Jungwon selesai dengan mata pelajarannya. Kemudian ia memilih untuk ke kamar mandi. Sekedar menghilangkan tinta bolpoin karena pena yang ia gunakan bocor.
"Jungwon?"
Yang dipanggil menoleh, "Haruto?"
Haruto juga mencuci tangannya, "Kenapa tangannya?"
"Kena bolpoin tinta bocor."
"Susah hilang itu mah."
"Iya sih."
"Sini aku bantu ilangin." Haruto membantu menghilangkan tinta itu.
"Nah udah, agak membekas sih."
"Makasih Haruto."
Mereka berjalan keluar bersama. Hingga Jungwon melihat sang Kakak terdiam di kursi dekat jendela. Maka perlahan ia mendekatinya.
"Kak Seongie?"
"Won, aku ke kelas duluan ya."
"Ah? Ya." Haruto pergi dan Jungwon mendekati sang Kakak.
Ia memegang pundaknya, "Kak..."
"Bukan!" Tiba tiba Jay berteriak dan menjauh dari Jungwon.
Hal itu membuat mereka menjadi pusat perhatian. Terlebih sekarang Jungwon bingung dengan kakaknya. Tidak biasanya kakaknya akan bersikap seperti ini. Bahkan padanya, apa ia muncul secara tiba-tiba dapat mengagetkan sang kakak?
"Kak.. kenapa?"
Tapi Jay seakan tidak mendengar, "Bukan.. bukan.. bukan.."
Gumam lirih sang Kakak. Jungwon yang menyadari itu segera memeluknya erat. Sesekali akan mengusap punggung yang lebih tua dan mengucapkan kata-kata penenang. Meski membutuhkan beberapa waktu, namun Jungwon dapat menenangkan Jay.
"Kakak nggak sendirian. Disini ada Jungwon. Kakak jangan khawatir."
"Bukan.. bukan.."
"Iya, mereka gak akan jahatin Kak Seongie. Karena ada Jungwon disini. Ada Ayah sama Bunda juga."
Butuh 10 menit hingga Jay tersadar. Jiwanya kembali pada raganya.
"Jungwon?"
Ia melepaskan pelukannya. Kemudian bertanya pada Jay, "Kakak tak apa?"
"..Kakak kenapa?"
"Nggak tau. Tiba-tiba kakak diam disini terus pas Jungwon samperin, kakak kaya kaget."
Setelah berdiam lama akhirnya Jay tau, "Ah.. tadi kakak melihat kucing melesat di bawah."
Jungwon sempat terkejut namun ia mengangguk, "Lalu? Kakak melihat sesuatu? Atau.. Kakak Little?"
"Gak sampe Little. Cuman.. kayak ada video yang keputer."
"Stop! Kakak jangan maksain diri sendiri. Karena sekarang masih jam pelajaran, Kakak fokus pelajaran aja ya? Nanti dirumah bicara in bareng Ayah ma Bunda." Jay mengangguk.
"Jungwon ke kelas dulu ya kak."
"Okey. Kakak juga."
Jay mengusak rambut sang adik dan berjalan menjauh. Jungwon juga melakukan hal yang sama.
***
Jake selesai menemani seseorang yang baru saja diperiksa. Dan syukurlah tidak ada yang terlalu serius. Kini ia duduk disamping pria itu. Dan pria itu tengah mengendarai mobil miliknya.
"Lo denger kan apa yang harus lo lakuin?"
"Ck, tapi bukan keinginan gue punya syndrom ini kali."
"Ya lo nya dulu bandel banget. Orang dibilang gak usah keluar eh malah keluar."
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY BOY [end.]
Fanfiction[FOLLOW DULU BARU BACA] Apa yang pertama kalian pikirkan saat melihat seseorang memiliki Little space Syndrom? Risih? Kasian? Acuh? Banyaknya takdir yang menuliskan seorang subsmive memiliki syndrom tersebut dan mendapat dukungan dari sang dominan...