28. Tentang Jessica

4.2K 207 1
                                    

Tubuh Revan menegang, ia sudah menebak hal ini pasti akan terjadi. Gaby akan mengetahui tentang Jessica, dan pada akhirnya Revan harus menguak masa lalu yang ia simpan rapat-rapat selama ini.

Lelaki itu menghela napas.

"Dia sahabat, sekaligus trauma terbesar aku" Ucap Revan yang kini membalikkan tubuhnya menghadap sang istri.

"Dari kita SMA, aku sama dia kayak saudara, semuanya kita lakuin bareng-bareng, kalau ada yang dapat masalah pasti kita cerita satu sama lain, dia selalu temani aku, ngajarin aku ini itu, karena pemikiran kita yang sejalur, random, usil, jahil, hobinya ketawa, buat kita bertahan sampe kita lulus SMA"

"Tapi semuanya hancur, karena kecerobohan aku" Lirih Revan. Lelaki itu mengeluarkan air mata di pelupuk matanya, namun ia tak gentar menceritakan semuanya kepada wanita di hadapannya.

"Kalau gak kuat, gak usah di terusin" Ucap Gaby mengelus rahang sang suami.

Revan menggeleng "Aku bisa" Lanjutnya.

Flashback on.

Terdengar suara cekikikan dari wanita di hadapan Revan. Hari ini tepat hari minggu, Jessica dan Revan memutuskan untuk melakukan kebiasaan mereka dengan memainkan sebuah permainan, dimana hadiahnya terdapat rokok, boneka, kaos, dan kupon makan gratis. Dan seperti kebiasaan mereka, selalu memilih kupon makan gratis, kata Jessica sih menghemat uang jajan.

"Emm Jess? Lo kemarin bilang, mau ngomong sesuatu sama gue, apa? Tanya Revan.

Jessica yang awalnya ketawa lepas, kini mulai menunduk dan menyembunyikan wajahnya dari Revan.

"Jess?" Panggil Revan sambil mengelus punggung tangan sang sahabat.

Terdengar isakan dari gadis di hadapannya membuat Revan panik seketika.

"Gue hamil Van" Lirih Jessica membuat ekspresi Revan berubah.

"M-maksud lo?" Tanya Revan memastikan.

"Gue hamil Van, gue hamil anak lo hiks" Tangis Jessica "Gue harus bilang gimana sama Dika? Apa dia masih mau nerima gue, disaat rahim gue udah ada anak lo?" Tanya Jessica sesenggukan.

"Gue bakal tangung jawab" Celetuk Revan setenang mungkin. Padahal baru saja mereka ketawa ketiwi, dan sekarang sudah berada dalam situasi seperti ini.

"Gue tau, gue tau lo bakal tanggung jawab, tapi gimana sama perasaan gue? Gue gak bisa ninggalin Dika gitu aja Van!"

"Terus lo mau gimana?" Tanya Revan yang mulai emosi.

Ini bukanlah murni kesalahannya, mereka berdua hanya di jebak. Bahkan saat mereka melakukannya berada dalam pengaruh obat perangsang. Malam itu, tepat saat malam proomnight, Jessica dan Revan melakukan hal yang tak wajar saat mereka pulang. Ada hal aneh yang Revan dan Jessica rasakan, mereka merasakan panas dan berada di puncak birahi. Entah siapa yang memulai, namun yang jelas, saat pagi menjelang, mereka sudah dalam keadaan saling berpelukan tanpa sehelai benang di atas kasur apartemen jessica.

"Gue bakal gugurin" Balas Jessica tak berani memandang Revan.

"Jangan gila lo! Lo mau bunuh anak gue? Bahkan dia anak kandung lo sendiri!" Bentak Revan yang mulai emosi mendengar pernyataan Jessica.

"Gue belum siap jadi ibu Van, kita baru lulus SMA, bahkan gue sama lo gak punya cinta sama sekali, gimana kita mau bangun rumah tangga!"

"Gue tau, tapi gue gak mau lo jadi ibu yang jahat, gue bakal bertanggung jawab penuh, seenggaknya sampai anak itu lahir, kalau lo mau lanjutin pendidikan dan ngejar cinta lo, gue siap lo tinggal asalkan anak gue udah lahir"

My Crazy Neighbor (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang