18

835 53 5
                                    

Seorang pemuda duduk di ruang tamu menunggu sang papa untuk pulang. Berharap membawa kabar baik dari salah satu temannya.

Hening menemani, berbeda dengan isi kepala yang berkecamuk sedari tadi.

Terdengar suara derik pintu, ia menoleh dan mendapati wajah lelah sang papa yang baru pulang dari tugasnya.

"Pa? Capek ya? Duduk disini dulu. Biar jae bikinin teh hangat." Jaehyuk segera menuju dapur.

Tak lama Jaehyuk kembali dengan satu gelas teh hangat khusus untuk papanya. Menunggu papanya minum dan menenangkan isi pikiran. Barulah jaehyuk berani bertanya.

"Pa, Hyunsuk gimana?." hampir saja suara itu bergetar.

"huft" pria tua itu menyadarkan punggung ringkihnya ke sofa.

"Tadi sempat anfal, tapi sekarang udah normal lagi."

Jaehyuk bersyukur Hyunsuk tidak menyerah dengan cepat.

"Temen kamu itu bukan ga bisa bangun, tapi dia sendiri yang gak mau."

Jaehyuk bingung "maksud papa apa?."

"Kayanya anak itu punya trauma, jadi dia lebih milih hidup di alam bawah sadarnya. Mungkin dia ketemu seseorang yang buat dia bahagia, makanya dia betah di sana."

"Dengar Jae, kalo kalian mau dia pulih, kalian harus sering ajakin dia ngobrol, ajakin dia pulang lagi. Biasanya orang dalam kondisi ini masih bisa mendengar suara di sekitarnya." Sambung papa Jaehyuk.

"Jae gatau kalo di dunia medis ada hal yang kaya gini"

"Kamu masih sedikit ngerti tentang dunia medis."

Hening setelahnya. Akhirnya Jaehyuk memutuskan beristirahat dan berangkat sekolah besok. Tentu saja dia harus menjemput pujaan hatinya.

Jaehyuk sampai di depan rumah Asahi, memencet bel. Sedikit tidak sabaran, biasanya Asahi yang selalu menunggu Jaehyuk di depan gerbang rumahnya.

Jae sedikit khawatir dan memutuskan masuk menerobos gerbang mewah rumah Asahi.

"Tumben ga nunggu di depan?" tanya Jaehyuk.

"Kaki aku terkilir jae, dari kamar kesini aku loncat-loncat" rengek Asahi.

"Astaga! Kenapa bisa?" Jaehyuk ikut duduk di sebelah Asahi yang sedang menetralkan nafasnya.

"Kamu tau sendiri aku tinggal sendirian di rumah gede kaya gini. Aku tadi mau buat sarapan buat aku sama kamu."

"Tapi aku lupa ternyata stok garam habis, nah stok barang itu di dalam lemari paling atas. Ya aku inisiatif naik kursi tapi aku ga ngecek kalo kaki kursi itu udah rapuh, yaudah lah aku jatuh." Detail Asahi.

Jaehyuk ingin tertawa, namun takut jika Asahi malah menampar bibir seksinya.

"Bisa jalan gak? Biar aku gendong aja."

"apaan gendong! Jalan masih bisa, asal di papah" ucap Asahi.

"Halah dek, kelamaan. Biar abang gendong aja" Jaehyuk mengangkat tubuh Asahi dan menggendongnya dan memasukkan ke dalam mobil.

"Ih geli banget abang adek!" Asahi menepuk pelan dada Jaehyuk.

Di dalam mobil Asahi teringat tentang Hyunsuk.

"Gimana Hyunsuk jae?"

"Kata papa dia bisa siuman asal kita rajin ngajakin dia balik." Jaehyuk melajukan mobilnya.

"Maksudnya?"

"Kemungkinan dia nyaman di alam bawah sadarnya. Kamu tau sendiri disini mamanya kaya kunti, jahat banget." Jaehyuk bergedik ngeri.

Can I be happy? [HOONSUK] // HIATUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang