12. Revan atau Refi?

4.1K 194 15
                                    

Malam ini Revan mengajak sang istri untuk makan di luar. Lelaki itu sudah siap dengan pakaian santainya, ia menggunakan celana puntung hitam dan kaos hitam. Tak menggunakan stelan rapi pada umumnya, ia lebih nyaman seperti ini.

"Om? Om seriusan mau pergi gaya nya kayak gini?" Tanya Launa yang berjalan dari dalam rumah.

Revan yang asik memberikan makan burung peliharaannya langsung berbalik ke arah sang istri "Emang kenapa? Kamu malu kalau gaya saya begini?" Tanya Revan.

"E-enggak gitu, tapi pakaian kita kebanting tau gak, aku pake dress sementara Om pake pakaian kayak mau cuci mobil huh!" Gaby bersedekap dada, ia sangat sebal kepada Revan. Dirinya sangat excited makan malam kali ini dengan berdandan secantik mungkin, namun Revan terlihat santai.

"Mau pergi atau gak?" Tanya Revan.

"Mau!"

"Bejo, Papah pergi dulu ya sama Mamah" Ucap Revan menutup kandang burungnya.

"Dadah anak ganteng" Ucap Revan mengelus kepala burung beo miliknya lalu bersiul.

Gaby yang melihatnya bergidik ngeri "Apasih! Masa aku Mamahnya burung?" Tanya Gaby sebal.

"Kan emang, kamu Mamahnya burung saya" Lirik Revan ke arah selangkangan.

"Stop! Dasar mesum!" Teriak Gaby lalu meninggalkan Revan menuju mobil.

Revan terkekeh dan geleng-geleng kepala. Lelaki itu langsung menyusul sang istri dan mengemudikan mobilnya menuju Restoran.

"Btw gimana kabar hubungan kamu sama Refi?" Ucap Revan yang fokus mengemudi tanpa menatap Gaby.

Gaby yang tengah asik mengscroll instagram langsung mengalihkan atensinya dari benda pipih tersebut ke arah Lelaki di sampingnya.

"Alhamdulillah sih baik-baik aja, tumben nanya, kenapa?" Tanya Gaby menatap Revan lekat-lekat.

"Nanya aja, biar gimanapun kamu kan istri saya" Kilah Revan menatap sekilas lalu kembali fokus pada jalanan.

Terdengar gerutuan dari Gaby, ia mengira ada hal penting yang Revan ingin tahu tentangnya dan Refi. Namun ternyata hanya basa-basi.

Mobil Revan terhenti di depan pekarangan Restoran bergaya eropa klasik tersebut. Pasutri tersebut turun dari mobil dan berjalan beriringan masuk ke dalam Resto.

"Reservasi atas nama Revan Wijaya" Ucap Revan kepada salah satu pelayan Resto.

"Mari Pak saya antar" Ucap Pelayan tersebut tersenyum dan mengantarkan Revan serta Gaby ke arah meja mereka.

"Silahkan Pak, Bu" Ucap Pelayan tersebut setelah sampai di meja tujuan dan membungkuk sebelum pergi dari hadapan Revan dan sang istri.

Revan duduk berhadapan dengan Gaby. Makanan di depan mereka sudah tersaji, Revan langsung memakan makanan tersebut tanpa bicara apapun kepada Gaby membuat gadis itu mendengus kesal.

Rasanya makan malam sendiri. Batin Gaby.

Revan tak menghiraukan Gaby sama sekali. Ia tahu gadis itu bosan, Revan menusuk steak di piringnya menggunakan garpu dan menyodorkan di depan mulut Gaby.

"Makan!" Ucap Revan.

Gaby yang kaget langsung membuka mulutnya lebar-lebar, sebab potongan steak yang Revan berikan juga tak main-main besarnya.

Gaby mengunyahnya dengan wajah masam, lelaki di hadapannya ini kenapa jadi jarang bicara? Kalaupun di rumah banyak bicara pasti hanya pada burung peliharaannya saja, tidak dengan Gaby.

"Kenapa liatin saya gitu? Naksir kamu?" Tanya Revan sambil menyodorkan kembali potongan steak ke arah mulut Gaby.

"Enggak!" Gaby membuka mulutnya dan kembali menerima suapan dari Revan.

My Crazy Neighbor (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang