Jay meletakkan tasnya dengan kasar. Setelahnya ia menganti pakaian dengan cepat. Ia memakai kembali pakaian apapun yang tergantung di belakang pintunya. Meski itu sejak 2 hari yang lalu.
"Ck, gue juga bisa..." Pertanyaan terhenti.
"Kak Seongie?" Jungwon tiba tiba saja datang dengan membuka kasar pintu Jay.
"Kenapa?"
"Kakak gak kenapa napa kan?" Ia mengecek seluruh tubuh sang Kakak, syukurlah tak ada luka apapun.
"Syukurlah iakak gak papa."
"Emang akak kenapa?"
"Em.. kan tadi kak Seongie sama temennya mau berantem. Kirain udah berantem."
"Gak kok. Tadi cuman akak minta buku kakak balik."
"Buku kakak diambil?"
"Omongnya sih nggak. Cuman nggak tau dia jujur apa nggak."
Jungwon mengangguk, "Sekarang kakak mau kemana?"
"Jalan jalan bentar."
"Jungwon..." Kini Jay yang memotong perkataan sang adik.
"Nggak perlu temenin. Lagian cuman beli makanan ringan di toko swalayan sebelah kok. Sakitnya Kakak gak mungkin kambuh."
Yang lebih muda mengangguk walau ia ragu, "Hati hati ya kak."
Jay menepuk pelan pucuk kepala sang adik dan keluar dari kamar itu. Sedangkan Jungwon kembali menghela nafas lalu berjalan ke kamarnya sendiri.
***
Jay selesai membeli makanan dan minuman yang ia inginkan. Saat keluar dan mengecek belanjaannya. Justru ia menabrak seseorang hingga barang yang ia bawa jatuh berserakan.
"Eh? Sorri, gue gak... Jay?"
Jay memandang tajam pria didepannya. Dengan diam pria Park itu mengambil makanannya yang berceceran. Sedangkan pria yang tadinya ia tabrak juga membantu.
"Gak perlu bantuin gue Jake."
Jake diam dan kembali berdiri tegak. Sedangkan Jay juga kembali berdiri kemudian hendak melangkahkan kakinya pergi sebelum pria Shim memanggilnya.
"Jay!"
Yang dipanggil berbalik, "Paan?"
Jake mendekat, "Em.. buku lo ada di gue hehe."
"Ck, gue udah duga."
"Eh tapi gue gak sengaja bawa ya. Si Taehyun yang ternyata masukin tuh buku ke tas gue."
"Awas aja tuh anak." Gumam Jay.
"Lo mau balik?"
"Hm." Dehaman Jay membuat Jake mengangguk.
"Gue maen ke rumah lo boleh gak?" Pria Park memandang tajam pria Sim.
"Ngak boleh ya?" Lesu Jake.
"Lo tau jawabannya."
"Tapi Jay, gue mau ngasih buku gue ke elo. Sekarang kita ke rumah gue dulu, abis itu lo balik."
"Besok masih sekolah kalo lo lupa."
"Gue besok gak sekolah. Berhubung juga tugas mapelnya buat besok, jadi gue serahin sekarang."
Jake menarik tangan Jay. Awalnya yang ditarik menolak, tapi tarikan Jake tidak main main.
"Ck, lepasin."
"Gak. Ntar lo kabur."
Jake berhenti didepan rumah sederhana. Hanya berlantai satu dan berpagar hitam. Ada sebuah mobil terparkir di depan garasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY BOY [end.]
Fanfiction[FOLLOW DULU BARU BACA] Apa yang pertama kalian pikirkan saat melihat seseorang memiliki Little space Syndrom? Risih? Kasian? Acuh? Banyaknya takdir yang menuliskan seorang subsmive memiliki syndrom tersebut dan mendapat dukungan dari sang dominan...