Entah seperti apa lagi harus Lyle gambarkan tentang suasana saat ini. Yang pasti semua kukis di sana miliknya.
Pagi sekali, Putra Mahkota datang berkunjung seorang diri. Tak ada yang istimewa, sedari pagi, Putra Mahkota Achille hanya memakan jamuan dan mengatakan kalimat tak bermutu.
Dia berceloteh tentang; lumut di pohon, ayam terpleset kotoran sendiri, memancing ikan, hingga kucing yang bertengkar saat di pedesaan.
Fikiran runyam Lyle menjadi semakin runyam. Tapi, menyukai kebisingan yang diakibatkan Achille. Kadang tertawa hingga tubuhnya bergetar saat mendengarnya.
"Sampai salah satu di antara mereka pup dan berceceran di sepanjang jalan. Akhh, aku tidak mengerti apa yang membuat mereka bertengkar, jadi aku hanya menyimak mereka. Lagi pula aku tidak paham apa yang mereka katakan." Putra Mahkota mengerutkan dahinya menceritakan itu.
Lyle seperti penonton yang mendengarkan cerita pendongeng, hanya memakan kukis, dan menikmati semilir angin yang lembut. Ya, mereka piknik berdua di kebun belakang manor D'Lupus.
"Apa kau masih tidak mau keluar dan bermain? Rasanya sudah lama sekali aku tidak keluar denganmu."
Jika Achille keluar bersama Lyle, Achille tidak akan menyembunyikan identitasnya dengan jubah hitam itu. Entah kenapa, semakin Duke muda itu tumbuh, Achille tidak pernah lagi bermain dengan Lyle. Dia rindu masa-masa itu.
"Aku ingin memancing." Lyle berbicara dan menggigit kukisnya. Setelah mendengar cerita Achille, Lyle ingin tahu rasanya memancing ikan di sungai bersama rakyat. Bisa terbayang begitu antusiasnya Putra Mahkota bercerita tadi, saat dia menarik pancing dan mendapat ikan yang besar. Namun Lyle mengurungkan niatnya, "tapi pekerjaanku masih menumpuk, Yang mulia."
"Kau masih menolak permintaanku?" Rasa senang Achille memupus.
Lyle menggeleng. Dia pasti akan pergi andai kan bersama sang istri. "Putri Asteria selalu Anda tinggalkan, apa Anda tidak khawatir padanya?"
Achille membatu. Tiba-tiba hembusan angin terasa panas saat ini, dibarengi dengan perasaan mengabu setelah mendengar kalimat itu. Dia hendak menuangkan anggur merah pada gelas, namun Lyle lebih dulu merebut botol beling itu.
"Anda belum cukup usia, Achille!"
"Dasar sombong! Padahal kau saja baru beberapa hari menjadi dewasa." Achille menggerutu tidak terima, fikiran dia juga kalut seketika, tapi Lyle menahannya untuk melampiaskan kekalutan. Seenak jidat sepupunya itu meminum alkohol sedangkan dia hanya teh saja? Bisakah orang di hadapannya itu mengerti bahwa dia juga risau?
Putra Mahkota berdiri, membuat jubah keemasan yang menggantung di bahunya berkibar, layaknya pangeran negri dongeng berkuda putih. Itulah Achille.
"Aku akan kembali lagi, menitipkan Asteria padamu."
Lantas, Lyle pun berdiri mendengar keputusan Putra Mahkota. Tampaknya Putra Mahkota memang tidak bisa diam di istana. Itu sebabnya bangsawan menganggap Achille tidak layak menjadi penerus Raja. Dia selalu kabur dari kelas penerus atau acara kurang penting, kemudian mendapat hukuman.
Padahal mereka tidak tahu apa yang ada di belakang layar. Apa yang telah Achille lakukan selama ini. Semua demi rakyatnya.
***
"Sungguh itu sangat enak?" Gadis kecil itu terlihat layaknya anak yang masih sangat polos. Dia bertanya kepada wanita berkisar 30-an dengan tatapan berbinarnya. Wanita itu adalah permaisuri kedua.
"Benar Putri, ini akan membuat Putri akan segera tumbuh dengan baik," ujarnya dengan sangat manis.
"Apa Yang Mulia sudah pelnah meminumnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed Duke's Moon
FantasyAlur lambat⚠️ Demigoddess-Wizard Correy Lyle, Duke Muda D'Lupus yang terkutuk kegelapan. Pernikahan paksa yang diputuskan Grand Duke pada dirinya saat masih belia, membuat ia kabur dari pernikahan. Tiga tahun berlalu, dan ia kembali dari medan peran...