24. Perhatian Pak Suami

7.5K 203 2
                                    

Gaby mengerjap saat matahari menerobos masuk lewat ventilasi kamar. Ia membuka matanya perlahan dan tak mendapati Revan di sampingnya.

Ia duduk, namun rasa sakit di selangkangannya membuat ia meringis ngilu.

"awwh".

"Kamu udah bangun?" Tanya Revan dari ambang pintu.

Lelaki itu berjalan tergesah dan membantu sang istri untuk duduk "Sakit banget ya?" Tanya Revan sambil menyelipkan anak rambut Gaby di telinga.

"Ngilu" Jawab Gaby malu.

Revan tersenyum "Kamu bersih-bersih ya, mandi terus makan, Aku tadi udah bikinin sup buat kamu" Jelas Revan.

Mendengar gaya bahasa Revan yang berbeda membuat Gaby tersipu. Sekarang Revan bukan menggunakan kamu-saya lagi.

"Eumm boleh bantu gendong gak Mas? Perih pake jalan" Cicit Gaby.

"Boleh banget" Revan mencolek ujung hidung Gaby dengan tersenyum, kemudian lelaki itu menggendong sang istri yang hanya terbalut selimut ke kamar mandi.

"Ini jam berapa Mas?" Tanya Gaby saat berada dalam gendongan Revan.

"Jam delapan"

Seketika mata Gaby melotot mendapat jawaban dari sang suami "Ini beneran!? Kok aku bangunnya siang banget sih!!" Rengek Gaby dalam gendongan Revan.

"Ssth, kamu gak usah panik, sekarang berendam pake air hangat ya" Ucap Revan menurunkan Gaby ke bathup.

Saat akan menarik selimut yang membalut tubuh Gaby, tiba-tiba wanita itu mencekalnya.

"Mau ngapain?" Tanya Gaby.

"Lepas selimutnya, nanti basah"

"Enggak usah, nanti aku keringin kalau basah, Mas keluar aja, aku malu"

"Ngapain malu? Aku udah liat bahkan udah rasain" Revan menarik paksa selimut tersebut dan terpampang tubuh Gaby tanpa sehelai benang pun.

Terlihat rona merah di wajah Gaby saat Revan menatap tubuh polosnya dengan intens. Jujur, Revan merasa tak tahan saat melihat tubuh telanjang sang istri, namun melihat keadaan Gaby seperti ini membuat Revan kasihan.

Lelaki itu bernapas gusar dan meninggalkan Gaby untuk ritual mandinya. Ia bergeming saat memikirkan tubuh Gaby, ia harus tahan!.

Setelah beberapa menit menunggu sambil menyeruput kopi buatannya di balkon. Kini terdengar teriakan sang istri dari arah kamar mandi.

"MAS!" Teriak Gaby berulang kali.

"Bentar!" Balas Revan kemudian berlari ke arah kamar mandi.

Seperti sebelumnya, lelaki itu menggendong sang istri dengan hati-hati dan telaten. Kali ini Gaby tak lagi telanjang, melainkan memakai kimono yang Revan berikan.

"Kamu gak ngantor Mas?" Tanya Gaby.

"Enggak" Revan menggeleng "Kalau kamu udah enakan, baru aku tinggal" Lanjutnya.

Entah sudah keberapa kali Revan membuat jantung Gaby jumpalitan pagi ini. Dan itu semua mampu memunculkan rona merah di pipi Gaby.

"Nih makan sup nya" Revan mengambil mangkuk yang berisikan sup buatannya yang ia taruh di atas nakas. Setelahnya lelaki itu mengambil cangkir berisikan teh hangat.

"Kalau udah makan, jangan lupa minum teh hangatnya ya"

Gaby mengangguk dan menyeruput kuah sup buatan Mas suami. Tak pernah terpikirkan jika Revan akan seperhatian dan seromantis ini.

****

"Kamu beneran udah enakan?" Tanya Revan.

My Crazy Neighbor (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang