DUA

840 47 0
                                    

Dua orang laki-laki berjas putih berjalan menyusuri koridor rumah sakit. Keduanya mengangguk singkat ketika beberapa suster dan pasien menyapa mereka.

Setelah belok kanan, mereka pun berhenti di depan sebuah lift. Darma menekan tombol, tak lama kemudian pintu lift pun terbuka.

Saat melihat beberapa mahasiswa koas yang tampak sungkan masuk lift bersama mereka, Harris pun segera menghentikan Darma yang hendak menutup pintu.

"Masuk, masuk," ajak Harris ramah.

Para mahasiswa itu pun sedikit membungkukkan badan sambil mengucapkan terima kasih. Beberapa dari mereka tampak menahan senyum dan menarik napas dalam-dalam.

Wajar jika mereka merasa begitu tersanjung. Berada di dalam satu lift yang sama dengan dua dokter muda paling cemerlang di Delphinium Medical Center bukanlah hal yang bisa dirasakan dua kali.

Harris mendekati salah satu mahasiswi yang tertangkap basah sedang menatap Darma dengan wajah merona merah.

"Anaknya udah tiga," tunjuknya pada Darma.

Mahasiswi itu pun tersenyum kaku sambil buru-buru mengalihkan padangan.

"Masih sempet ke sana nggak?" Harris memperbaiki posisi name tag yang tergantung di kiri atas jas putihnya. Di sana tertulis Harris Tan Sp.KJ dengan warna keemasan.

"Saya sibuk."

"Sepanjang rapat tadi aja kamu bolak-balik liat jam," ucapnya mengingatkan. "Bilang aja pengen kesana tapi gengsi, iya kan?"

"Acaranya udah selesai."

"Emang si lele titan kebanyakan omong sih tadi." Harris menyinggung direktur rumah sakit yang menurutnya terlalu banyak bicara omong kosong saat rapat tadi.

Darma melirik Harris dengan cemas.

Harris yang mengerti maksud lirikan Darma pun beralih menghadap para mahasiswa koas. "Nggak ada yang tau kok lele titan itu siapa. Ya nggak?"

Meskipun mereka semua tahu bahwa lele titan yang Harris maksud adalah direktur Delphinium Medical Center, demi kemaslahatan bersama mereka pun kompak mengangguk. Toh, direktur itu memang terkenal karena kontroversialnya.

"Yah, bakal ngambek lagi dong dia," ujar Harris ketika mereka sudah keluar lift dan berjalan menuju ruangan mereka yang berdampingan.

"Gara-gara kamu," tuduh Darma. "Kamu yang nyuruh saya janji buat ambil rapotnya padahal jadwal saya lagi padat-padatnya."

"Padahal niatnya biar kalian bisa akur dikit. Tapi gara-gara si lele titan nyuruh rapat dadakan seenak jidat, jadi rusak deh rencana saya," keluh Harris. "Tapi aslinya kamu pengen ke sana kan?"

"Enggak juga."

"Tadi kok kayak gelisah gitu sambil liatin jam terus."

"Saya nggak ada waktu buat ngurusin hal remeh semacam itu. Selagi hal itu bisa dia lakuin sendiri, biar aja dia lakuin sendiri."

Seorang suster mengentikan langkah mereka.

"Dokter Darma. Untuk pasien VVIP yang ada janji temu dengan anda sebentar lagi, tiba-tiba minta penyesuaian jadwal kembali. Jadi, anda ada waktu luang untuk setidaknya satu jam ke depan. Silahkan istirahat dulu—"

Our (Happy) Little FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang