Chapter 41

4.2K 580 34
                                    

Ini pertama kalinya Jian Xingsui mengunjungi rumah keluarga Shen.

Kesan pertamanya, rumah ini sangat berbeda dengan rumah keluarga Jian. Misalnya, ada beberapa asisten rumah tangga yang dipekerjakan di rumah Jian, sedangkan di rumah keluarga Shen hanya ada satu asisten rumah tangga yang dipekerjakan. Setelah masuk, ruang tamunya bukan tipe yang megah dengan banyak barang atik berharga, marmer dingin, dan sofa kulit, melainkan ruangan hangat yang rapih. Rumah itu diwarnai dengan warna yang hangat, dan furniturnya terutama terdiri dari meja dan bangku kayu. Ada beberapa dekorasi bulu tenunan tangan di dinding dan lemari dinding dengan beberapa buku, botol-botol, dan hiasan bunga.

Di dinding paling kiri, terdapat lukisan-lukisan buruk yang digantung bersama beberapa sertifikat dan penghargaan. Ada juga beberapa dekorasi buatan tangan di dalam lemari kayu kaca. Sofa terbuat dari kulit putih buatan tangan dengan bantal empuk di atasnya, syal yang setengah terajut dan sarung tangan tergeletak di samping bantal. Di atas meja kopi, ada dua piring buah dan sebuah buku yang setengah dibaca.

Suasana rumah ini nampak hidup sekaligus memiliki semacam... kehangatan.

Shen Xingchen berbisik di samping Jian Xingsui: "Hobi ibuku membuat kerajinan tangan, jangan heran."

Jian Xingsui menggelengkan kepalanya: "Tidak, tidak."

Seorang wanita tua mendekat, menerima jaket Shen Minglang dan yang lainnya, dan bertanya dengan sopan, "Nyonya, Tuan Muda, Tuan baru saja mengabari kalau pesawatnya tertunda, dan ada sesuatu yang terjadi di perusahaan. Tuan khawatir belum bisa pulang sampai dua hari kemudian."

Xu Enzhen berkata, "Tidak apa-apa Bibi Wu. Bibi sudah bekerja keras, kamu belum tidur padahal sudah selarut ini."

Bibi Wu melihat pada Jian Xingsui, dan berkata dengan sopan, "Tuan Muda hari ini pulang larut, dan dia harus makan. Tentu saja saya juga harus terjaga untuk menyiapkan makan malam, lihat apakah ada hal lain yang ingin Anda makan, saya akan menyiapkannya lagi."

Xu Enzhen tersenyum dan mengangguk. Dia kembali menatap Jian Xingsui, "Suisui, kamu dan Xingchen naik ke atas dan cari kamar untuk istirahat dan bersih-bersih. Setelah itu, turun untuk makan malam."

Shen Xingchen merenggangkan ototnya, "Oke, aku lelah, ayo."

Xu Enzhen mendekat, dia menggenggam tangan Jian Xingsui, dan berkata dengan lembut, "Kalau kamu butuh sesuatu, bilang saja, ya?"

Tidak peduli seberapa banyak hal ini terjadi, Jian Xingsui masih sangat tersentuh dengan kebaikan wanita ini. "Aku tidak kekurangan apapun, terimakasih."

Xu Enzhen akhirnya tersenyum dengan percaya diri.

Jian Xingsui ditarik menaiki tangga oleh Shen Xingchen, hanya untuk mendapati lantai dua juga memiliki suasana yang sangat hangat. Ada banyak lukisan yang tergantung di dinding tangga, kebanyakan adalah foto pertumbuhan dua anak keluarga Shen. Ada juga foto keluarga dan foto pasangan Shen. Foto-foto ini terlihat disusun berdasarkan waktu kejadian. Namun, ada tempat di tengah yang anehnya dibiarkan kosong.

Jian Xingsui tidak bisa untuk tidak bertanya dengan ragu.

Shen Xingchen, yang berjalan di sampingnya, tahu apa yang dia pertanyakan dengan sekali lirik, "Kamu bingung kenapa ada tempat yang kosong di sini?"

Jian Xingsui mengangguk.

Shen Xingchen menjelaskan, "Karena ada sesuatu yang terjadi di keluarga kami pada saat itu. Ibuku hamil dengan adik bungsuku ketika aku sekitar umur tiga atau empat tahun, tapi kemudian, adikku meninggal di rumah sakit."

Jika itu adalah janin yang keguguran saat masih berusia dua atau tiga bulan, mungkin itu tidak akan membayangi ibunya yang tidak bisa melepaskannya hingga beberapa tahun ini. Tapi anak itu, berada dalam kandungannya hingga bulan Oktober. Xu Enzhen lah yang bekerja sangat keras untuk menjaga bayi itu. Ketika bayinya lahir, Xu Enzhen bahkan melihat dan menyentuhnya.

[BL Terjemahan] [End] Cannon Fodder Fake Master Was Stunned After Being RebornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang