"Mereka kok bisa disini?"
"Ya ini mall bukan punya lo juga."
Sunghoon bergumam, "Bener."
"Nih." Ia merasakan menerima satu tas belanja.
"Bawain bentar, gue masih mau milih baju."
***
"Kak Jay mau yang merah atau biru?"
"Biru."
"Sky atau Sea?"
"Sky."
Jungwon dua kali mengangguk. Mereka sedang berbelanja pakaian seperti yang sudah pernah mereka lakukan. Menunggu selama 30 hari sekali mereka berdua dibebaskan agar membeli pakaian sesuai keinginan keduanya. Tentu saja tetap dibatasi pengeluarannya.
"Eh kak Sunghoon?" Ujar Jungwon setelah melihat atensi pria dengan nama yang sama si sebrang toko.
"Siapa?" Tanya Jay pasti.
"Kakak kelas Jungwon. Satu angkatan sama kakak."
Jungwon membawa satu tas belanja kemudian berlari sembari menggenggam tangan Jay. Mereka menghampiri Jake dan Sunghoon, terlihat jika Jake dan Sunghoon sepertinya bertengkar untuk memilih baju.
"Hai Kak Sunghoon!" Sapa hangat Jungwon.
"Hai." Sunghoon membalasnya.
"Kakak ngapain disini?"
"Jualan teri, dek." Jake justru menjawab asal, karena sebenarnya Jungwon tidak perlu menanyakan hal tersebut. Lagipula tidak bisakah Jungwon melihat tangan Jake maupun Sunghoon yang membawa paper bag dari merk terkenal? Ya, itu pemikiran Jake.
"Hahaha... Bercanda kak Jake. Em... Sudah kenal kak Jay?"
"Gue udah. Eneg lihat mukanya."
"Jadi ak Sunghoon yang belum?" Sunghoon mengangguk untuk menanggapi hal itu.
Jay terdorong kecil kedepan oleh Jungwon, "Kak Sunghoon... Ini kak Jay, Kakaknya Jungwon."
"Jay."
"E... Sunghoon." Sunghoon sedikit atau mungkin sangat canggung karena ingat bagaimana Sunghoon pernah sedikit memberi luka pada Jay.
"Sudah lama disini?" Tanya Jungwon.
"Ya... Begitu. Kalian?"
"Sedikit lama kak Jake."
"Bagaimana jika kita berempat makan bersama? Kalian sudah selesai bukan?" Ajak Sunghoon sembari merangkul Jake.
Jungwon segera mengangguk dan menarik tangan Jay. Jadi lah mereka berempat duduk di salah satu meja yang berada di Cafe dalam mall tersebut. Tidak jauh karena kebetulan Jake belum makan sore tadinya.
"Pesan saja apa yang ingin kalian pesan. Sunghoon yang akan membayar semua." Ucap Jake dengan wajah tanpa dosanya.
"Kenapa jadi gue?" Bisik Sunghoon.
"Sekali kali saja."
Tidak banyak yang mereka berempat bincang kan. Memilih untuk ke wahana bermain disana. Sunghoon menarik tangan kecil Jungwon menuju salah satu wahana kolam bola. Sedangkan Jay dengan Jake hanya bermain di sekitar tanpa minat. Sebenarnya melihat saja.
"Lo mau... Bentar..."
Jay bertanya, "Paan?"
"Sunghoon..." Jake segera mencari temannya itu.
"Jake! Lo kemana?" Teriakan Jay membuat Jake terhenti kemudian mengingat dimana Sunghoon mengajak Jungwon tadinya.
***
Sunghoon melihat sebuah wahana yang menarik. Baru saja akan mengajak pria bersamanya ke sana, tapi ada sesuatu yang membuatnya justru merasakan pening. Ia meringis ketika pusing di kepalanya semakin menjadi.
"Kak Sunghoon? Gapapa?"
"Shhh..." Sunghoon mendesis kemudian tak sadarkan diri.
Jungwon yang menyaksikan itu segera berusaha membangunkan Sunghoon, "Kak... Kenapa? Kak Sunghoon bangun!"
Dari arah lain ia mendengar suara, "Sunghoon!"
Jake datang dan segera menepuk nepuk pipi sahabatnya. Pria Sim itu mengedarkan penglihatannya. Menangkap sebuah benda yang menjadi asal penyebab temannya pingsan. Keadaan sekitar cukup sepi, dan beberapa orang mendekat pada mereka. Jake hanya mengatakan bahwa mungkin Sunghoon kelelahan. Mereka bisa mengurusinya.
Sekitar 5 menit kemudian akhirnya Sunghoon terbangun.
"Uhhh?" Sunghoon terbangun lalu Jake segera memeluknya.
"Lo gapapa?"
"Hoonie?" Beo lucu Sunghoon membuat Jake tersenyum pasrah.
"Hoonie kenapa?"
"Gak papa kok. Ikut Jake e... Jaeyun yuk!"
"Mana?" Polos Sunghoon yang ternyata sedang dalam masa little nya.
"Beli es krim. Mau?"
Sunghoon bertepuk tangan dengan riang, "Mau!"
"Yuk" Ajak Jake dan keduanya lebih dulu pergi dari wahana bermain.
"Jay, Jungwon, Ayo ikut gue!" Ajak Jake sembari mengandeng tangan Sunghoon.
Setelah mengedipkan matanya dua kali dan dua Jay maupun Jungwon mengikuti Jake dengan Sunghoon. Sampai di sebuah toko es krim, keempatnya memesan rasa yang mereka suka dan duduk di salah satu meja.
"Jaeyun bantu bantu Hoonie please..." Mohon Sunghoon dengan lucunya.
"Jaeyun suapin mau?" Sunghoon bertepuk tangan bak anak kecil.
"Tut tut kereta lewat." Satu sendok es krim masuk di mulut Sunghoon.
Jay sekarang menjadi mengerti bagaimana dulunya ketika Jungwon mengawasi dirinya ketika little. Tapi kenapa Sunghoon memiliki syndrom itu?
"Kak Jake" Bisik Jungwon.
"Hm?"
"Kak Sunghoon punya syndrom littlespace?" Yang di tanya mengangguk dua kali.
"Hal apa?"
"Balon warna hitam." Singkat pria Sim lalu kembali menyuapi Sunghoon.
"Hanya balon warna hitam?." Penasaran Jungwon yang diangguki Jake.
"Sejak kapan?." Jay ikut menimbrung.
"Dulu waktu gue ketemu dia, bokap nyokapnya udah bilang kalo Sunghoon punya syndrom ini. Dan katanya awas awas sama balon warna item. Gue juga gak tau kenapa bisa." Jawab jujur dari Jake.
"Tapi permanen?.." Tanya Jay lagi.
"Gak."
Keduanya mengangguk tapi Jake mengatakan lagi, "Gak tau maksud gue."
Mereka berempat terus berbicara mengenai Sunghoon. Sampai tidak sadar es krim mereka telah habis. Jadinya mereka hanya berjalan bersama. Sesekali Jungwon akan bercanda dan lebih mengakrabkan diri dengan Sunghoon. Jay tidak masalah tapi Jake sepertinya tidak suka dengan kedekatan itu.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY BOY [end.]
Fanfiction[FOLLOW DULU BARU BACA] Apa yang pertama kalian pikirkan saat melihat seseorang memiliki Little space Syndrom? Risih? Kasian? Acuh? Banyaknya takdir yang menuliskan seorang subsmive memiliki syndrom tersebut dan mendapat dukungan dari sang dominan...