19. she's Celeste

1K 138 5
                                    

"Mohon maaf, saya tidak bisa mengidentifikasi penyakit Grand Duke."

Para dokter bekata seperti itu, hingga akhirnya Grand Duke meninggal dunia. Dua minggu kemudian setelah wafatnya, terjadi peristiwa baru.

Achille digulirkan dari posisi pewaris dan diasingkan. Meninggalnya Grand Duke membuat para pendukung Atarah semakin mudah menggulirkan Achille.

"Saya akan mengunjungi Anda!"

"Dari pada itu, lebih baik kau jaga adikku. Asteria berada di kastil."

Namun ke mana pun Lyle mencari tempat pengasingan Achille, dia tak pernah menemukannya. Seolah Achille dihabisi dan dihilangkan jasadnya.

Di Musim Salju, Sophia genap 17 tahun.

Lantaran hidup di gedung sama, lambat laun mereka menjadi akrab. Terkadang bercakap layaknya teman.

"Melihat bulan lagi?"

Lyle memasuki kamar Sophia untuk menyapa, berniat bercakap sebentar sebelum tidur.

Ia pun tahu bahwa setiap bulan bersinar Sophia akan nampak sedang memandangi bulan. Berdiri atau duduk di mana pun hanya untuk melihat bulan dengan jelas.

"Bukankah bulan mengagumkan?"

Tanpa Lyle sadari, perlahan kutukan memudar bersamaan ingatan masa lalu yang mulai mengabur. Ia sebatas heran merasa reaksi kutukan makin berkurang. Dirinya tidak pernah memperlihatkan kondisi menyedihkan tersebut pada Sophia, seolah kutukan tak menyakitinya.

'Aku tidak salah lihat, bukan?' Ia baru tahu ketika akar hitam warnanya memudar, saat bercermin pula melihat tanda merah hendak hilang.

Musim Semi, Lyle 19 tahun.

Rasa senang saat kutukan hilang langsung membawa dirinya menemui Sophia yang selama beberapa bulan menjadi temannya.

Sophia yang melihat itu hanya tersenyum manis, senyum yang sangat manis. Senyum manis yang tidak bisa dia artikan apa itu.

"Anda sangat tampan." Begitulah yang Sophia katakan dengan nada halus, tidak ada respon lebih.

Untuk sementara waktu Lyle merasakan kebebasan dan ketenangan dalam hidup, sebelum akhinya Sophia jatuh sakit. Seiring berjalannya musim, penyakit tak dikenal tersebut semakin parah, sehingga Sophia tak bisa ke taman lagi.

Dengan memberi ancaman untuk merahasiakan keberadaan Duchess D'Lupus, Lyle mengerahkan dokter terkenal yang hebat bahkan dari negeri seberang. Namun jawaban mereka semua hampir sama, tidak tahu, tidak tahu, dan tidak kenal. Dokter atau tabib hanya memberi obat pereda sakit.

Ia gelisah dan ingin terus menemani Sophia, merawatnya sepanjang saat. Walau sudah melakukan sejauh ini, dia tak pernah menyadari bahwa dirinya telah mecintai.

"Lyle, bukakan jendelanya."

"Bisa-bisanya meminta hal konyol itu. Salju turun cukup lebat, dan kamu sedang sakit, tubuhmu akan kedinginan!" Sepanjang berbicara, Sophia memaksa beranjak dari tempat tidur meski tertatih. Badan gadis itu mulai ringkih.

Lyle yang bersandar di bingkai jendela terpaksa menuruti dan menuntun Sophia. Padahal ia saja kedinginan, tetapi gadis sakit yang sebatas memakai piyama itu aneh.

Tepat musim semi akhir, hari ke 17 bulan 5, Sophia meninggal dunia di usia ke 18 tahun.

Setiap malam ia akan mengunjungi makam Sophia, sebuah ruang kaca yang dihiasi berbagai macam bunga mawar. Karena aroma mawar mengingatkannya pada aroma Sophia.

Terkadang dia ingin membangunkan sang istri yang telah menyatu dengan tanah dan berkata dirinya membutuhkannya. Ia memanggilnya, dan merindukannya.

"Aku ingin bercerita banyak padamu. Kumohon bangun dan dengarkan aku."

The Cursed Duke's MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang