Jake yang sedang menyesap es jusnya justru tersedak lalu berkata lantang, "Kata siapa Jake di posisi uke sih Pa? Jake tuh seme."
"Sunghoon yang mengatakan jika kau menyukai hal yang berbau manis. Lagipula ia juga mengatakan bahwa kau cantik saat menjadi bahan percobaan make up teman teman wanita dan uke disekolah mu dulu."
"Awas lo Hoon." Gumam Jake sembari melihat Sunghoon yang justru curi pandang pada Jungwon.
"Jadi gimana? Jake udah nemu semenya?"
"Gak perlu cari Mommy. Ada Jay juga."
Kali ini Jay yang sedang menium kaldu jagung itu tersedak. Untung saja sang adik segera menawarkan segelas air dan Jay segera meminumnya.
"Apaan sih Sunghoon." Tidak terima Jake namun Sunghoon menampilkan senyuman jahilnya.
"Dari tampang boleh juga."
"Apaan sih Papa?"
Hoseok terkekeh dan mengusak rambut sang anak tunggal, "Tapi benar bukan? Jay terlihat sangat tampan dan pria. Akan sangat serasi dengan dirimu yang manis dan cantik."
"Jake itu cowok Pa. Masa cantik sih?" Jake melengkungkan bibirnya merajuk.
"Nah tuh cantik. Gue bener kan Jay?" Sunghoon mengatakan itu pada Jay yang sedikit tersenyum.
"Kan kan. Ayah, Bunda, Uncle lihat. Jay aja setuju kalo Jake cantik."
Seketika semua perhatian ada pada Jay yang justru semakin tersenyum meski tidak lebar. Berbeda dengan Jake yang semakin kesal. Bertambah kesal karena ia tau, ada rona pink tipis di kedua pipinya.
"Ih, sana lo cepet pulang!" Kata yang Jake ucapkan untuk Jay membuat Hoseok menghela nafas pelan.
Jungwon mengecek jam di tangan kirinya, "Kak Seongie lihat. Udah lewat."
Jay yang melihatnya mengangguk dan pamit, "Maaf semuanya. Tapi karena jam sudah larut kami permisi pulang."
Jungkook merasa tidak enak, "Yakin malam seperti ini kalian akan pulang?"
"Iya Tante. Kami permisi."
Jungwon juga berpamitan, "Terima kasih atas makanannya. Ini sangat enak."
Sunghoon mengedipkan sebelah matanya dan dibalas senyuman malu-malu dari Jungwon. Sebenarnya Taehyung mengetahui itu.
Jungkook membalasnya, "Terima kasih juga sudah menyempatkan mampir kemari. Seringlah kemari dan temani Sunghoon dan Jake. Hati-hati dijalan."
Jay dan Jungwon segera bangun dan dengan tersenyum mereka melangkahkan kaki mereka pergi dari rumah itu. Sedangkan keadaan di rumah itu justru kosong.
"Kan gegara lo sih Jake, pake ngingetin mereka buat pulang." Sindir Sunghoon.
"Apasih. Kalo lo mau gebet si Jungwon, kan bisa besok."
"Jadi Sunghoon dengan Jungwon, dan Jake dengan Jay?" Dan gumam Taehyung itu membuat kedua pria yang disebut merengek.
***
"Kak Seongie beneran suka kak Jake?" Tanya kecil Jungwon tapi bagi Jay itu adalah hal yang besar.
"Gak."
"Terus kenapa tadi pas dijodohin sama ma kak Jake, kak Seongie senyum? Hayo pasti suka ya sama kak Jake?" Desak sang adik membuat Jay menggelengkan kepalanya.
"Sudah sampai, segera tidur." Kemudian Jay turun dari mobil.
Berjalan dan Jungwon mengikutinya, "Tapi Kakak ngaku dulu. Suka sama Kak Jake kan?"
"Gak, Jungwon"
"Hayoo suka kan?"
Jay menjawab tegas, "Nggak Jungwon."
Bahkan ketika pintu kamarnya tertutup, Jungwon masih berteriak, "Ngaku aja kak! Gak dosa juga."
Suara sang adik tidak didengar olehnya. Ia menghela nafas panjang dan duduk di kasur kamarnya sendiri. Melamun memikirkan bagaimana perasaannya sendiri. Ia bahagia ketika melihat senyuman Jake waktu menerima kamera siang tadi. Tapi ia juga suka ketika menjahili pria Sim itu. Tapi tidak mungkin itu perasaan 'cinta' bukan?
"Aish, kepala gue pusing mikirin Jake."
Ia melepaskan sepatunya dan langsung merebahkan dirinya. Memandang atap kamar yang berwarna putih itu. Kemudian ia menoleh ke arah buku paket yang ternyata terbuka di meja belajarnya. Mendudukkan dirinya lagi dan membacanya sembari terduduk di kursi belajarnya.
"Buku ini emang gak seberapa buat gue. Tapi tetep aja penting."
Ia membukanya dan melihat ada sebuah kartu(?) diantara celah halaman. Lipatan itu ia buka dan ia baca. Seketika ada senyuman terukir di bibirnya.
------------------
Gue minta maaf. Bukunya emang ada di gue, tapi bukan berarti gue yang ambil. Lo bodo kalo nemuin nih kartu karena jujur. Gue sebenernya eneq sama lo. Sifat lo tuh batu terus sok dingin ke orang lain terlebih gue. Lo masih inget waktu gue pertama kali pindah? Lo cuek banget ke gue. Padahal gue cuman mau kenalan sama lo. Dan buat adek lo, Jungwon kan? Nah temen gue si Sunghoon pernah cerita kalo doi gak sengaja nabrak orang. Dan orang itu kakaknya Jungwon yang berarti elo. Gue sebagai temen bff Sunghoon, sorry atas nama Sunghoon. Jangan sampe lo kelahi sama Sunghoon. Ntar nangis yang disalahin gue. Doi cengeng soalnya.
Lo tau? Pertama kali gue nulis pake tangan buat orang sepanjang dan sebanyak ini. Tapi jangan ke geer an. Dahlah capek gue.
Buku lo gak lecet, jadi gue gak ganti. Salahin tuh Taehyun.
------------------Bersambung♡
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY BOY [end.]
Fanfiction[FOLLOW DULU BARU BACA] Apa yang pertama kalian pikirkan saat melihat seseorang memiliki Little space Syndrom? Risih? Kasian? Acuh? Banyaknya takdir yang menuliskan seorang subsmive memiliki syndrom tersebut dan mendapat dukungan dari sang dominan...