Keesokan harinya-
Babak kedua selesai, dan ini biasanya waktu para kontestan untuk beristirahat. Namun, tepat setelah jam satu malam, ketika semua orang masih tertidur pulas, suara alarm di seluruh gedung berbunyi.
Ada suara mengeluh dari banyak kamar asrama, dan beberapa orang bahkan keluar hanya dengan celana boxer mereka:
"Apa yang terjadi?"
"Itu alarm kebakaran?"
"Jam berapa sekarang? Tolonglah!"
Orang-orang di tempat tidur memegang selimut dan ingin terus tidur. Namun, di detik selanjutnya, suara siaran bergema di koridor, "Perhatian kepada seluruh trainee, silahkan bersiap-siap dan datang ke aula untuk berkumpul dalam setengah jam. Semuanya, pastikan datang ke sana."
Suara siaran diulangi beberapa kali mengingatkan mereka lagi dan lagi.
Awalnya, tidak ada yang mendengarkan, karena semua orang ingin kembali tidur. Tidak disangka, lima menit kemudian, suara siaran kembali berbunyi: "Perhatian kepada seluruh trainee, silahkan bersiap-siap dan datang ke aula untuk berkumpul dalam 25 menit. Siapapun yang terlambat akan menerima konsekuensinya."
Kemudian, mereka menghitung mundur.
Jian Xingsui tiba-tiba terduduk di kasur. Ning Ze, yang tidur di kasur di sampingnya juga terbangun.
Saat yang lain mengenakan pakaiannya, Ning Ze berkata, "Bangunkan Xingchen, ayo berkumpul."
Walaupun Jian Xingsui sangat mengantuk, dimulainya hitungan mundur dengan cepat membuatnya segar. Dia mengangguk, bangun dengan cepat mengenakan pakaiannya, dan berdiri melirik Shen Xingchen, menghela napas: "Xingchen, bangun."
Tuan muda itu menulikan telinganya, berbalik dan melanjutkan tidurnya.
Jian Xingsui tidak memiliki pilihan lain selain pergi ke untuk mengambil handuk basah dan melemparnya langsung ke wajah Shen Xingchen.
Shen Xingchen mengumpat dengan suara rendah dan duduk dengan handuk basah: "Apa kalian gila?"
Jian Xingsui menghela napas dan saat dia hendak berbicara, hitungan mundur siaran itu kembali berbunyi: "Perhatian kepada seluruh trainee, silahkan bersiap-siap dan datang ke aula untuk berkumpul dalam 20 menit."
Jian Xingsui mengguncang leluhur Shen, "Kamu dengar itu? Cepat, kita akan segera berkumpul."
Ketika Shen Xingchen bangun, dia sangat marah. Mendengar siaran itu, kepalanya terasa terbakar, "Ini baru jam satu malam, apa yang akan mereka lakukan, bangsat lah!"
Suara itu sangat kencang sampai hampir merobohkan pintu.
Jian Xingsui begitu, sampai gendang telinganya hampir pecah. Dia berkata: "Mungkin ada yang salah, jangan menunda dan cepatlah bangun, atau nanti kamu terlambat."
Shen Xingchen masih menolak melakukannya.
Saat dia sedang enggan, pengeras suara di koridor kembali berbunyi. Kali ini bukan lagi dengan suara staf, melainkan suara Aktor Fu. Suaranya lambat, tapi memberikan perasaan seolah memberikan ultimatum, "Perhatian kepada seluruh trainee, sekarang tersisa 5 menit. Tolong segera berkumpul di aula, jangan terlambat."
Saat suara Aktor Fu berbunyi, terdengar langkah kaki yang kacau di koridor.
Jian Xingsui buru-buru kali ini, jadi dia berkata pada Ning Ze disampingnya, "Sini bantu aku mengangkat dia!"
Ning Ze ragu: "Kamu serius?"
Jian Xingsui mengangguk dengan keras: "Ayo!"
Jadi hampir semua orang sudah tiba di aula. Cameramen mulai bersiap untuk syuting. Banyak trainee memusatkan perhatian mereka pada Ning Ze yang membawa Shen Xingchen yang masih tertidur di punggungnya. Jian Xingsui mengikuti di belakangnya, membawa barang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL Terjemahan] [End] Cannon Fodder Fake Master Was Stunned After Being Reborn
Fiksi Umum[Novel ini diterjemahkan secara manual.] Judul: 炮灰假少爷重生后惊呆了 (Cannon Fodder Fake Master Was Stunned After Being Reborn) Penulis asli: 稚棠 Genre: Comedy, Drama, Fantasy, Supernatural, Slice of Life, Shounen Ai Status: End (108ch + 6ch extra) Raw: jjwxc...