Pukul 7 pagi keadaan di kota itu sangat ramai. Bahkan kendaraan sudah mengantri di jalan raya. Mulai dari kendaraan beroda dua bahkan empat hingga truk-truk telah beratur di jalan raya.
"Ayo Jungwon, cepatlah. Nanti kita terlambat."
Jungwon segera berdiri dan berlari lebih dulu dari Jay. Sementara yang ditinggal hanya tersenyum tipis kemudian ikut menaiki mobil yang sama dengan sang adik. Keduanya pergi ke sekolah menaiki mobil yang tentunya dipimpin oleh seorang supir.
***
Ketika kaki itu menginjak di lantai kelas, banyak yang memandangnya penasaran. Seperti ada tanda tanya besar di atas kepala para siswa dikelasnya. Jay yang sudah duduk membaca novel terkejut ketika Taehyun menghampirinya.
"Kenapa diem?"
"Lo tau kenapa mereka lihatin gue segitunya?" Pria dengan marga Kang itu menggeleng.
"Aneh aja gitu. Mereka pada lihatin gue sebegitu penasarannya." Jay mencoba masa bodoh dan melanjutkan acara membacanya yang sempat tertunda.
"Jay."
"Hm."
"Gue mau tanya ke lo."
"Apaan?"
"Jungwon... Serius bukan adek lo?"
Jay berhenti membaca kalimat kalimat di buku, "Maksud?"
"Mereka bicarain lo karena mereka dapet informasi kalo Jungwon bukan adek kandung lo. Itu beneran?"
Dia sedikit tersentak kemudian kini berlari menuju kelas Jungwon, sang adik. Tidak ada perubahan. Ternyata Jungwon masih bercanda dengan teman temannya. Kecemasannya tidak benar.
"Kak, kenapa? Cari Jungwon?"
"Hm... Gapapa kok Sun. Jaga Jungwon baik baik." Dia meninggalkan Sunoo yang mengangguk mengiyakan.
***
Awan mendung yang melanda membuat Jay khawatir akan sang adik. Pasalnya jam menunjukkan pukul 4 namun sang adik tidak terlihat di depan kelasnya.
"Kemana dia." Setelahnya ia mencoba menghubungi nomor Jungwon.
"Angkat Jungwon."
Nomor yang Anda—
Tidak ada suara sang adik disana. Kemudian ia mengirimkan banyak chat di kontak WhatsApp, tapi tetap tidak terbalas bahkan terbaca saja tidak.
"Heh." Jay mengangkat pandangannya.
"Kok lo masih disini? Nunggu?"
"Adik gue belum dateng."
"Jungwon maksud lo?"
"Iya."
"Dia tadi bareng sama temen gue."
"Temen lo? Yang mana?"
"Lo gak kenal. Ayo. Gue anter lo sekarang."
Tapi pria Park itu tidak kembali bertanya, "Jungwon balik sama siapa?."
"Sunghoon, temen gue. Udah cepet naik ke mobil. Keburu hujan."
Gerimis mulai datang. Dan Jay langsung memasuki mobil dengan ia duduk di samping pengemudi.
"Kasih tau alamat rumah lo."
Jay mengangguk dan menekan layar pada dashboard mobil. Menampilkan rumah dimana Jay tinggal. Sesampainya di kediamannya, ia langsung menyuruh Jake agar masuk terlebih dahulu. Meskipun tidak diinginkan tapi demi kesopanan akan Jay lakukan.
"Gue gak terima lantai rumah gue kotor."
"Ya gue harus copot sepatu diluar?"
"Udah cepet masuk."
"Ck. Gue bakal tetep pakai." Jake yang keras kepala langsung duduk di sofa empuk di rumah megah itu.
"Gue ganti baju dulu. Awas kalo gue tau lo itu maling."
"Sok nuduh."
Segelas teh hangat ada di atas meja. Pelaku yang meletakkannya adalah seorang pembantu disana. Jake masih memiliki sopan santun jadi ia berterimakasih.
"Makasih." Pembantu itu hanya tersenyum.
Hingga Jay turun dengan pakaian lebih nyaman. Jake melihat itu
"Gue kira lo langsung pulang." Jay duduk diseberang.
"Ya kagak lah. Gue disajiin teh enak disini. Pengen deh gue tinggal disini."
"Ngimpi lo." Jake memasang pandangan tajam.
"Aminin gue donk."
"Gak."
Pria Shim itu langsung mengambil bantal sofa lalu melemparnya ke arah Jay. Tidak sampai disitu saja. Keduanya justru bertengkar dan saling melempar bantal sofa. Tapi tidak disadari kekacauan dan ruang tamu yang berantakan membuat kebahagiaan tersendiri.
***
Setelah sampai di kediamannya, Jake segera mandi dan memakai pakaian hangat. Suasana dingin di akhir bulan membuat dirinya harus sedia segala keperluan yang membuat dirinya hangat.
"Sunghoon!" Teriak lantang dari Jake disamping pagar pembatas.
"Apa?" Sunghoon dengan wajah baru bangun tidur segera membuka pintu.
"Besok ulang tahun Tante Jungkook. Lo lupa?"
"Hm... Eh!"
"Nahkan lo kelupaan."
Sunghoon mengumpulkan nyawanya, "Gue belum siapin hadiah buat Mommy. Gue harus apaan Jake?"
Tapi temannya itu tidak mau tau, "Mana ku tau. Bye."
"Jam 6 nanti temen in gue ke mall. Gue gak nerima penolakan." Setelahnya masuk lagi ke rumahnya.
***
Terpaksa.
Karna itu kini Jake ada si mall dengan Sunghoon. Mereka memilih pakaian pria tapi tetap anggun. Untuk Jungkook, sang ibu, Sunghoon mau merelakan semua hartanya -uang saku-.
Hingga ada dua orang didepan mereka yang membuat keduanya terkejut. Sunghoon mengeluarkan suaranya, "Itu Jay sama Jungwon?"
Bersambung
—Ara edit ya Max:)
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY BOY [end.]
Fanfiction[FOLLOW DULU BARU BACA] Apa yang pertama kalian pikirkan saat melihat seseorang memiliki Little space Syndrom? Risih? Kasian? Acuh? Banyaknya takdir yang menuliskan seorang subsmive memiliki syndrom tersebut dan mendapat dukungan dari sang dominan...