Di sisi lain, di rumah sakit.
Jian Xingsui kelelahan, tapi dia masih menemani Zhang Xiangyang yang baru saja selesai menjalani cuci darah, dan merasa sedikit lemas. Jian Xingsui berkata dengan lembut, "Apakah ayah ingin tidur atau makan sesuatu?"
Zhang Xiangyang memandang wajah pemuda yang berada di sampingnya itu, dengan air mata berlinang: "Suisui, aku tidak bisa tidur, dan aku tidak bisa makan..."
Jian Xingsui menatap pada tubuh kurus pria tua itu dan berkata dengan khawatir, "Bagaimanapun, dengan kondisi fisikmu sekarang, ayah harus makan dan tidur agar sembuh."
"Akhir-akhir ini aku sering bermimpi. Mengenai banyak, banyak sekali hal." Zhang Xiangyang sebenarnya mengerti kebenarannya. Meski dia juga memiliki kasih sayang terhadap An Ran, selama dia sakit parah, tidak pernah sekalipun An Ran menjenguknya. Jadi apa yang tidak dia mengerti? Di sisi lain, Jian Xingsui bersama dengannya sepanjang waktu, "Aku bermimpi tentang kisah cinta saat aku masih muda. Saat itu, aku baru saja bertemu A-Xia. Dia adalah seorang suster di sebuah rumah sakit, dan aku adalah pengantar makanan. Aku mengantarkan makanan untuknya setiap hari, dia menyukainya, dan kami akhirnya menikah."
Jian Xingsui tersenyum, "Itu cukup romantis."
Mata Zhang Xiangyang bergetar, dan dia tersenyum pahit, "Namun kemudian, dia dan aku telah melakukan begitu banyak kesalahan, dan aku tidak tahu apakah aku bisa membayarnya di kehidupan ini..."
Jian Xingsui melihat bahwa Zhang Xiangyang mencengkeram tubuhnya setelah dia berbicara. Dia tampak kesakitan. Dia terus batuk, jadi Jian Xingsui menepuk-nepuk punggungnya dan berkata dengan lembut, "Umurmu masih panjang dan penyakit ayah akan sembuh. Kalau ayah tidak bisa menemukan pendonor yang cocok, aku bersedia melakukan tes darah. Jadi, jangan khawatir."
Begitu Zhang Xiangyang mendengar kalimat ini, tubuhnya sedikit bergetar, dan dia tertawa dengan suara rendah. Ketika dia berada di kondisi kritis hidup dan mati dia bisa melihat isi hati seseorang dengan jelas. Semakin dia berinteraksi dengan Jian Xingsui, semakin dia menyadari hati anak ini tulus dan bersih. Hal ini sebagian adalah salahnya. Mungkin Tuhan ingin dia menebus dosa-dosanya. Dia menguatkan tekad, dan memutuskan bahwa Jian Xingsui pantas mengetahui yang sebenarnya dan mengejar kebahagiaannya sendiri.
Jian Xingsui menatapnya dengan curiga.
Zhang Xiangyang sedikit menggelengkan kepalanya, dan berkata: "Suisui, sudah hampir sebulan sekarang dan aku tidak ingin tinggal di bangsal sepanjang waktu. Bisakah kamu membawaku jalan-jalan hari ini? Aku ingin pulang dan melihat-lihat, juga mengunjungi tempat lain."
Jian Xingsui bimbang untuk sesaat, kemudian mengangguk: "Oke."
Setelah berkonsultasi dengan dokter dan mendapat persetujuan, mereka meninggalkan rumah sakit untuk sementara.
Ketika dia keluar, Jian Xingsui menjawab telepon dari Shen Xingchen. Suara tuan muda itu terdengar tidak bersahabat, "Kamu sudah mati, ya? Kamu tidak menjawab pesan WeChat ku. Kamu ingin aku cepat mati?"
Jian Xingsui tidak tahu harus tertawa atau menangis. "Bukankah aku sudah bilang padamu hari itu? Aku baik-baik saja."
Di hari di mana skandal di Weibo meledak, dia mengirim Shen Xingchen pesan untuk menenangkannya.
Hanya saja Shen Xingchen sedang liburan pada saat itu, jadi Shen Xingchen tidak bisa langsung datang menemuinya. Sekarang seharusnya dia sudah tiba di Cina, jadi dia ingin segera bertemu, "Kamu sekarang di mana? Aku akan menemuimu."
Jian Xingsui berkata padanya, "Aku tidak bisa bertemu hari ini. Aku harus pulang ke rumah dan merawat paman Zhang."
*di sini JXS emg nyebutnya Zhang shushu (叔叔) yg artinya paman atau sebutan untuk laki-laki paruh baya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL Terjemahan] [End] Cannon Fodder Fake Master Was Stunned After Being Reborn
General Fiction[Novel ini diterjemahkan secara manual.] Judul: 炮灰假少爷重生后惊呆了 (Cannon Fodder Fake Master Was Stunned After Being Reborn) Penulis asli: 稚棠 Genre: Comedy, Drama, Fantasy, Supernatural, Slice of Life, Shounen Ai Status: End (108ch + 6ch extra) Raw: jjwxc...