[PTP] 13. Tempat Bersembunyi

2.2K 264 35
                                    

[BAB 13: Tempat Tersembunyi]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[BAB 13: Tempat Tersembunyi]

.
.

Haiii. Aku kambekkkk, gaesss. 😭
Alhamdulillah urusan PO novel Sebelum 3078 MDPL udah beres, jadi aku bisa lanjut nulis cerita ini lagi.

Kalo ada yang lupa alur ceritanya, boleh baca ulang dari bab 1, ya ^^

Jangan lupa vote & komen yg rameee 💜

Ayo sebar purple love [ 💜 ] yg banyak dulu buat akuuuu hihihi!

Ayo sebar purple love [ 💜 ] yg banyak dulu buat akuuuu hihihi!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍂

Suasana Pukul Tiga Pagi sedang tidak terlalu ramai saat Hanin datang. Namun, kedatangannya cukup membuat kaget beberapa karyawan di sana, terutama Adam. Laki-laki itu sampai menghampirinya dengan langkah terburu dan wajah terheran-heran.

"Mbak? Lho? Eh, bukannya Mas Ilham lagi cuti honeymoon? Mbak Hanin kok di sini?" Kira-kira begitulah pertanyaan penuh nada kebingungan yang Adam lontarkan.

Dan, Hanin sambut dengan senyuman, tanpa perlu menjelaskan apa-apa tentang ia yang tidak ikut Ilham---naik gunung---cuti honeymoon.

Meski sebetulnya, Hanin tahu betul, Adam dan karyawan lainnya pasti sangat butuh penjelasan tentang mengapa Ilham akhirnya malah menikah dengannya, bukan dengan Ruby. Hanin yakin sekali, Ruby pasti sering ke sini dan orang-orang tahu bagaimana rupa calon istri Ilham.

"Aku cuma mampir sebentar, kok. Mau nyumbang buku ke sini."

"Oh? Iya, iya." Adam tampak masih linglung. "Silakan, Mbak. Oh iya, Mbak Hanin mau minum apa? Saya buatin."

"Hmm," Hanin bergumam sebentar sambil melihat papan daftar menu yang tertulis di bagian dinding atas bar, "Hot choco, deh."

Setelah menyampaikan pesanannya, Hanin menoleh lagi ke arah bar. Ia tersenyum ramah seraya mengangguk kecil pada beberapa karyawan yang pernah membuat cookies dengannya beberapa hari lalu. Mereka sama seperti Adam, tampak terheran-heran memandanginya.

PUKUL TIGA PAGI [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang