Tak perlu berusaha untuk melupakan, kenangan punya cara sendiri untuk menghilang - Mario Teguh
"Sial ! lagi-lagi rencana kita gagal" ucap seorang gadis sambil membanting ponselnya hingga hancur berkeping-keping, setelah menutup panggilan telepon di seberang sana.
"Ternyata sulit juga memisahkan mereka" geram sang lelaki.
"Kita harus pikirkan cara lain"
"Bagaimanapun caranya kita harus hancurkan keluarga Danishwara" ucap si lelaki menyeringai.
--
"Gimana By?"
"Udah gue lacak nomornya kode area Jakarta Rakh." JAwab Eby masih sambol mengotak atik laptopnya.
"Ck mereka ngikutin kita sampai sini" decak Afan.
"Siapa sebenarnya mereka?" gumam Gibran.
Semua sedang berkumpul di ruang tengah, Melihat kondisi Rakha, rencana kepulangan mereka di undur satu hari.
"Bahas itu nanti lagi bisa nggak?"ucap Mala sambil mengobati luka Rakha. Wajahnya penuh lebam dengan sudut bibir yang berdarah.
"Tunggu ya aku bikinkan cemilan sama teh hangat dulu" Farel bergegas menuju dapur sambil menarik Naufal untuk ikut bersamanya.
"Ohya maksih ya Zay,,"ucap Rakha sambil menatap ke arah Zayyan yang berdiri bersandar di tembok.
"Santai bos" jawab Zayyan masih dalam posisi yang sama.
"Kita juga minta maaf Zay, tadi pagi kita malah ngetawain lo"
"Udah ngga usah ngerasa bersalah gitu lah, gue cuma coba ngelakuin apa yang gue bisa, gue tahu Al ngga jahat, dia hanya tersesat dan gue cuma bantu dia buat nemuin jalan pulang"Zayyan tersenyum. Dia hanya tak ingin kisahnya terulang.
"Lagian gue juga ngga rela kakak ipar ninggalin Zero, iya ngga?" ujar Zayyan sambil menatap teman-temannya.
"Iya, bener!" sahut Aden
"Lagian lo juga gitu bos, kakak ipar dijadiin taruhan, mana kalah lagi" ucap Nio sambil menurunkan sedikit nadanya di kalimat terakhir tapi masih jelas terdengar.
"Iya parah lo Rakh" sahut Ares
"Iya, harusnya lo dengerin kata Mala" Sinyo ikut menimpali
Rakha hanya terdiam, dia merasa terpojok. Ingin membela tapi dia menyadari kalau dia salah.
"Iya gue salah, tapi kalian kompak bener nyerang gue, udah pada berani?"
"Wah, marah ni si bos"teriak Aden bergidik.
"Adu,,duuh,," Rakha tiba -tiba berteriak. Mala sengaja menekan luka Rakha saat mengoleskan alkohol.
"Kalau udah salah ngga usah ngegas"
"Tapi kan, mereka...Aduh"Mala berpindah mengoles luka di sudut bibir Rakha dengan sedikit kasar.
" Nah lo, kakak ipar marah hahaha" ledek Zayyan sambil tertawa.
"Awas kalian" gumam Rakha sambil menatap Zero satu persatu. Beberapa mencoba menahan tawa, melihat sang ketua yang biasanya beringas seperti singa tak bisa melakukan apa-apa di hadapan istrinya.
"Ngomong apa tadi hmm" tanya Mala sambil tersenyum.
"Nggak sayang, nggak ngomong apa-apa"
HAHAHA
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy Rakha (END) Terbit
RomantikKisah kita dimulai dari hujan,,, "Hujan membawamu pergi dan hujan pula yang membawamu kembali." Rakha "Jika takdir menginginkannya, hujan akan menuntunmu kepadaku." Mala Kisah cowok kulkas yang menemukan kembali cintanya. Gadis yang dia pikir mengin...