Kepul asap dari hutan Cygnus, dapat dilihat Marquess yang sudah sampai di march. Di dalam kereta kuda, ia terus menoleh ke arah timur. Jarak cukup jauh, namun asap bisa terlihat olehnya.
Apa terjadi kebakaran hutan? Bukankah sekarang sedang diadakan kontes berburu? Erland mencoba berpikir hal yang menurutnya tak ada sangkut paut dengan dirinya.
Tanpa berpikir lebih panjang lagi, atau tepatnya tidak mempedulikan, Erland hanya memperhatikan kepulan asap tanpa ekspresi.
Ia berhenti di pandai besi tempat pembuatan senjata milik Florentine, memesankan sekitar masing-masing 100 senjata, dari pedang, tombak, panah, atau belati, untuk dikirimkan ke Lupus.
"Jika bisa, lebihkan saja," titahnya pada para pekerja tanpa peduli akan rugi. Lalu ia kembali memasuki kereta kuda, bersiap untuk menemui putrinya lagi.
Kereta pengangkut barang, beriringan di belakangnya. Marquess memerintahkan mereka untuk langsung mengantar barang ke kediaman Grand Duke D'Lupus.
***
Di jalan menuju gerbang manor Florentine, kereta kuda megah bewarna hitam dengan bentuk panjang, berbelok ke kediamannya. Diikuti prajurit yang menunggang kuda dengan membawa hewan buruan.
Satu kuda coklat tanpa penunggang, ikut berjalan mengikuti mereka. Erland sadar, kuda tanpa penunggang itu merupakan milik Florentine. Ia menepuk jendela kereta, meminta kusir untuk berhenti bahkan sebelum memasuki gerbang.
Erland keluar dari kereta, segera menemui kusir yang tiba-tiba datang ke kediamannya tersebut, dan bertanya, "Ada apa?"
"Saya tidak tahu pasti, Tuan Marquess. Duke muda D'Lupus hanya meminta untuk diantarkan ke kediaman Florentine," jawab sang kusir masih belum turun dari kudanya.
Melirik binatang buruan yang sedang di turunkan dari kuda, serta melirik kereta berbentuk memanjang, Erland mengajukan pertanyaan lagi, "Sekarang di mana Duke?"
Kusir itu terlihat ragu untuk mengatakan, menyebabkan Erland terus menatap padanya. "Di--di dalam, Tuan."
Segera Erland mengelilingi sebagian kereta untuk membuka pintu di belakang. Kereta bentuk seperti itu bukanlah kereta yang biasa digunakan bangsawan untuk bepergian. Yang tentu di dalamnya biasa berisi barang.
Tapi karna kereta hitam itu cukup megah, bisa disimpulkan milik kerajaan.
Dua prajurit lebih dulu membuka pintu kembar kereta, mereka mengeluarkan tubuh tak sadarkan diri serta dipenuhi luka. Mata coklat keemasan Erland terbuka. "Apa yang terjadi!?"
Duke muda tersebut telah dibalut perban secara asal.
Kusir itu lekas turun buru-buru dan menjelaskan takut-takut, "Sebelum masuk ke dalam kereta, beliau tadi sudah sadar, Tuan!"
"Apa!? Sudah?" Erland mengikuti prajurit yang membawa menantunya ke dalam, ia menyempatkan diri melirik ke kaca atas. Samar-samar anak gadisnya sedang memperhatikan di balik jendela. Erland menempelkan jari telunjuk ke bibir, supaya anak gadisnya itu tidak turun dari kamar.
Mengarahkan Lyle ke kamar tamu, bergegas dia memerintahkan kepala pelayan untuk memanggil dokter. Benar-benar Duke muda di sana tidak ditangani sebaik mungkin.
***
Beberapa bagian tubuh suaminya yang terbaring sekarang sudah diperban rapih. Masih setia menutup mata, dan belum menyapa namanya. Jemari gadis itu meraba pipi suaminya seperti mengusap air mata.
Tak sepatah kata pun keluar dari bibir mungil itu. Ia bungkam, menyimpan dalam hati dan pikiran atas apa yang sedang terjadi.
Ia kira akan turun hujan. Ia kira Lyle tidak akan terluka di luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed Duke's Moon
FantasyAlur lambat⚠️ Demigoddess-Wizard Correy Lyle, Duke Muda D'Lupus yang terkutuk kegelapan. Pernikahan paksa yang diputuskan Grand Duke pada dirinya saat masih belia, membuat ia kabur dari pernikahan. Tiga tahun berlalu, dan ia kembali dari medan peran...