[ BAB 64: Penyembuh Luka ]
[ BAB 65: Pengantin Baru ]
.
.
AKHIRNYA AKU DOUBLE UPDATE!
💛💛💛
Sebagai dokter hewan, ini bukan kali pertama Hanin menghadapi kematian seekor anabul. Namun, tetap saja perasaan terluka itu hadir begitu hebat seolah-olah ia belum pernah mengalaminya.
Lalu, Hanin akan mengambil waktu sejenak setelahnya, dengan pergi ke kamar jaga---menyendiri---untuk menumpahkan kesedihannya, seolah-olah ia bukan dokter hewan profesional yang seharusnya terbiasa dengan situasi seperti itu.
Mungkin memang salah Hanin karena membiarkan dirinya sebagai dokter terlalu dekat menjalin hubungan dan ikatan dengan para pasien. Padahal, Dokter Lavina selaku pimpinan klinik---juga Zidan dan beberapa rekan dokter lain---berulang kali menasihati, juga menyemangati agar Hanin tidak lupa belajar 'memberi jarak' sehingga nantinya lebih terbiasa jika harus kembali bertemu dengan sebuah 'perpisahan'.
Namun, entah mengapa sulit sekali untuk Hanin.
Baginya, ketika ada pasien datang padanya, maka semesta telah memilih Hanin untuk membantu anabul-anabul itu hingga sembuh. Semesta memberikannya tanggung jawab besar untuk mengurus dan memantau perkembangan pasiennya.
Lalu, sebisa mungkin, Hanin selalu ingin para anabul kembali pulang dengan sehat dan kondisi yang lebih baik dari saat datang bertemu dengannya di klinik.
Dan, tidak sekali dua kali, Hanin selalu menyalahkan diri sendiri ketika tidak berhasil membuat pasiennya bertahan lebih lama di dunia, sambil menangis. Kadang tanpa suara, kadang sampai seguknya terdengar begitu kacau penuh penyesalan.
Hanin sadar ia hanya seorang dokter hewan, bukan Tuhan yang bisa menyembuhkan penyakit para anabul secara total. Tugasnya hanya mengobati dan mengurus anabul yang kondisinya tidak sehat berdasarkan ilmu kesehatan yang ia pelajari agar tidak semakin bertambah parah. Namun, tidak bisakah para makhluk berbulu dengan mata lucu dan tulus itu selalu hidup sehat dalam jangka waktu yang lama? Mengapa Tuhan lebih suka memanggil ketika mereka baru sebentar bermain di dunia?
KAMU SEDANG MEMBACA
PUKUL TIGA PAGI [√]
RomancePUKUL TIGA PAGI (18+) [Spin Off Dengannya Tanpamu] "Tentang sementara yang menetap selamanya." *** Percaya mitos, Hanin benar-benar mencuri ronce melati pengantin di hari pernikahan sahabatnya. Ia hanya ingin bisa segera menikah sebelum berusia 30 t...