16. Memulai

4.8K 258 27
                                    

Gaby mondar-mandir di dalam kamar menunggu sang suami pulang. Ia bingung harus memulai percakapan dari mana jika Revan telah pulang nanti.

Suara deruman motor menghentikan aktivitas Gaby. Gadis itu langsung berlari dan membuka pintu rumah. Ia yakin itu adalah Revan, hampir sebulan mereka tinggal bersama membuat Gaby sangat hapal dengan suara motor lelaki itu.

Pintu terbuka menampilkan Revan dengan raut bingungnya memandang sang istri. Ada apa dengan gadis ini sampai tiba-tiba mau membukakan pintu untuknya?. Tanya Revan dalam hati.

Revan melihat jam tangan miliknya, tertera arloji tersebut menampilkan waktu pukul 12.12 malam. Dan Gaby belum tidur di jam segini? Oh god.

"Minggir!" Tegur Revan.

Gaby menyingkir dan membiarkan lelaki itu masuk. Gaby bergegas menutup kembali pintu rumah dan mengikuti Revan yang berjalan ingin kedapur.

Merasa jika dirinya tengah diikuti, Revan berbalik dan mendapati Gaby yang tertunduk di belakangnya.

"Ada apa?" Tanya Revan bingung.

"Anu aku ma-"

"Oh iya saya mau kasih kamu sesuatu" Ucap Revan mendahului Gaby.

Gaby mengeryit kan alisnya bingung. Ia memandangi Revan yang mengambil secarik kertas yang ia taruh dalam saku jas yang tengah ia gunakan.

"Ini" Ucap Revan menyerahkan surat tersebut ke arah sang istri. Gaby menerimanya dan betapa terkejutnya ia saat sudah membaca surat tersebut.

"Kamu tinggal tanda tangani surat cerai kita, setelah itu kamu sah bukan istri dan tanggung jawab saya lagi" Jelas Revan menyimpan tangannya di saku celana.

"Om apaan sih! Aku gak mau kita cerai!" Sentak Gaby kesal.

Helaan napas terdengar dari lelaki di hadapan Gaby "Saya udah bilang sama kamu, kalau kamu takut orang tua kita marah kamu tenang aja, saya yang bakal hadapi, lagipula bukannya ini bagus? Kamu lebih leluasa menjalin hubungan dengan Refi"

"Enggak!" Gaby langsung memeluk Revan membuat lelaki itu melotot sempurna.

"Aku gak mau cerai sama Om hiks, aku mau lanjutin pernikahan kita hiks hiks" Tangis Gaby pecah didalam pelukan lelaki itu.

"Heyy, saya gak maksa kamu, kamu kenapa nangis hm?" Revan melepaskan pelukannya dan menghapus air mata gadis di depannya.

"Kamu jangan nangis, gak usah merasa bersalah sama saya, kalau kamu cinta sama Refi kamu harus perjuangin cinta kamu, pernikahan kita gak usah di lanjutin soalnya ini bakal nyakitin kita berdua aja" Ucap Revan menatap sendu manik sang istri.

"AKU GAK MAU! AKU GAK CINTA SAMA KAK REFI!" Teriak Gaby menangis dan memukul dada lelaki di hadapannya.

"Stop!" Revan menahan tangan Gaby di depan dadanya "Kamu ngomong apa? Jangan ngelantur! Ini tengah malam" lanjutnya.

"Enggak! Aku gak ngelantur! Aku milih pertahanin pernikahan kita, aku udah putus sama Kak Refi" Tegas Gaby jujur. Memang benar kalau Refi telah menyelingkuhinya, namun bukan itu hal utama yang membuat Gaby memutuskan Refi, sebab bukan hanya sekali Refi menyelingkuhinya dan pada akhirnya mereka balikan, namun untuk kali ini Gaby tak mau lagi memulai ulang dengan Refi karena yang ia inginkan sekarang adalah mempertahankan hubungannya dengan Revan.

"Kenapa?" Hanya satu kata itu yang keluar dari mulut Revan.

"Om tanya kenapa? Emang semuanya belum jelas? AKU SAYANG SAMA OM!" Gaby kembali menangis. Entah mengapa ia sangat lemah jika berhadapan dengan Revan.

"K-kamu serius?" Tanya Revan penasaran.

Gaby mengangguk, gadis itu mengangkat surat cerai yang masih berada di genggamannya ke arah wajah Revan.

Srekk

Surat tersebut Gaby robek, ia menatap Revan yang membulatkan matanya kaget.

"Kita gak butuh itu Om, ayok mulai semuanya dari awal, kita mulai jadi sepasang suami istri bukan cuma status tapi kita jalani dengan semestinya, Om yang berhak atas aku sebagai istri Om dan begitupun sebaliknya, aku berhak atas Om yang jadi suami aku" Ucap Gaby menghapus genangan air matanya.

Revan tersenyum dan langsung memeluk gadis mungil di hadapannya "Saya gak tau apa yang terjadi sama kamu, tapi saya bersyukur kalau kamu mau pertahanin pernikahan kita" Jelas Revan memeluk Gaby semakin erat.

"Aku janji sama Om, aku gak bakal berhenti sama pernikahan ini, dalam keadaan apapun itu"

Revan mengangguk dan mengecup pipi Gaby "makasih, makasih udah mau mulai sama saya, saya gak janji kalau kamu bakal bahagia sama saya, tapi saya janji bakal usaha buat jadiin kamu wanita paling bahagia mulai hari ini" Ucap Revan kembali mengecup pipi Gaby singkat.

Gaby yang terharu hanya mengangguk. Entah ia harus bagaimana lagi, tak pernah sebelumnya Refi memperlakukannya selembut ini. Bahkan komunikasi pun sangat minim di antara mereka.

"Makasih ya Om udah kasih aku kesempatan" Ucap Gaby.

"Makasih juga udah mau mulai sama saya" Revan menyatukan keningnya dengan sang istri, ia mengelus kedua pipi Gaby dan menatap mata gadis itu penuh arti.

Cupp

Revan mengecup bibir Gaby. Perlahan lelaki itu memejamkan mata dan melumat dengan lembut bibir ranum milik gadis yang notabenenya adalah sang istri.

"Manis" Ucap Revan melepas tautan mereka.

Gaby tersenyum, ia malu dan salah tingkah, tak di sangka bahwa kisah cintanya mentok di tetangga yang ia anggap stress tak tertolong itu.

Revan mengelus pinggang ramping Gaby dan kembali melumat bibir gadis itu dalam-dalam. Lelaki itu menuntun sang istri ke arah ruang keluarga dan membaringkannya di sofa depan tv.

Revan menghentikan kulumannya pada bibir ranum yang menjadi candunya mulai sekarang. Ia langsung melepas jas nya lalu setelahnya lelaki itu ikut menanggalkan jam tangannya dan menaruh nya di meja.

Ia langsung kembali menindih sang istri dan kembali melumat serta menggerayangi tubuh Gaby membuat gadis itu meremang seketika saat tangan Revan meremas salah satu buah dadanya.

"Boleh?" Tanya Revan menantang sang gadis yang berada di bawahnya.

Gaby mengangguk dan tersenyum malu. Apakah malam ini dia akan pecah perawan? Oh astaga memikirkannya membuat Gaby ingin pingsan.

"Kita pindah ke kamar" Revan berdiri dan menggulung kemejanya hingga siku.

Lelaki itu langsung mengangkat istrinya ala bridal style. Gaby yang kaget sontak membulatkan mata dan mengalungkan tangannya ke leher sang suami.

Revan terus menatap sang gadis membuat Gaby bersemu dan menyembunyikan wajahnya di dadanya.

"Kita istirahat aja, masih ada hari besok" Ucap Revan menaiki tangga dan berjalan menuju kamarnya. Malam ini dan seterusnya ia kembali tidur seranjang dengan istrinya.

Cupp

"Good night bee" Ucap Revan merebahkan sang istri di kasur setelah mengecup bibir gadis itu singkat.




*
*
*
Tbc

My Crazy Neighbor (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang