Jia dan Juan sangat bersemangat pergi melihat persiapan yang di buat oleh para pemuda. Namun berbeda dengan Runa, dia sangat takut untuk melangkah kan kakinya untuk mendekat.
Runa tidak ingin mencari masalah, karena masalah yang di buatnya juga akan berpengaruh kepada orang tuanya.
Runa sudah berusaha meyakinkan Jia dan Juan untuk pergi ke tempat lain, namun Jia dan Juan masih bersikeras ingin melihat persiapan yang dibuat para pemuda.
Sesampainya di lapangan Runa sudah tidak tau harus berbuat apa, dia hanya diam dan memikirkan apa yang akan terjadi setelah ini kepada dirinya dan orang tuanya.
Dia tau pemuda pasti akan mengadukannya kepada Datuak dan Datuak akan mewanti-wanti kedua orangtuanya atas perbuatannya.
Di saat pikiran Runa buyar kemana - mana ada seorang gadis yang cantik berambut panjang menghampirinya dan meletakkan tangannya di atas pundak Runa.
Runa yang pikirannya kosong, kaget tiba-tiba ada sebuah tantangan yang memegangi pundaknya.
" Astaghfirullah... Uni Nisa kiron nyo, una pikie kok sia?
( astaghfirullah, uni Nisa ternyata, unu pikir siapa?" Lah di siko Una kironyo, uni Samo gadih yang lain lah payah mencari Una. Uni tanyoan ka amak Una dikecean nyo Una poi kaliliang kampuang mambaok anak dari kawan ayah Una.
( Sudah disini Una ternyata, uni sama gadis yang lain sudah susah mencari Una. Uni juga sudah bertanya kepada ibu Una dia bilang Una pergi keliling kampung membawa anak dari teman ayah Una )" Ado parolu apo uni mancari Una?
( Ada perlu apa uni mencari Una?)" Uni mancari Una untuak ikuk menolong persiapan acara 17 Agustus 3 hari lain.
( Uni mencari Una untuk ikut menolong persiapan acar 17 Agustus 3 hari lagi.)" Lai buliah Una manolong tu ni?
(Ternyata Boleh Una untuk membantu ni?)" Tu biliah sia yang ngecek ka Una Ndak buliah manolong acara 17 Agustus.
( Siapa yang bilang ke Una kalo tidak boleh membantu acara 17 Agustus)Setelah mendengarkan ucapan Nisa, Runa sangat bahagia dan bersemangat untuk membantu persiapan acara, Runa juga di tunjuk sebagai panitia lomba 17 Agustus, yang membuat Una menjadi bahagia sampai terharu.
Karena di jarang di ajak dalam suatu acara apa lagi di tunjuk sebagai panitia penyelenggaraan, Runa baru tersadar awalnya dia bermaksud membawa Jia dan Juan berkeliling, namun sekarang dia harus membantu persiapan acara, dia tidak ingin membuat Jia dan Juan menjadi bosan.
Runa langsung menghampiri Jia dan Juan yang sedang asik melihat pemuda memberikan kulit batang pinang untuk di jadikan alat utama dalam lomba panjat pinang.
" Jia, Juan aku akan mengantarkan kalian pulang!
" Kenapa cepat sekali, kita baru sebentar di sini.
" Sebenarnya aku akan membantu persiapan acaranya, aku tidak ingin kalian menjadi bosan disini.
" Aku tidak akan bosan disini, aku dan Juan sangat menyukai tempat ini dan aku juga akan membantu dalam mempersiapkan acara ini.
" Iya Juan juga akan ikut membantu.
" Baik lah kalo itu keinginan kalian berdua.
••••🦋🦋••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Tarikek Adaik Minang || (END)
Historical FictionDESKRIPSI CERITA 🦋 : Kisah kedatangan gadis cantik berdarah cina yang bernama Li Jia ke Ranah Minang pada tahun 1982, tepatnya di wilayah "LUHAK TANAH DATAR, BATU SANGKAR. Kedatangannya sebenarnya hanya untuk menemani orang tuanya untuk berbis...