Setelah selesai membaca surat tersebut, Jay menyimpannya di laci meja itu. Kemudian ia berdiri dan merebahkan dirinya di atas kasur. Ia menggunakan tangan kanannya untuk bantal sembari melihat ke arah langit kamar.
"Lagian kenapa harus ada orang selucu Jake. Gue akuin doi selalu buat gue emosi, dan doi selalu ganggu gue. Tapi gue yakin, itu karena doi cuman pengen temenan sama gue."
Kemudian ia tersentak kecil, "Kok gue jadi mikirin Jake?"
***
Melihat jam sudah pukul 00.00 dengan segera Jake mengambil hadiah untuk Jungkook. Sekembalinya ia ke rumah Sunghoon, ternyata yang sedang berulang tahun tengah meniup lilin yang terpasang di atas ulang tahun.
"Kok gak nunggu Jake?"
Jungkook terkekeh dan ia segera memeluk Jake, "Maaf Jake. Tapi nanti yang paling banyak kuenya buat kamu."
Jake membalas pelukan Jungkook, "Hehe iya Tante. Selamat ulang tahun ya Tante Jungkook. Makasih selalu buat Jake gak kurang kasih sayang dari seorang ibu. Makasih juga mau buat Sunghoon jadi temennya Jake."
Jungkook yang mendengarnya sempat sedih mengingat perbuatan teman yang membuat Jake tidak dapat merasakan kasih sayang seorang ibu. Ia memeluk Jake erat dan mencium pucuk kepalanya kemudian sedikit merenggangkan pelukannya.
"Sama-sama dan terima.kasih kembali. Jake mau jagain Sunghoon selama Om dan Tante pergi kerja."
"Pasti Tante."
Jake mengusap matanya yang berair dan menyerahkan paperbag tadi, "Ini buat Tante."
Jungkook menerimanya, "Terima.kasih lagi Jake."
Jake tersenyum sembari mengangguk. Kemudian yang lain juga memberikan ucapan selamat pada yang tengah berulang tahun. Jake sebenarnya ingin pulang, namun Sunghoon mengatakan ingin tidur bersama. Dan jadilah kedua teman itu tidur sekamar.
***
Pagi telah datang. Membuat semua orang terbangun dan memilih menjalankan aktivitas mereka. Jake terbangun lebih dahulu dan segera menampar keras pantat temannya yang tengah memunggunginya. Ia terkekeh kecil, ia segera turun dari kasur itu. Berjalan kebawah setelahnya menyapa dua orang yang lebih dulu bangun.
"Pagi Jake. Sini sarapan dulu."
"Makasih Om." Dengan nyawa setengah ia duduk di kursi makan.
"Sunghoon belum bangun?" Jungkook bertanya.
"Belum Tante. Masih ngebo dianya."
Jungkook berdecak maklum kemudian berjalan ke kamar sang anak, "Jake sarapan duluan ya? Biar Tante panggil tuh anak kebo dulu."
"Berarti kamu kebo Jung?" Polos Taehyung yang membuat Jungkook memandangnya sengit.
Taehyung beralih pada Jake, "Kamu pindah di kelas apa Jake? Bareng sama Sunghoon?"
"Gak Om. Sunghoon di kelas 12-2 terus Jake di kelas 12-1 Om."
"Tapi kemarin kamu dari Australia setahun terus kembali ke sini, masih inget sama Sunghoon?"
"Masih donk Om. Bahkan setelah Papa pergi kerja lagi, Sunghoon duluan yang nyamperin dirumah."
"Tapi kenapa kamu pindah? Hoseok gak pernah cerita."
"Um... Mama nemuin Jake." Lirih pria Shim itu membuat Taehyung tidak enak.
Taehyung mengusap rambut Jake dan berkata, "Maaf ya Om jadi ingetin kamu sama mama kamu."
"Gapapa Om. Lagipula itu setahun lalu."
"Kamu belajar yang rajin ya. Buktiin kalo Papa kamu berhasil didik kamu."
"Pasti itu Om." Kemudian ia terkekeh dan menghabiskan segelas susu hangat.
Jake berdiri dan pamit untuk pulang, "Om, Jake pamit ya. Seragam Jake di rumah soalnya."
"Iya. Nanti berangkat sama Om ya? Setelahnya pulang sekolah kita jalan jalan. Mau?"
Dengan semangat Jake mengangguk, "Mau Om."
Dan akhirnya Jake berjalan santai ke rumahnya. Masuk dan segera berjalan ke kamarnya sendiri. Ia mandi dan memakai seragam lalu sentuhan terakhir memakai banyak parfum pria yang meski ia pakai tidak akan membuat semua orang percaya bahwa ia pria dominan.
"Jake?"
"Papa?"
Hoseok dengan wajah ala bangun tidurnya mendekati sang anak, "Udah mau berangkat?"
"Huum. Papa kalo ngantuk tidur lagi aja."
Hoseok merebahkan tubuhnya di kasur kamar sang anak, "Hm."
Jake sibuk dengan handphonenya sampai akhirnya ia sedikit berlari menuju mobil yang didalamnya sudah ada Sunghoon yang tertidur dan Taehyung yang siap mengendarai. Ia duduk di bangku belakang bersama Sunghoon. Dan ya, Ayah satu anak itu seperti supir pribadi.
Sesampainya di sekolah, keduanya melambaikan tangan pada Taehyung dan masuk ke sekolah itu. Awalnya Jake harus menyeret Sunghoon karena anak itu lambat. Tapi ketika melihat Jungwon dengan riang memasuki SMA itu membuat tenaga Sunghoon langsung full.
"Gue ke Jungwon dulu." Dan ia langsung menuju dan bercengkrama dengan Jungwon.
"Ck, sejak ada Jungwon gue jadi dijauhin ma tuh anak."
"Jangan salahin adek gue." Jake tidak latah tapi ia segera menoleh dan melihat Jay dengan wajah datarnya.
"Ya beneran sejak ada—"
"Tetap aja. Itu bukan salah Jungwon."
Jake memandangnya sengit kemudian berjalan terlebih dulu menuju kelasnya. Disusul Jay yang juga berjalan cepat.
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY BOY [end.]
Fanfiction[FOLLOW DULU BARU BACA] Apa yang pertama kalian pikirkan saat melihat seseorang memiliki Little space Syndrom? Risih? Kasian? Acuh? Banyaknya takdir yang menuliskan seorang subsmive memiliki syndrom tersebut dan mendapat dukungan dari sang dominan...