09. Sah!

7.5K 265 15
                                    

"Saya nikahkan engkau saudara Revan Wijaya Bin Rendra Wijaya dengan pinanganmu Gaby Gentari Binti Malik Maulana dengan seperangkat alat shalat, Rumah beserta isinya dan uang sebesar satu milyar di bayar TUNAI!" Ucap Penghulu menjabat tangan Revan.

Revan menghirup udara dan menyimpannya di dada "Saya terima nikah dan kawinnya Gaby Gentari Binti Malik Maulana dengan mas kawin tersebut dibayar TUNAI!"

Dan detik itu juga Gaby sudah sah menjadi istri Revan dan berubah status dari putri Malik Maulana menjadi Istri Revan Wijaya.

Tak terasa air mata Gaby luruh hingga tak sadar jika para tamu dan Lelaki di sampingnya tengah Berdoa. Dirinya benar-benar tak menginginkan pernikahan ini. Ia sangat menentang semuanya. Namun takdir berkata lain.

Gaby tersentak saat Revan memasangkan cincin ke jari manisnya lalu lelaki itu mengecup keningnya singkat.

"Jangan nangis" Bisiknya.

Gadis itu mengangguk dan mengambil cincin di kotak beludru lalu memasangkan cincinnya di jari Revan.

Dalam acara pernikahan mereka tak ada satupun teman Gaby yang datang. Bukan berarti gadis itu tak mempunyai teman, melainkan ia sengaja agar pernikahannya tak ada yang tau kecuali orang terdekat. Bahkan sahabat Gaby yang bernama Rena pun tak ia beritahu.

Setelah beberapa acara ia lewati. Tentu saja bersama Revan, kini Gaby sudah berada di rumah miliknya dan Revan. Mulai saat ini dan seterusnya.

Gaby duduk termenung di pinggiran ranjang. Ia termenung memikirkan hari ini, tadi sewaktu berpisah dengan Mamah Papahnya Gaby kembali menangis, ia tak mau pisah rumah dengan kedua orang tuanya. Ia tak terbiasa.

"Jangan nangis, air mata kamu habis nanti" Tegur Revan santai sambil melepas jam tangannya dan meletakkannya di atas nakas.

Revan menghela napas saat tak mendapat respon apapun dari Gaby. Lelaki itu mendekati sang istri dan berdiri di sampingnya sambil memegang pundaknya. Gaby yang tersentak kaget langsung menoleh ke arah Revan.

"Maaf" Ucap Revan menarik tanggannya dari bahu Gaby.

Lelaki yang berstatus suami Gaby itu akhirnya memilih duduk di dekat sang istri dan menatap lurus kedepan.

"Maafin saya, mungkin disini kamu pihak yang paling di rugikan, tapi saya sudah bilang sejak awal kalau pernikahan kita hanya status, kamu tidak perlu terbebani dengan pernikahan ini" Ucap Revan tanpa mendengar jawaban Gaby dan langsung berdiri, berjalan ke arah kamar mandi.

***

Ini adalah pagi pertama Gaby bangun tanpa dibangunkan oleh sang Mamah. Ia mencari sosok Revan yang semalam tidur di sampingnya. Tak ada hal yang aneh-aneh terjadi, tidur pun mereka di halangi oleh bantal guling sebagai pemisah.

Gaby berjalan menuruni tangga dan mendapati Revan tengah menyiapkan sarapan. Gadis itu berjalan mendekati meja pantri dan duduk di kursi.

"Makan" Ucap Revan menyodorkan nasi goreng ke arah Gaby.

"Om bangun jam berapa?" Tanya Gaby penasaran sebab Revan telah lengkap dengan pakaian kantornya.

"Yang terpenting sebelum kamu bangun" Ucap Revan.

Gaby menggerutu kesal. Gaby juga tau kalau itu! Tapi yang gadis itu maksud jam berapa, jawabannya tidak membuat Gaby puas.

"Kamu mau naik taksi atau saya antar?" Tanya Revan. Ia takut jika Gaby tak mau di antarkan menggunakan motor, sebab Revan sudah terbiasa naik motor ke kantor daripada menaiki mobil.

My Crazy Neighbor (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang