Deskripsi aku udh kasih peringatan ya di setiap chapter jga ada jdi jgn smpe cerita ini di report aws aja😤 .. .. .. ..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.. ..
Renjun turun dari motornya lalu melempar helm nya ke tanah, dia kalah dan ini kekelahan keduanya setelah dia kalah melawan Mark beberapa bulan yang lalu. Dia tidak pernah menyangka Jaehyun sangat jago.
“Kau kalah dan itu berarti mulai besok sampai tiga hari kedepan kau harus menghabiskan waktumu bersama ku.” ucap Jaehyun yang kini sudah berdiri di depan Renjun.
Jarak keduanya sangat dekat, Jaehyun hanya bisa memuji keindahan murni yang dimiliki dan tidak pernah berubah. Sangat Indah! Seandainya saja waktu bisa di putar kembali, Jaehyun akan memperjuangkan Renjun sekuat yang dia bisa tapi saat itu dia masih terlalu muda dan takut pada Ibunya jadi dia lebih memilih melepaskan Renjun.
“Bisa ku minta nomor ponsel mu?”
“Ponsel ku rusak, kau bisa tinggalkan nomor ponselmu pada Hyunjin. Aku yang akan menghubungi mu besok.”
Jaehyun mengangguk.
“Aku pergi.”
Saat Renjun mulai melangkahkan kakinya, Jaehyun tiba-tiba saja menariknya lalu kejadian berikutnya membuat Renjun terkejut. Bukan hanya Renjun yang terkejut, semua orang yang ada di tempat itu juga ikut terkejut termasuk Haechan.
Ok, biar saya jelaskan!
Jaehyun menarik Renjun lalu langsung membungkam bibir Renjun dengan bibirnya, Jaehyun mencium Renjun di hadapan semua orang.
BUGGH—
Semua orang menjerit saat Haechan langsung memukul kepala Jaehyun dengan helm milik Renjun yang dia ambil di tanah tadi.
Jaehyun memegang kepalanya dan darah segar keluar dari kepalanya, pukulan Haechan tidak main-main. Jaehyun menatap Haechan dengan senyum mengejek, ternyata benar apa kata Sungchan: kau yakin ingin balapan dengan Renjun? Kekasihnya sangat menyeramkan saat marah. Itu yang Sungchan katakan tadi dan ternyata benar.
“Ha–haechan ka-kau——”
“Shut Up! Kau belum di ijinkan untuk bicara Renjun!” ucap Haechan langsung membungkam Renjun.
Renjun ketakutan, jantungnya berdebar dengan kencang dan tubuhnya bergetar saat Haechan berjalan kearah Jaehyun yang sudah terluka.
“Jung Jaehyun, berani sekali kau menyentuh Renjun.”