Gaes, rekomendasiin drakor yg sedih-sedih dong. Tengkyu✨
🍂
Ilham tidak bercanda. Laki-laki itu langsung packing begitu masuk kamar. Hanin yang masih asing dengan kamar Ilham, sempat celingukan sebentar untuk melihat-lihat sekeliling ruangan.
Selain ranjang, lemari, dan meja, ada yang paling menarik perhatian Hanin. Kamar Ilham punya jendela besar menghadap taman samping rumah, yang terdapat dudukan berbantal warna cokelat dan dikelilingi rak-rak buku.
Sayangnya, Hanin belum bisa lama-lama mengagumi sudut ruangan itu karena ia terusik dengan Ilham yang bolak-balik mengambil barang-barang keperluan naik gunungnya untuk diletakkan di samping tempat tidur, dekat carrier hijau stabilo yang sudah setengah terisi.
Hanin segera bersimpuh di hadapan jejeran barang-barang Ilham di lantai. Ia jadi ingat, Ruby pernah menggerutu dengan rencana Ilham yang katanya akan mengajaknya naik gunung saat bulan madu.
"Kamu serius mau langsung naik gunung, Ham?"
"Kalau iya, kenapa?" balas Ilham seraya memasukkan panci nesting ke carrier. Ia melirik Hanin sebentar. "Kamu nggak lagi mikir kita bakal melakukan malam pertama, kan?" Lalu, ia tersenyum remeh. "Jangan mimpi, Hanin."
Hanin mendengkus pelan. Siapa juga yang pengin malam pertama sama kamu? "Besok pagi berangkat jam berapa?"
"Aku pergi malam ini. Kelar packing, aku jalan."
"Hah?"
"Nggak usah kaget gitu. Biasa aja." Ilham bangkit, mengambil gulungan matras di samping lemari. Juga senter di laci meja. "Aku udah telanjur cuti buat honeymoon, ya kali nggak jadi berangkat."
"Maaf, ya, aku nggak bisa nemenin kamu. Aku belum sempat izin cuti karena nikah sama kamu aja dadakan. Aku nggak ikut, nggak apa-apa?"
Ilham mengernyit geli saat kembali duduk. "Siapa juga yang mau ngajak kamu?"
Hanin mengerjap. Mengapa ucapan Ilham barusan terdengar menyebalkan sekali, sih?
"Denger, ya, Hanin." Ilham memasukkan barang terakhir ke tas, lalu menutup ritsletingnya. Tas gunungnya berhasil berdiri karena telah terisi penuh. Ia berdiri, Hanin pun mengikutinya. "Kamu gantiin Ruby nikah sama aku, bukan berarti aku pergi bulan madu sama kamu juga. Dih, jangan kepedean."
Hanin berdecak melihat Ilham tertawa-tawa mengejeknya begitu. Ilham berhasil membuatnya malu, tapi ia tidak akan membiarkan Ilham pergi begitu saja. "Kamu nggak boleh pergi kalo gitu."
"Excuse me?" Ilham mengangkat kedua alisnya. "Halooo? Kamu siapa berani larang-larang aku?"
"Aku istri kamu."
Ilham tertawa sumbang. "Sementara, Hanin. Jangan lupa, kamu tuh cuma gantiin Ruby. Jadi nggak usah menghayati peran ngelarang-larang gitu, ah."
"Iya, tapi tetep aja, kan, aku yang nikah sama kamu hari ini? Aku istri sah kamu, di mata Tuhan." Hanin balas tersenyum menang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUKUL TIGA PAGI [√]
RomancePUKUL TIGA PAGI (18+) [Spin Off Dengannya Tanpamu] "Tentang sementara yang menetap selamanya." *** Percaya mitos, Hanin benar-benar mencuri ronce melati pengantin di hari pernikahan sahabatnya. Ia hanya ingin bisa segera menikah sebelum berusia 30 t...