BABY BOY :: 09

599 45 1
                                    

Jay sudah siap dengan mobilnya begitu juga Jake yang siap mengendarai di mobilnya sendiri. Mereka bersama keluar dari parkiran dan menuju Sunghoon dan Jungwon yang terduduk di kursi depan mall.

Suara kalkson mobil membuat Sunghoon mendongak dan ketika melihat wajah tersenyum Jake, ia segera berdiri memjadi berlari gemas ke arah mobil. Membuka bagian samping pengemudi dan memeluk sayang sahabatnya itu.

"Hoonie maaf maaf buat Jaeyunie marah." Ujarnya ditengah tangisan.

"Gak kok. Jaeyunie gak marah cuman tadi capek dikit."

Segera Sunghoon melepas pelukannya, "Sakit? Karena Hoonie ya?"

"Nggak. Jake... Jaeyunie tadi kurang makan banyak jadi gampang capek."

"Ohh abis ini ke rumah Hoonie ya? Kita makan makan!"

"Hoonie nanti juga makan ya?" Sunghoon mengangguk lucu.

Sunghoon bertanya, "Ajak Jungwonie sama Seongie ya?"

"Ha?"

"Kenapa? Gak boleh ya?" Perlahan pelukan pada Jake terlepas dan Sunghoon memainkan kancing kemejanya.

"E... Udah tanya ke mereka? Emang mereka mau?"

Sunghoon dengan segera beralih pada Jay dan Jungwon yang sudah siap di mobil mereka. Lantas ia langsung berteriak didalam mobil.

"Seongie! Wonie! Kerumah Hoonie dulu ya? Kita makan makan!"

Jungwon ragu namun melihat Jay mengangguk akhirnya mereka berjalan ke arah rumah Sunghoon dan Jake. Terlihat sudah ada sebuah mobil didepan rumah Sunghoon juga satu mobil didepan rumah Jake. Memarkirkan mobil di pekarangan yang berbeda dan akhirnya turun.

"Yeay! Bunda pulang!" Sunghoon dengan segera memasuki rumahnya dan bertemu dengan ibunya.

Jake membawa 6 paper bag ukuran sedang kemudian menyerahkannya dua pada Jungwon, "Makan dirumah Sunghoon aja. Gue mau balikin ini terus gue kesana."

"Em.. tapi Kak..."

"Ayo Won!" Jay dengan segera menarik tangan sang adik dan mereka memasuki rumah itu dengan sopan.

***

Jake memasuki rumahnya dengan diam. Kemudian melihat sang ayah yang sedang bersantai diruang tv membuatnya mendekat dan hendak mengejutkan sang ayah. Namun itu gagal ketika sang ayah justru mengetahui keberadaannya.

"Ish Papa kok tau sih?"

"Hahaha sini anak Papa."

Jake segera meletakkan dua paper bag di atas meja tamu lalu duduk direngkuhan pria yang ia rindu, "Kenapa Papa baru pulang sekarang? Bisa bareng sama Om Tae sama Tante Jungkook."

"Kebetulan?"

"Tidak ada yang namanya kebetulan Pa. Pasti direncanakan bukan?"

"Tidak Jaeyunie. Kebetulan saja."

"Baiklah. Papa sudah makan?"

"Belum untuk makan malam."

"Jika begitu ayo ke rumah Sunghoon. Kan besok b'day Tante Jungkook."

"Ah bener juga kamu. Tapi Papa belum membelikan hadiah untuk dia. Bagaimana?"

"Tak apa. Jaeyun selalu selangkah didepan Papa." Mengangkat sebuah paper bag dan akhirnya mereka akan kerumah Sunghoon setelah Jake membersihkan dirinya.

***

Jake bersama ayahnya sudah ada di depan pintu dan akhirnya mengetuknya sopan. Dari dalam ada suara Taehyung yang lantang.

"Masuk aja Kak Hoseok! Diruang tamu nih."

Hoseok bersama sang anak masuk ke rumah sederhana itu. Kemudian mereka duduk di samping dan ternyata banyak makanan tersaji di meja makan kayu yang pendek namun luas itu. Total tujuh orang ada di sana.

Paperbag yang tadinya di tunjukkan pada sang ayah masih dirumah.

"Nah sekarang kita sudah berkumpul dan waktunya makan." Ucap Sunghoon yang sudah dalam dirinya kembali.

"Loh? Sunghoon udah kembali?" Tanya Jake tentu dengan sopan mengingat ada tiga pria dewasa disana.

"Udah Jake. Tadi Sunghoon masuk langsung nyamperin Tante dan makan strawberry."

Ya, setiap sebagaian penyakit memiliki penawarnya. Salah satunya little Sunghoon pada balon hitam dan ketika ada aroma atau rasa strawberry khas maka ia akan kembali pada masanya yang sekarang.

"Syukurlah." Hela nafas lega Hoseok dan mereka mulai berdoa lalu makan.

"Oh ya, kalian teman Sunghoon dan Jake ya?"

"Iya Om. Saya Park Jongseong namun biasanya saya dipanggil Jay. Dan ini adik saya, Yang Jungwon."

"Ah begitu. Tapi kenapa..."

Baru saja akan bertanya tapi Jake perlahan menyikut siku sang ayah yang ada disampingnya. Membuat Hoseok menahan pertanyaannya. Jake tau apa yang akan ditanyakan sang ayah, ia tidak ingin melukai hati Jay juga Jungwon dengan itu.

"Ah tak apa. Kalian berdua makan yang banyak oke?"

"Iya Om." Gumam lirih Jungwon.

Hoseok yang mendengar suara lirih itu menjadi gemas, "Andaikan saja Jake menjadi posisi seme. Sudah pasti Jungwon akan cocok menjadi menantu Papa."

Uhuk uhuk!


















Bersambung

BABY BOY [end.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang