9

1K 62 0
                                    


Benar saja, Mashiho sudah berhasil memanjat pagar jembatan yang menghubungkan jalan melintasi sungai dengan arus deras di bawahnya.

Dengan cepat Jihoon berlari dan berhasil menarik Mashiho untuk turun.

"kak ji?" mata basah Mashiho terlihat sangat jelas.

"kamu jangan gila cio, kamu ngapain mau lompat?"

"aku benci hidup aku kak, aku ga punya papa dan sekarang papa Mino pergi, aku kecewa sama mama" Mashiho terus menangis.


Tangan Jihoon terangkat menghapus air mata Mashiho.

"cio, aku kan kakak kamu, Hyunsuk juga kakak kamu, terus apa yang kamu takutin di dunia yang jahat ini? Kamu masih punya kami yang sayang sama kamu" Jihoon menggenggam kedua tangan Mashiho.


"Aku jahat sama kak Hyunsuk, aku sengaja bohong biar kak Hyunsuk di salahin mama sama papa, aku egois kak, aku pengen semua cinta yang di dapat kak Hyunsuk, termasuk cintanya kakak" Mashiho tertunduk.


"maksud kamu?" Jihoon bingung mana mungkin bisa Mashiho mencintainya yang sudah pasti dia tau bahwa Jihoon hanya milik Hyunsuk.

"aku cinta kakak, aku sayang, aku nyaman sama kakak. Kaya sekarang kakak berhasil gagalin rencana aku buat lenyap dari dunia"



Jihoon melepas genggamannya.

Dengan Mashiho yang menatapnya sendu.


"aku anter pulang" dan Mashiho hanya mengangguk.


Jihoon mengantar Mashiho, tapi dia tak jadi pulang dan malah langsung menuju kamar Hyunsuk. Mashiho yang melihat itu hanya pasrah kali ini tapi tidak dengan besok, dia akan memperjuangkan cintanya.



Jihoon berdiri menatap pintu dengan pahatan indah itu ragu dirinya untuk masuk.

Jihoon memberanikan diri masuk dan melihat Hyunsuk sedang duduk di tepi ranjang menatap luar jendela.

Hyunsuk yang sadar langsung menoleh "gajadi pulang?"


Mata Jihoon berkaca-kaca dia berlari dan langsung memeluk Hyunsuk erat sangat saNGAT SANGAT  erat seperti Hyunsuk akan hilang saja.

"Jihoon kamu kenapa?"

"aku cuma mau kamu Hyunsuk, jangan pernah tinggalin aku, kamu harus selalu percaya sama aku" Jihoon menjawab dengan posisi masih memeluk erat kesayangan nya.

"Mana bisa aku ninggalin kamu" Hyunsuk mengendurkan pelukan mereka.

Menghapus air mata Jihoon yang jatuh entah sejak kapan "Mau cerita sayang?" tanya Hyunsuk lembut.


Jihoon menceritakan semua kejadian tadi tanpa di kurang dan di lebihkan.

Hyunsuk menghela nafas lalu tangannya menyibak kebelakang rambut Jihoon dan mencium kening Jihoon.

"aku selalu percaya kamu ji, kamu rumah aku satu-satunya"

"Sayang, makasih. Aku bakal jagain kamu dan ga bakal pernah goyah cuma karena omongan orang lain tentang kamu"



Hyunsuk tersenyum lalu menempelkan benda kenyal itu untuk penyatuan mereka. Hanya menempelkan tak ada lumatan kali ini, hanya kecupan sayang.

" aku percaya sama kamu, aku percaya sama pacar aku, aku percaaa~yaaa banget sama cintanya aku"

"Jangan gemesin gitu rasanya pengen aku terkam"

"no no tidak boleh ya om, aku masih kecil"

Can I be happy? [HOONSUK] // HIATUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang