06. Insiden

8.2K 325 40
                                    

Mau tahu kegiatan Revan jika malam melanda? Ia sibuk memandikan burung beo kesayangannya yang baru ia beli beberapa hari yang lalu.

Seperti saat ini, Revan tengah memandikan burung beo yang ia namakan bejo itu. Mau tau kenapa namanya bejo? Sebab burungnya itu kebal, tak pernah kedinginan sekali pun saat di mandikan malam. Dan disitu ia teringat salah satu iklan produk.

"Van!" Teriak Seseorang.

Revan yang tadinya asik memandikan ayam kini berbalik dan menatap wanita paruh baya yang memanggilnya.

"Eh tante Zaskia? Kenapa tan?" Tanya Revan.

"Tante bisa minta tolong?" Tanya Mamah Gaby.

"Iya Boleh, apa tan?" Tanta Revan.

"Tolong jemput Gaby? Soalnya ini udah malem, Papahnya lembur gak bisa jemput" Terlihat raut panik di wajah Mamah Gaby.

Revan yang tak tega langsung menginyakan ucapan Mamah Gaby tersebut "Ya udah tan, saya siap-siap dulu ya? Tante nunggu di rumah jangan khawatir" Ucap Revan yang di angguki Mamah Gaby.

"Makasih ya Van" Ucap Mamah Gaby.

Revan mengangguk dan langsung mengambil kunci mobilnya. Ia berangkat menggunakan kaos dan celana puntung rumahan miliknya. Tak lupa ia mengambil kertas yang di berikan Mamah Gaby dimana tertera alamat tempat Gaby berada.

Mobil Revan melaju dengan kecepatan rata-rata, ia membuka maps dan mencari lokasi yang diberikan Mamah Gaby. Kini lelaki itu mengikuti maps dan sampailah mobilnya di tempat tujuan di depan gedung mewah.

"Ohh si montok lagi pesta" Monolog Revan saat turun dari mobil.

Revan masuk ke gedung berlantai dua tersebut. Baru sampai beberapa meter didalam gedung, namun Revan di tatap aneh oleh muda mudi di dalam.

Dirinya tahu mengapa para wanita dan lelaki itu menatapnya aneh. Sebab Revan salah kostum, para tamu memakai dress dan kemeja sedangkan dia hanya memakai kaos dan celana puntung saja.

"Itu siapa sih? Ganteng banget"

"Hot banget deh kayak duda"

"Tapi sayangnya kayak gak waras, liat deh pakaiannya"

"Ahk masa gak waras sih? Bersih gitu kok"

Revan hanya mengacuhkan bisik-bisik setiap gadis yang ia lewati. Dia sibuk mencari Gaby, kalau bukan karena malam, Revan juga malas disuruh jemput Gaby.

"SIALAN LO! LO APAIN MINUMAN GABY ANJING!" Teriak seseorang yang langsung membuat seluruh tamu mengarahkan atensinya, tak terkecuali Revan.

Disana terlihat Gaby di rangkul oleh Refi. Lelaki itu baru saja menonjok temannya yang entah karena apa Revan pun tak tahu.

"Minggir!" Sentak Revan membelah kerumunan.

"Ada apa ini!?, Gaby kamu kenapa?" Tanya Revan menatap Gaby yang lemas dan berkeringat.

"O-om Revan? Badan aku panas Om hiks" Ucap Gaby merengek dan mengeluarkan air matanya. Kini Revan paham, Gaby tak sengaja meminum minuman yang terdapat obat perangsang.

"Shit"Umpat Revan langsung mengambil Gaby dari dalam dekapan Refi.

"Anda siapa!?, saya yang bakal bawa pulang Gaby" Ucap Refi dingin ke arah Revan.

Revan memasang wajah tak bersahabat dan lebih dingin dari Refi "Saya calon suaminya" Ucap Revan langsung menarik Gaby.

"Liat saja kalian! Siapapun yang ngelakuin ini ke Gaby saya bakal habisin!" Ucap Revan menatap lelaki yang tadi di pukul oleh Refi.

"Santai Bro, bilang aja lo yang mau pake Gaby kan?" Tanya lelaki itu tersenyum remeh ke arah Revan.

Bugh

Revan menendang lelaki itu menggunakan satu kakinya. Kalau bukan karena Gaby berada dalam rangkulannya, sudah di pastikan Revan menghabisi lelaki itu.

"Biadab!" Ucap Revan ke arah lelaki itu. Ia langsung meninggalkan gedung tersebut dan membawa Gaby pulang.

Di dalam mobil Gaby nampak menatap Revan sayu. Tak lupa gadis itu terus bergerak gelisah, ia memegang dadanya dan menggaruk pucuk payudaranya yang gatal.

"Ahh Om badan aku panas banget hiks, Payudara aku gatel Om hiks hiks" Gaby hampir membuka dress nya namun di tahan oleh Revan. Lelaki itu menggeleng melarang Gaby melakukannya.

"Tunggu, kita bakal sampai Rumah" Jelas Revan menatap Gaby sekilas dan kembali menyetir.

Beberapa menit perjalanan, kini mobil Revan terparkir di garasi rumah Gaby. Ia membopong gadis itu masuk kedalam rumah namun Gaby memberontak dan malah melumat bibir Revan ganas.

Revan membulatkan matanya. Ini tidak boleh terjadi! Biar bagaimana pun Revan adalah lelaki normal. Kucing mana yang diberikan ikan asin akan menolak? Sama hal nya dengan Revan.

"Stop!" Ucap Revan melepas ciuman mereka.

"Panas Om" Ucap Gaby menatap sayu Revan.

"Shit!" Revan yang menahan sekuat imannya akhirnya goyah juga. Lelaki itu langsung membaringkan Gaby di sofa dan menindihnya. Ia kembali melumat bibir gadis itu dan langsung meremas salah satu buah dada Gaby.

"Ahh Om" Desah Gaby mendongak.

"Om panass" Ucap Gaby yang menurunkan tali Dress nya yang berbentuk spaghetti.

Revan langsung membuat tanda di leher jenjang Gaby. Ia tak tahan jika terus begini. Revan takut akan memperawani anak gadis orang kalau begini ceritanya.

Sementara di tempat lain, tepatnya di rumah Revan. Mamah Gaby serta Bundanya sedikit heran melihat Revan yang tak kunjung pulang. Kedua wanita paruh baya itu memutuskan untuk keluar rumah dan menunggu kedatangan anak-anak mereka.

"Loh Zas? Bukannya itu mobil Revan ya yang di garasimu?" Tanya Liana menatap Zaskia.

Wanita itu langsung melihat ke arah garasi rumahnya dan benar saja disana terlihat mobil Revan.

Kedua wanita itu melihat Revan yang turun dari mobil tak lupa ia membukakan pintu mobil untuk Gaby dan menggendong gadis itu.

"Eh itu kok Gaby di gendong Zas?" Tanya Liana.

"Aku mau pulang mbak, Gaby kenapa ya" Khawatir Mamah Gaby.

"Aku ikut Zas!" Seru Bunda Revan.

Kedua wanita itu berjalan menuju rumah Zaskia. Sesampainya di pintu masuk, Zaskia dan Liana membulatkan matanya melihat adegan tak senonoh di atas sofa ruang tamu.

"REVAN! GABY! KALIAN NGAPAIN!" Teriak Zaskia.

Revan dan Gaby yang kaget pun langsung tersadar dan menegakkan tubuhnya. Gaby langsung menaikkan kembali tali dressnya. Ia malu sendiri.

"Om panass, aku mau ke kamar mandi" Ucap Gaby langsung berlari ke kamar mandi tanpa memperdulikan teriakan Bunda Revan dan Mamahnya.

Sial!. Revan ditinggal sendirian dalam keadaan genting seperti ini.








*
*
*
Tbc
Next?

My Crazy Neighbor (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang