[BL Terjemahan] [End] Cannon Fodder Fake Master Was Stunned After Being Reborn

Chapter 8

Atmosfer dalam adegan ini hampir bisa dideskripsikan sebagai - semua orang merasa malu untuk Zhou Xun.

Naugh: Riil cuy, ngetik ini aja ikutan malu

Aroi: No fek fek

Zhou Xun melihat ke arah Jian Xingsui dengan rasa tidak percaya, dan kemudian melihat ke arah An Ran lagi. Sebenarnya, dia ditendang tanpa alasan dan sangat ingin marah, terutama saat dia dipermalukan sangat buruk di depan pujaan hatinya sampai dia mau mati. Tapi jika dia diminta untuk memukul Shen Xingchen... dia tidak akan berani.

Lagi pula, keluarga Zhou harus mengakui kalau dia hanya OKB, sedangkan latar belakang keluarga Shen sangat kuat, dan dia tidak ingin membuat musuh yang begitu mengerikan di hari pertama (syuting).

Setelah Shen Xingchen menendang orang itu, dia mengeluarkan kartu nama: "Aku barusan melihat kartu nama di dekat wastafel, siapa yang menghilangkannya?"

Mata An Ran bercahaya di sampingnya. Dia mengulurkan tangannya. Tangan kecil yang putih dan indah. Dia melihat pada Shen Xingchen dengan melas, "Aku yang menghilangkannya."

Jika saja tidak ada lelaki di tengah mereka alias Zhou Xun, pemuda cantik yang kehilangan kartunya itu, dan pemuda tampan yang menemukannya, sudah akan menjadi pertemuan yang indah, tapi dengan adanya bajingan itu di tengah mereka, latar belakang di sekitar mereka berubah sepenuhnya.

Shen Xingchen menghela napas dan menyerahkan kartunya pada An Ran, "Ini benar kartumu yang hilang?"

An Ran mengangguk dengan lembut setelah menerimanya.

"Kalau begitu bukankah kamu seharusnya segera masuk untuk mencarinya, apa yang kamu lakukan berisik-berisik di luar?" Shen Xingchen tidak mengerti: "Mau jadi preman dan bahkan memalak kartuku!!! Hmph!!!"

Aura Shen Xingchen sangat kuat hingga mata An Ran memerah karena malu: "Bu... bukan begitu maksudku."

Melihat pujaan hatinya dibully seperti ini, Zhou Xun tidak bisa menahannya. Dia berkata, "Tuan muda Shen, Anda tidak bisa menyalahkan Ran Ran dalam hal ini, justru, Anda tidak tau orang yang ada disampingnya ini, dia memiliki masalah besar dengan sifatnya. Dia pernah mem-bully Ran Ran sebelumnya, jadi kami secara tidak sengaja membuat kesalahan."

Jian Xingsui tidak pernah mengira kalau dia akan selalu mendapatkan perhatian hanya dengan berdiri diam di pojokan. Tentu saja, perhatian yang dia dapatkan selalu bukan untuk alasan yang bagus.

Namun, dia juga sedikit menghela napas di dalam hatinya. Bisa dikatakan kalau tuan muda Shen di depannya ini tidak akan takut membela dirinya setelah mendengarkan kalimat Zhou Xun. Lagi pula, siapa yang akan memiliki pendapat baik pada umpan meriam?

Namun, Shen Xingchen melirik Jian Xingsui dengan curiga beberapa kali, kemudian mendengus: "Kalian kira Lao Zi* ini buta atau apa? Sesaat setelah aku keluar, aku melihat gerombolan kalian yang seperti preman mengelilinginya dan meminta kartunya. Siapa yang kau bilang membully mu? Dan lagi, jika aku tidak keluar, kartuku sudah akan hilang!"

*Lao Zi: Artinya "tuan" atau "master" sebagai kata ganti "aku" (penyebutan untuk diri sendiri)  yang terkesan arogan.

Zhou Xun tersedak, tidak tau harus berkata apa.

Namun An Ran menarik tangannya dan berkata dengan lembut, "Lupakan saja, Ah Xun. Tuan muda Shen, maafkan kami, ini salah kami, jangan dimasukkan ke hati."

Shen Xingchen tidak tahu mengapa, tapi dia sebenarnya suka laki-laki cantik. Kalau bukan karena ini, dia mungkin akan senang saat dia bertemu laki-laki secantik ini. Dia akan mengapresiasinya dan bahkan berpikir utnuk melindunginya, tapi sekarang... dia bad mood. Dia bahkan berpikir betapa berengseknya laki-laki bodoh ini yang menangis untuk terlihat menyedihkan. Betapa menyebalkannya. Haruskah dia menendang bajingan ini juga? "Kenapa kamu meminta maaf padaku, kalau kamu ingin meminta maaf, kamu harusnya minta maaf padanya."