BABY BOY :: 23

386 31 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jay terkekeh melihat sang kekasih yang sangat lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jay terkekeh melihat sang kekasih yang sangat lucu. Ia menekan tombol keluar dari roomchat dan melihat bahwa sang kekasih memposting story.

Kenapa kekasihnya sangat menggemaskan!?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenapa kekasihnya sangat menggemaskan!?

"Jay?"

"Ha?"

Dengan cepat sang pemilik nama menekan home. Pria kelahiran April itu menoleh dan melihat bahwa Taehyun memandangnya dengan tatapan aneh. Hal itu membuat Jay merasa risih.

"Kenapa?"

"Lo.. sama..." Taehyun menggantung kalimatnya.

Jay was-was menanggapi teman yang satu ini, "Sama..."

Taehyun melanjutkan perkataannya, "Kai disuruh ke perpustakaan."

'Syukurlah. Gue kira apaan.'

"Oke, Kai udah ke sana?"

Taehyun mengangguk, "Sana susul tuh anak."

"Yoi."

Ia melangkahkan kakinya ke perpustakaan. Saat di tengah jalan ia melihat Sunghoon sedang duduk di jendela yang terbuka. Sepertinya Sunghoon memandang ke bawah dan itu membuat ia penasaran.

"Hoon lo kenapa?"

Sunghoon menoleh dan menggeleng kemudian ia melihat kembali ke bawah sana. Jay juga melihatnya. Sang adik dengan seorang pria lainnya tengah bercanda. Sangat akrab. Mungkin saja itu yang membuat Sunghoon terdiam seperti memikirkan sesuatu.

"Lo cemburu?"

"Apaan tuh cemburu. Tanda tak mampu banget," elak Sunghoon.

Jay terkekeh melihatnya, "Hilih kalo lo cemburu ngaku aja. Perlu bantuan gue?"

Sunghoon menoleh, "Bantuan?"

"Gue bakal cari cara lo sama adek gue biar deket. Gimana?"

Sunghoon memandang aneh pada Jay, "Lo.. gak kesambet apapun 'kan Jay?"

"Hahaha pertanyaan lo random banget njir. Gue gapapa."

Sunghoon percaya sedikit, "Yaudah lo bantuin gue deket sama Jungwon. Sebagai gantinya, gue bantuin lo deketin Jake. Impas?"

"Gak perlu lo bantuin gue."

"Hilih sombong banget lo," cibir Sunghoon.

"Gue sama Jake udah jadian."

"HA? SERIUS? DEMI APA?"

Teriakan Sunghoon membuat Jay meringis, "Demi lo yang kagak pernah bisa filter omongan."

"Itu bener sih," gumam Sunghoon.

"Tapi.. gue gak percaya—" perkataan Sunghoon langsung dipotong oleh Jay

"Udah, pokoknya lo mau gue bantuin kagak?" Sunghoon dengan cepat mengangguk.

"Njir gue tunggu di perpus kagak dateng dateng lo njing," Kai datang dengan 6 kamus bahasa Inggris dikedua tangannya.

Jay menyengir tanpa dosa, "Sini gue bantu bawain."

"Daritadi kek."

Jay mengambil dua kamus kemudian pamit pada Sunghoon, "Gue kekelas dulu. Buat rencana, ntar gue kabarin lo."

"Sip." Ucap Sunghoon dan ia sendirian. Kembali melihat ke arah Jungwon bersama Haruto yang bercanda.

***

Saat jam pulang menjemput, terlihat Jay berjalan ke arah gerbang. Kemudian ia menoleh dan belum menemukan jemputan untuknya. Ia mengirim pesan pada sang adik.

Dengan begitu, Jay terpaksa menunggu sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan begitu, Jay terpaksa menunggu sendirian. Mencoba menelfon sang supir yang biasanya dan akhirnya terangkat. Supir itu mengatakan akan datang dalam sekitar 15 menit lagi karena jalanan macet.

"Jake beneran gue bawain apaan?" Gumamnya.

Bahkan ketika ia sudah duduk di mobil. Ia mengatakan untuk berhenti sebentar di salah satu minimarket. Setelah membeli beberapa makanan ringan namun sehat juga minuman perisai buah, ia kembali masuk ke mobil dan mengatakan pada supir, bahwa ia ingin menjenguk seseorang.

***

"Katanya nanti kesini, lah apaan. Bullshit banget. Padahal juga barusan kemarin jadian," gumam Jake sembari memainkan ponselnya.

Terdengar suara pintu tergeser, "Anak Papa lagi apa?"

Jake dengan acuh menjawab, "Jualan teri, Pa."

"Hahaha kamu ini. Nih Papa bawain makanan buat kamu."

Jake melihat menunya dan menggeleng, "Nggak mau pake seafood, Pa."

Hoseok mengehentikan acara membuka semua makanan yang ia bawa. Kemudian ia menghela nafas pelan lalu menyimpan makanan tadi di atas nakas.

"Lalu kau ingin makan apa?"

"Eu...mm.. gak tau."

"Kamu harus makan ya. Papa gak mau kamu justru semakin sakit."

"Iya, pa," Jake menurut saja.

Hoseok kembali bertanya dengan lembut, "Lalu kau ingin apa?"

"Belum mau makan."

Ayahnya mengangguk, "Yasudah. Papa tinggal ke kantor sebentar ya? Nanti malam Papa kesini lagi."

Setelahnya ruangan itu sepi dan Jake kembali merenung. Sampai akhirnya seseorang yang ia nantikan datang. Senyuman Jake adalah senyuman kebahagiaan. Ruangan yang tadinya sepi menjadi penuh warna ketika pria yang ia nanti telah datang.
















Bersambung♡

BABY BOY [end.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang