Dengan sedikit arahan dari Jay, mobilnya menuju rumah Jake. Sesampainya di sana Jake langsung mengucapkan terima kasih dan langsung masuk ke dalam rumahnya yang tidak terkunci. Bahkan Hoseok yang hendak bertanya menjadi tidak sempat karena Jake langsung menuju kamarnya.
Dan kini ia menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut. Kemudian ia menendang angin dan membuka selimutnya sebatas dada.
"Pipi gue kenapa merah sih?"
Kemudian ia terduduk dan berdiri. Mendekati kaca yang ada bersama beberapa skincare juga ada make up kecil. Ia mengaku itu semua sangat menarik. Ia hanya tertarik bukan menyukainya.
"Ck, kok merah sih?"
Sebalnya dan justru berputar putar tidak jelas. Dan ia akhirnya berbaring dengan tengkurap diatas kasurnya sendiri. Setelah merasa sesak ia kembali berdiri dan mendekati cermin yang sama.
"Kok gak ilang sih?"
Ia menepuk nepuk kedua pipinya, "Ahhh gak mau! Jangan baper!"
Kemudian ia kesal sendiri. Berjalan menuju kamar mandi dan membasuh wajahnya. Ketika melihat pantulan dirinya di cermin, justru ia melihat bayangan seseorang dibelakangnya. Memeluknya dari belakang dan mencium tengkuknya.
Ia membasuh wajahnya lagi dan melihat ke arah cermin. Bayangan seorang Park Jongseong tidak lagi dibelakangnya.
"Gue kenapa sih?"
Kemudian ia hendak berendam namun ia urungkan saat melihat pantulan bayangannya sendiri. Ia menjadi kesal dan mematikan keran bak mandi tersebut.
Jake keluar dari sana dan justru terduduk di banyaknya buku. Ia mencoba mengalihkan perhatiannya.
"Sedang apa?"
Ia tersentak dan menoleh ke samping kanan juga kiri. Tapi tidak ada orang selain dia. Karena merasa tidak enak ia justru merebahkan dirinya. Dan menutup semua tubuhnya dengan selimut.
"AAA! GUE GAK JATUH CINTA! GUE GAK BAPER!"
***
"Apaan tuh." Sunghoon yang sedang membaca buku justru tertarik pada suara disamping rumahnya.
Ia membuka jendela meski dingin akibat gerimis yang melanda. Embunnya masih tersisa. Melihat lampu kamar Jake sudah redup, ia menjadi terheran.
"Itu tadi suara Jake bukan sih? Tapi kenapa doi tereak... eh... eh eh eh... hmm..."
Sunghoon tersenyum jahil dan berteriak, "JAKE! GUE TAU LO SUKA SAMA JAY KAN?"
Sempat melihat lampu menyala kemudian jendela terbuka terlihat Jake dengan wajah yang siap meledak kapan saja, "Fitnah lo anjing!"
"Cieee yang baper."
"Apasih."
"Jake! Lo suka Jay kan?"
Jake merona mendengarnya namun ia berusaha menutupinya dengan kedua tangan yang menangkup di kedua pipinya, "Apasih lo Hoon! Gak baik fitnah orang."
"Gue gak fitnah. Lo emang suka sama Jay kan? Gak ada alasan ngehindar Jake."
Pria Shim itu berteriak, "SUNGHOON SUKA JUNGWON!"
"EMANG!"
Skakmat.
"Hahaha gak bisa hindar."
Jake hendak melempar vas namun itu vas kesayangannya karena ia melukiskan Layla disana, "Awas lo Hoon."
Sunghoon yang merasa tertantang justru semakin penasaran, "Apa?"
"Gue bakal bilang Om Tae sama Tante Jungkook kalo lo suka sama Jungwon."
Tapi Sunghoon justru membuat jawaban yang Jake tidak bisa hindari, "Silahkan. Mereka udah ngerstuin kita berdua kok."
"Kok bisa?"
"Tadi sehabis mata matain lo dirumah Taehyun, gue ngajak Jungwon jalan jalan. Sambil kenalan sama ortu gue. Dan ya, lampu hijau brooo."
Dugh
"Anjir, sakit."
"Hahaha rasain lo."
Tak
Dengan cepat jendela itu tertutup. Dan akhirnya sebuah bola kasti ada dikamar Sunghoon. Kemudian ia juga menutup jendelanya. Dan waktu menjahili Jake berakhir malam itu.
Tapi tidak dengan Jake.
"AAA GUE GAK MAU JATUH CINTA!"
Dok dok
"Jake? Kamu kenapa?" Dari luar Hoseok mengetuk ketuk pinti kamar sang anak tunggal.
"Papa jangan masuk dulu." Teriak Jake.
"Iya, tapi kamu kenapa?"
"Gapapa."
Setelahnya hening dan Jake kembali berteriak, "JAY GUE TANDAIN LO!"
***
Jay yang sedang meneguk air putih tersedak secara tiba-tiba. Jungwon yang kebetulan akan mengisi persediaan air mineral di kamarnya membantu menepuk nepuk punggung Kakaknya.
"Kak Seongie kenapa?"
"Gapapa."
"Yakin?"
"Astaga." Yoongi tiba tiba saja datang dan membantu Jay yang masih tersedak.
"Minum ini Jay." Seteguk dan setidaknya rasa sakit di tenggorokannya tidak terlalu sakit.
"Apa yang kau lakukan pada Jay?" Bentak Yoongi pada Jungwon yang menunduk.
"Tadi Kak Seongie lagi minum dan tersedak. Jadi Jungwon coba bantu biar—"
"Halah banyak alasan. Sekarang pergi ke kamarmu dan belajar."
Jungwon mengambil tempat air yang sudah terisi penuh, "Iya. Selamat malam."
Dan kini tersisa Jay yang langsung berkata pada ibunya, "Ini bukan salah Jungwon—"
"Diam. Sekarang tidurlah. Apa masih sakit?" Jay menggeleng.
Kecupan selamat malam Jay terima. Kemudian Yoongi mengelus rambut anaknya dan keduanya terpisah di tangga. Tanpa sadar Jungwon sudah meneteskan air matanya karena jujur.
Ia iri pada Jay.
Bersambung♡
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY BOY [end.]
Fanfiction[FOLLOW DULU BARU BACA] Apa yang pertama kalian pikirkan saat melihat seseorang memiliki Little space Syndrom? Risih? Kasian? Acuh? Banyaknya takdir yang menuliskan seorang subsmive memiliki syndrom tersebut dan mendapat dukungan dari sang dominan...