Mimpi hanya merangkum kehidupan miliknya dan Achille, hanya mengingatkan bagian penting dan mengerikan. Sesuai cerita Marquess, dia langsung pergi mencari Putra Mahkota setelah sembuh dari kutukan. Setelah itu, Sophia mulai memberi perlawanan meskipun tanpa kawan, sampai akhirnya berakhir mengenaskan.Mimpi buruk itu masih memenuhi kepala. Rumput basah dan jalanan yang sedikit licin, sebatas dilihat tanpa kefokusan. Isi kepala Lyle mengelana jauh dalam dunia yang tidak tersentuh.
Keheningannya membuat Sophia yang ada di samping memiringkan kepala, ia mengangkat ujung tudung untuk mengintip Lyle dari bawah. "Ada sesuatu yang kamu pikirkan?" tanya Sophia.
Lyle bergeming sebentar, langkahnya ia hentikan. "Kamu ingin kugendong?" Dia justru menawarkan tenaga pada Sophia.
Gadis itu menggeleng. Ia kuat-kuat menggenggam tangan Lyle, tidak ingin hilang lagi di pasar. Pagar kayu yang berjajar sebagai gerbang menuju perdagangan, makin dekat.
"Suamiku pernah kemari, bukan? Apa yang dirimu lakukan saat itu?" tanyanya, sedikit rasa ingin tahu.
Lyle memasukan jemari ke dalam jubah, ia menggaruk tengkuk. "Aku hanya bermain dengan Achille," jawabnya, berbohong. Dalam sekejap, hatinya kini memaki-maki ucapannya. Dia salahkan diri sendiri karena membohongi Sophia.
Lelaki itu merapatkan kelopak mata, dan membuat eskpresi seperti menahan sesuatu. Sophia menjadikan itu berupa isyarat akan hal yang dirahasiakan. "Kamu membohongiku? Hal apa yang dirimu tutupi? Aku ingat, kamu sudah menyebabkan kegaduhan."
Memasuki pasar, pedangan-pedangan bergantian menawarkan dagangan mereka. Padahal, mereka bisa saja menitahkan pelayan untuk ke pasar, namun Sophia mengajaknya dan ia tidak bisa menolak keinginan Sophia.
Lyle berdehem, di sini sangat ramai, bisa saja diketahui rakyat. Dirinya sengaja mengenakan jubah, mengikuti Sophia. Karena, yang memiliki rambut hitam termasuk jarang di Cygnus. Rambut hitam lebih banyak dimiliki penyihir, dan mereka hidup jauh dahulu sekali. Mayoritas rakyat Cygnus memiliki berbagai jenis rambut coklat dan pirang.
"Susah-susah aku menahan diri untuk tidak menghabisi orang di depan matamu, tapi nyatanya dirimu sendiri sudah melihat hal serupa sejak lama sekali," jawabnya kemudian dengan kalimat berbelit.
"Ada alasan?" Gadis itu membawanya berbelok, melewati pedagang yang menjajarkan makanan.
Ia mengingat-ingat penyebab dirinya dan Achille berkomplot melakukan itu. Seolah apa yang dilakukan hanyalah permainan antar anak-anak. "Dia penyokong ramuan pada selir kerajaan. Saat Permaisuri Wisteria mengandung Putri Asteria, selir membantu merawatnya. Tapi ternyata selir menipu kami, Achille pernah memergoki mereka berdua."
"Pada semua orang, wanita itu mengaku ramuan tersebut obat untuk kesembuhan Permaisuri. Sampai akhirnya Permaisuri melahirkan saat kandungan masih delapan bulan. Permaisuri memang selamat, tapi kata Ibu, beliau pendarahan parah, dan meninggal setelah tiga hari melahirkan."
Gadis itu mengerutkan alis dengan sendu, turut merasa berduka. "Beliau, mendiang Permaisuri Pertama?"
"Benar, nah sekarang, mau sejauh mana kita berjalan, Sophia?" Ia menyadarkan, karena gadisnya terus berjalan sampai mendatangi kedai yang kendatinya ada di ujung pasar.
Dia terkejut pada langkah kakinya sendiri. Kemudian, memutar balik badan dan menarik Lyle untuk berbalik arah.
Berhenti di pedagang kecil yang menjajakan berbagai jenis gula-gula, Sophia menunjuk gula-gula warna-warni dalam wadah yang dibentuk bintang dan bulan sabit. "Pak Tua, aku ingin itu."
"Kamu tidak mau yang itu?" Lyle menunjuk pada gula-gula menggantung di sisi kepala Sophia. "Dia lucu seperti awan, itu akan cocok untukmu."
"Aku ingin ini," serunya, saat ini telah mengambil dua toples permen.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed Duke's Moon
FantasyAlur lambat⚠️ Demigoddess-Wizard Correy Lyle, Duke Muda D'Lupus yang terkutuk kegelapan. Pernikahan paksa yang diputuskan Grand Duke pada dirinya saat masih belia, membuat ia kabur dari pernikahan. Tiga tahun berlalu, dan ia kembali dari medan peran...