Mereka menyantap makanan di ruang Rakha sekarang. Untung kamar Rakha luas jadi tak masalah jika semua anggota masuk ke dalam. Varo juga sudah mulai melunak setelah Rayen menjelaskan semuanya. Tentang hubungan Rakha dan Mala.
"Kirain lo kenapa-kenapa tadi La?" ucap Afan
"Gue kenapa?" jawab Mala sambil mengunyah makanannya.
"Ngga papa " jawab Afan lagi tak mau memperpanjangnya.
"Awneh lo Fwan" heran Mala yang masih mengunyah, pipinya menggembung penuh makanan. Rakha dibuat gemas melihatnya. Reflek tangannya mencubit kedua pipi Mala.
"aduhh,, apaan sih Kha" protes Mala. Kejadian itu tak lepas dari tatapan semua orang.
"Aduh ,,sedih hati gue , apa daya nasib seorang jomblo!" ucap Aden
"iya ngga tau tempat emang si bos, ngga tau apa kita ini kumpulan para jomblo" Nio menimpali.
"kita? lo aja kali gue enggak!" jawab Afan
"iya,,iya yang punya ayang" Eby menimpali Afan.
"Berisik aja sih, makan tu diem!" kata Adara "makanya yang jomblo cepetan cari pacar!" katanya lagi. Dalem nggak tuh kata-kata Adara.
"enak aja lo ngomong, emang gampang cari pacar?" ucap Varo sambil menyentil dahi Adara.
Adara melotot. "Gampang yang penting jangan yang udah punya pacar" Adara menyindir. Varo memilih diam .
Mereka tidak jadi pulang. Magh Mala kambuh, membuat perutnya terasa mual. Memang kalau sedang kambuh terkadang Mala sampai muntah. Kemarin dia hanya sarapan pagi saja. Rakha menyuruh Zayyan untuk membeli makanan, jadi sekalian saja Ia meminta mereka untuk menemaninya dan Mala untuk makan disini.
"kamu juga kenapa kemarin ngga makan siang hmm!" Rakha megacak rambut Mala.
"Aku udah mau makan, malah kamu tahan!"
"Kapan?" Rakha merasa tidak pernah menahan Mala untuk tidak makan.
"Kemarin di tangga waktu kamu ci....!" Rakha menutup mulut Mala dengan tangannya.
"Hampir aja keceplosan" batin Rakha
Semua memandang ke arah Mala dan Rakha.
"waktu kamu apa La?" tanya Adara peasaran karena. Mala menggeleng.
"Wah, Mala lo apain Rakh?" Rayen seperti menemukan bahan utuk menggoda adiknya itu.
"bacot lo! udah sana pada pulang! udah pada selesai kan?"
Hahahahaha
Semua tertawa melihat wajah Rakha yang merah padam.
"Sial " batinnya
Seteleh membersihkan semua, Zero meminta ijin pada Rakha untuk kembali ke markas. Meninggalkan keempat sahabat nya , Rayen dan Varo.
"heh ngapain lo masih di sini?" ketus Rakha dia masih sedikit jengkel dengan Varo yang berani memengang tangan Mala tadi.
"suka-suka gue lah"
"udah sih berantemnya!" Mala mulai jengah
"Perkataan gue waktu itu masih berlaku " ucap Varo .
"jangan harap!" jawab Rakha . Mata mereka saling menatap tajam.
Tiba-tiba pintu terbuka seorang gadis masuk dan memeluk Rakha membuat Mala yang berdiri di sebelah Rakha sedikit tersingkir. Semua orang terkejut. Bukan karena mereka tidak kenal siapa gadis itu. Tapi karena sikapnya . Mereka melirik ke arah Mala.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy Rakha (END) Terbit
RomansaKisah kita dimulai dari hujan,,, "Hujan membawamu pergi dan hujan pula yang membawamu kembali." Rakha "Jika takdir menginginkannya, hujan akan menuntunmu kepadaku." Mala Kisah cowok kulkas yang menemukan kembali cintanya. Gadis yang dia pikir mengin...