[PTP] 22. Meski Tidak Mencintainya

2K 283 76
                                    

[BAB 22

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[BAB 22. Meski Tidak Mencintainya]

.
.

Wajib ramein komen, soalnya aku udah effort nulis seharian & langsung update tengah malam 😁

Wajib ramein komen, soalnya aku udah effort nulis seharian & langsung update tengah malam 😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yellow love buat bucinersss 💛🌷✨

🍂

Hello Craft---sebuah rumah usaha di bidang kreatif dan kerajinan tangan milik Aira---sedang ramai-ramainya, tetapi Ilham datang dan ingin bicara empat mata dengan pemiliknya.

Meja besar sedang penuh dengan frame 3D, origami dari uang kertas mainan, mutiara belah, bunga artificial, dan perintilan pernak-pernik lainnya untuk membuat mahar hias, tetapi hal itu bukan penghalang bagi Ilham ogah duduk di dekat Aira.

"Gue mau minta tolong." Begitu kira-kira ucapan Ilham begitu langkahnya berhenti di dekat meja besar, sampai-sampai Aira yang sedang bebikinan sontak berhenti mengerjakan pesanan dan terbengong-bengong melihat kehadiran Ilham. "Tolong bilang ke Hanin, apa pantas dia foto sama laki-laki yang bukan suaminya terus di-posting ke IG stories?"

"Ya?" Aira mengerjap-ngerjap. Masih belum paham. Sudahlah Ilham mau mampir ke Hello Craft tanpa bilang-bilang, sekarang tahu-tahu muncul dengan permintaan tolong yang ia tidak mengerti sama sekali.

Ilham menarik satu kursi, lalu duduk bersandar. "Lo udah lihat story Hanin pagi ini belum?"

"Hah?" Aira masih terbengong-bengong dengan kedua tangan masing-masing memegang kertas dan gunting. Ia lalu melihat layar ponsel yang Ilham tunjukkan padanya. Ada postingan yang Ilham maksud dan ... "HAH?" Kali ini Aira terkaget-kaget melihat sosok Adrian berdiri di sebelah Hanin.

"Kaget, kan?" decak Ilham, lalu membiarkan ponselnya diambil karena Aira ingin melihatnya lebih lama.

"Ini ... beneran?" Aira masih menatap ponsel Ilham. "Ini ... Mas Adrian, kan?"

PUKUL TIGA PAGI [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang