminta kayu putih pada petugas di situ. Mengoleskan di bawah hidung Mala dan di lehernya. 

"Sayang bangun!" Rakha menyesal sudah menjahilinya tadi. Rakha menggenggam tangan Mala.

Perlahan Mala tersadar . Perlahan-lahan Mala membuka matanya. Pertama yang di tangkap netra nya adalah wajah Rakha , wajah khawatir Rakha. Mala melihat tangannya yang berada di genggaman Rakha. Lalu menariknya pelan. 

"Kenapa kamu di sini!" ucap Mala "Pergi sana, aku udah ngga papa" Mala memiringkan tubuhnya membelakangi Rakha. 

Mala sedang marah. Bagaimana tidak? sikapnya yang berubah-ubah membuat Mala bingung. Tadi perhatian sekejap kemudian dingin.

"Mala,," panggil Rakha lembut  . Tangannya bergerak membelai rambut Mala dari belakang. Mala tak bereaksi. Dia masih diam dalam posisinya.

"Maaf ya?" Tak ada jawaban. "La jangan diemin aku gini!" Mala masih diam.  Dia tahu gadisnya sedang marah sekarang.Mungkin diia sudah keterlaluan

Rakha berdiri , lalu ikut berbaring di samping Mala. Mala terkejut.

"Rakha bangun, jangan kayak gini kalo ada yang lihat!" mala mencoba berontak tapi Rakha malah melingkarkan tangannya di perut Mala. Mala mencoba melepaskannya tapi percuma tenaga Rakha lebih kuat.

"Kha ini di UKS loh!"

"kalo di rumah boleh"

"rakha jangan bercanda!"

"Aku serius sayang"  Mala menyikut Rakha . Tepat diperutnya. Membuat Rakha meringis.

"SSShh.. galak banget sih neng"

"lepas ngga  ,aku marah beneran lo ini!" nyali Rakha langsung ciut mendengar ancaman Mala. 

Rakha turun dari brankar. Dan berdiri di samping sambil mengerucutkan bibirnya lucu. Mala membalikkan badannya . Seketika tertawa melihat wajah manyun Rakha. Apa benar ini ketua Zero?  Yang terkenal dingin dan galak itu. MElihat MAla tertawa seperti itu membuat hati Rakha tenang. 

"Ayo pulang!" Rakha membopong Mala tanpa persetujuan.

"tapi Kha..." 

"Membolos satu hari tidak akan membuat mu bodoh Nona" 

"Kalau ada yang melihat gimana, nanti rencana kita gagal Kha!"

"Aku ngga peduli!"Rakha berjalan menyusuri koridor menuju motornya lalu membawa gadisnya itu pergi meninggalkan sekolah. 

Mala Merasa asing dengan jalanan yeng mereka lewati saat ini. Mala tak tahu kemana Rakha akan membawanya. 

"Mau kemana ini?"  Mala tidak bertanya.  Dia memilih menikmati pemandangan yang dia lewati sekarang. Indah. Pepohonan di kanan kiri jalan . Padang rumput. Mambuat perasaan Mala damai.

My Bad Boy Rakha   (END) TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang