[PTP] 10. Saling Menyakiti

2.2K 272 35
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lunas, ya, double up-nyaaa 💜Mari bertemu Mas Ilham Kavi Samudera 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lunas, ya, double up-nyaaa 💜
Mari bertemu Mas Ilham Kavi Samudera 💜

🍂

"Saya masih cuti, Bu. Paling baru bisa mulai minggu depan," ucap Ilham sambil berpikir, mengingat-ingat sesibuk apa jadwalnya minggu depan. Namun, sepertinya Pukul Tiga Pagi tidak akan membuatnya terlalu sibuk. Jadi, Ilham bisa ambil tawaran untuk mengajar les privat lagi.

"Boleh, deh. Secepatnya, aku pengin Elena segera dapat les tambahan. Aku merinding lihat hasil UTS-nya kemarin. Masa ngepas KKM semua. Jadi, aku pikir, les privat lagi aja deh sama kamu. Soalnya tahun lalu belajar sama kamu, nilai Elena bagus-bagus."

Ilham sedikit tersanjung dengan pujian itu, ternyata jasanya membawa kebaikan. Sampai-sampai seorang ibu muda yang berbincang di telepon dengannya dan pernah memakai jasanya untuk mengajar keponakannya tahun lalu, memanggilnya lagi.

"Mungkin Elena masih kaget dengan transisi mata pelajaran dari SD ke SMP, Bu. Coba nanti saya lihat dulu rapor bayangan Elena dan bab-bab yang dipelajari, ya."

"Oke. Dan ..., tolong, ya, Ilham. Aku cuma lebih tua dua tahun dari kamu, berhenti manggil aku ... 'Bu'."

Ilham mengernyit sebentar. "Tapi, kamu kan emang udah ibu-ibu." Terus, salahnya di mana?

Usai terjadi perdebatan kecil, telepon pun berakhir. Bikin Ilham berpikir, ia harus mulai mengatur jadwal untuk minggu depan.

Tahun kemarin Ilham hanya bisa mengambil waktu mengajar les privat seminggu sekali karena Ruby keberatan kalau Ilham terlalu sibuk. Jadi, sekarang ia ingin mengambil jadwal sesering mungkin untuk mengajar lagi. Tiga kali pertemuan dalam seminggu sekalipun, Ruby pasti tidak akan protes lagi padanya.

Ah, bicara tentang Ruby, belum ada kabar apapun lagi dari gadis itu. Semua chat Ilham belum juga mendapat balasan hingga hari ini dan segala informasi tentang ke mana Ruby pergi masih jadi sebatas dugaan Ilham.

Terakhir kali Ruby cerita, gadis itu memang mendapat tawaran job ke New York. Seperti apa detail pekerjaannya pun Ilham tidak begitu tahu, sebab Ruby tidak menceritakaannya sejauh itu.

PUKUL TIGA PAGI [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang