05. Revan Come Back

7.4K 322 4
                                    

"Van, kapan kamu bawa calonmu ke rumah?" Tanya Rendra-Ayah Revan.

"Kapan-kapan Yah" Jawab Revan acuh dan fokus memakan roti tawar miliknya.

Di pagi yang berbeda namun dengan pertanyaan yang sama. Revan sedikit muak di tanya tentang calon terus. Ini adalah pagi ketiga Revan kembali dari AS, namun pertanyaan ayahnya masih sama.

Rendra melempar anaknya menggunakan kulit buah "Ayah serius Van"

"Revan belum siap di seriusin Yah" Candanya menatap sang Ayah.

"Udah yah, kalau gak ada jodohnya dia juga kan yang susah" Ucap Liana menatap Revan melalui ekor matanya.

"Kita keburu jadi tanah Bun, Ayah cuma pengen nimang cucu" Jelas Rendra menatap istrinya.

"Sabar dong, Ayah sama Bunda ini udah minta cucu aja" Ucap Revan menjeda uacapannya "Besok deh Revan kasih"  Sambungnya.

"Kapan?" Tanya Rendra dan Liana bersamaan.

"Kapan-kapan" Jawab Revan.

Sebelum mendapat ocehan dan lemparan dari Ayah atau Bundanya Revan buru-buru menyambar Jas miliknya dan berlari kedepan rumah berniat berangkat ke kantor.

Hari ini Revan memakai celana bahan hitam, Kemeja putih dan dipadukan dengan jas hitam polos.

Ia mengeluarkan motor Trail miliknya yang terparkir di garasi rumah. Buru-buru ia menaiki motornya sekaligus ia memakai helm trailnya dan meninggalkan rumah.

Baru beberapa meter motornya meninggalkan rumah, tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggilnya membuat Revan berhenti.

Lelaki itu berbalik dan mendapati Mamah Gaby serta Gaby yang tengah berdiri di depan pagar rumah mereka.

"Van!" Panggil Mamah Gaby.

"Ada apa Tante!?" Tanya Revan ikut teriak. Ia memilih memutar kembali motornya dan menghampiri tempat Mamah Gaby serta Gaby berdiri.

"Van, Boleh minta tolong?" Tanya Mamah Gaby.

"Iih Mah! Gak usah!" Bisik Gaby di kuping Mamahnya yang langsung dihadiahi cubitan dari sang Mamah.

"Minta tolong apa ya tante?" Tanya Revan lagi tanpa melepas helmnya.

"Ini loh Van, Gaby tuh udah terlambat ke kampus tapi Papahnya masih ke bengkel ambil mobil, soalnya pagi tadi di cek mobilnya bocor, Papahnya gak punya ban serep" Jelas Mamah Gaby menatap Revan.

"Ya udah ayok saya antar By" Ucap Revan langsung memutar motornya.

Mamah Gaby cekikikan, ternyata Revan sangat peka padahal dirinya belum mengucapkan permintaan tolongnya ke Revan.

"Cepetan naik!" Tegur Mamahnya yang melihat Gaby masih anteng berdiri di sampingnya.

"Ih Mamah aku gak mau! Naik taksi aja deh akunya!" Rengek Gaby kepada Mamahnya.

"Jadi apa enggak? Saya mau meeting" Celetuk Revan.

"Jadi kok Van" Jawab Mamah Gaby "Naik cepetan!" Tegurnya kembali kepada sang anak.

Dengan berat hati kaki Gaby melangkah menuju motor Revan. Ini adalah first time Gaby menaiki motor, sebelumnya dia menaiki taksi atau di jemput Refi. Mengingat Refi membuatnya sedih lagi.

"Dadah! Hati-hati ya!" Teriak Mamah Gaby saat Revan sudah meninggalkannya di depan pagar.

Revan mengklakson Mamah Gaby sebelum benar-benar pergi "Assalamualaikum" Salam Revan yang langsung di balas Mamah Gaby.

Kini motor Revan sudah kembali berjalan namun sangat pelan. Ia tak mungkin membawa motor ngebut dan membahayakan penumpangnya.

"Mau dianter kemana neng?" Tanya Revan bercanda menyerupai tukang ojek.

My Crazy Neighbor (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang