4

1.3K 98 0
                                    

Hyunsuk terbangun badannya semua sakit, tapi tangan dan kakinya tak lagi di ikat.

Dia merapikan seragamnya.

Lubangnya masih terasa sakit dan dia paksa aku untuk berjalan sampai rumah.

"Hyunsuk pulang" Hyunsuk dapat melihat mama Jennie dan papa Mino yang duduk di sofa.


"Udah jam berapa ini Hyunsuk!! Kamu tuh ya di kasih kebebasan malah keluyuran!!" Jennie meneriaki Hyunsuk.

Mino yang sedari tadi hanya diam. Dia sudah lelah dengan sikap Hyunsuk.

Tentu saja Jennie yang menceritakan hal buruk pada Mino tentang Hyunsuk. Alhasil sang papa tak percaya lagi pada putranya itu.


"a-aku abis di lecehin ma, pa" Hyunsuk kembali menangis.

"halah alasan aja kamu, yang ada kamu yang jual diri, yakan" Jennie masih terus meneriaki Hyunsuk "udah lah pergi kamu ke kamar bersihin tuh badan kamu, jijik tau gak" Jennie pergi kembali ke sofa dan duduk di sebelah Mino.

Hyunsuk berjalan menuju kamarnya.

"liat tu pa anak kamu jadi bandel banget" dengus Jennie dan tak ada sahutan dari Mino.

.

.

Di kamar Hyunsuk duduk di atas ranjang sambil memeluk bingkai foto mamanya.

"Ma, hari ini aku di lecehin dan gada yang percaya termasuk papa" Hyunsuk terisak.

"Aku udah kotor ma, aku mau ikut mama aja boleh ya ma? Udah gada yang sayang sama aku disini ma. Mama tolong jemput aku ya ma."



Hyunsuk menggores pisau di nadinya. Ntah sejak kapan Hyunsuk memegang pisau yang di ambil dari laci meja belajarnya.




Darah mengucur deras membuat sprei putihnya berubah menjadi warna merah pekat.

Hyunsuk sayu-sayu melihat mama Lisa.

"mama" lirih Hyunsuk.

"ga sekarang sayang"





Hyunsuk memejamkan matanya.







"PAPAAAAAA, MAMAAAAAAAA!!" teriak Mashiho.

Mashiho yang tak sengaja lewat di depan kamar Hyunsuk mencoba melihat keadaan sang kakak ketika pintu kayu itu terbuka sedikit.

Alangkah terkejutnya dia ketika melihat Hyunsuk yang bersimba darah sedang memegang sebuah pisau.


"kamu kenapa berisik banget udah malem" Jennie sedikit kesal.


"Ma, pa, ka Hyunsuk bunuh diri" Mashiho menangis ketakutan.

Jennie dan Mino langsung melihat keadaan Hyunsuk dan mereka terkejut.

Mino mencari sebuah kain untuk menutup luka menganga di pergelangan tangan Hyunsuk agar darah tak terus mengalir.



Mereka membawa Hyunsuk ke rumah sakit.

Hyunsuk koma, walau hanya beberapa waktu tapi darahnya banyak hilang.


"Kenapa sih dia ngerepotin banget" Jennie menggerutu kesal.

Mino sejak tadi mondar mandir mengintip kedalam ruangan Hyunsuk. Banyak alat yang terpasang di tubuh mungil itu.

Tak lama Jihoon sampai langsung di sambut oleh Mashiho. Tentu saja Mashiho yang memberi tau Jihoon.



"Kak Jihoon, kak Hyunsuk kom-" belum sempat ia melanjutkan Jihoon sudah dulu melewatinya.


"om gimana Hyunsuk?" tanya Jihoon pada papa Mino.

"koma hoon" Mino mengacak frustasi rambutnya.

"kenapa bisa?"

"Om juga gatau, tadi dia pulang telat dan dia kotor terus berantakan, dia sempat di marahin mamanya suruh bersih-bersih" Mino menceritakan kejadian tadi pada Jihoon.




Tak lama dokter keluar.

"Dengan keluarga pasien?" Dokter menatap Jihoonnya dan Mino bergantian.

"Saya papa nya dok" Mino mendekat pada dokter.

"Pasien koma, dan sepertinya dia mendapat kekerasan seksual sebelumnya. Sepertinya dia di lecehkan bahkan tidak hanya satu orang mungkin ada beberapa pria dewasa yang melecehkan anak anda pak." ujar dokter tersebut.


Jihoon dan Mino kaget.


"Hyunsuk" lirih Jihoon.

"terimakasih dok" ucap Mino.



Jennie dan Mashiho datang dari belakang.

"gimana pa?" tanya Jennie.

"Hyunsuk koma dan dia habis di lecehin sama orang ga bertanggung jawab."

"Loh jadi yang dia bilang tadi beneran dong?"



"Emang Hyunsuk ada bilang ya tante?" Jihoon bersuara.

"iya tadi dia bilang dia lecehin, tapi tante kira dia bohong Jihoon."


Mashiho diam, dia merasa bersalah. Karena dia mengajak Jihoon akhirnya Hyunsuk pulang sendiri dan berakhir seperti ini.

Can I be happy? [HOONSUK] // HIATUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang